gambar percobaan bentuk medan magnet
KaidahTangan Kanan. Kaidah tangan kanan dapat digunakan untuk membantu mengetahui letak kutub magnet dan arah gaya medan magnet. Selai itu dapat juga digunakan untuk menentukan arah arus listrik dan gaya Lorentz. Penggunaan kaidah tangan kanan terdiri dari 3 bentuk aturan. Ketiga aturan tersebut antara lain meliputi kaidah untuk menentukan
RumusBesar Arus Listrik. I = B 2πr/ μ0. Dimana. B = besar medan magnet (T) μ 0 = konstanta permeabilitas (4π 10 -7 Tm/A) I = arus listrik (A) r = jarak dari kabel (m) Setelah mengetahui rumus yang ada marikita terapkan di beberapa soal dibawah ini. Baca juga Hukum Kepler.
Medanmagnet di solenoida/paku dengan kawat tembaga berarus listrik. Laporan Praktikum Fisika SMAN 1 JONGGOL, kelas XII MIPA 4. Medan magnet di solenoida/paku dengan kawat tembaga berarus listrik. Percobaan magnet XINYOUWANZ. Induksi Medan Magnet Erick Alexander. Gambar 5 30 Lilitan Gambar 6 40 Lilitan Gambar 7 50 Lilitan Gambar 8 60
Satuciri umum pada semua percobaan Faraday adalah medan magnet yang berubah. Bukan menjadi masalah bagaimana cara medan magnet berubah, apakah magnet yang digerakkan ataukah rangkaiannya yang digerakkan. Yang penting adalah terdapat perubahan medan magnet. Arus listrik akan diinduksikan dalam rangkaian yang didekatkan ke medan magnet yang berubah.
Hukumlenz adalah hukum yang diciptakan oleh seorang ilmuwan fisika bernama Friederick Lenz pada 1834. Untuk melihat hukum lenz tersebut dapat dilakukan dengan percobaan menggunakan suatu magnet & kumparan listrik ,pada saat magnet berada dalam kumparan. Tetapi apabila suatu medan magnet di dekatkan ke kumparan akan menimbulkan suatu perubahan
mơ thấy quan hệ với người âm. Bumi diketahui mempunyai medan magnet yang fungsinya guna menahan atmosfer di tempat serta melindungi manusia dari radiasi kosmik yang berbahaya serta angin beberapa para ahli pada penelitiannya menjumpai bahwa secara berkala di dalam periode jutaan tahun, medan magnet ini terbalik sehingga Kutub Utara serta Kutub Selatan bertukar banyaknya manfaat medan magnetik di muka bumi untuk keberlangsungan kehidupan mahluk didalamnya, lantas apa yang disebut medan magnetik itu sendiri? Simak baik – baik ulasannya di bawah Medan MagnetKonsep Gaya MagnetGaris – Garis Gaya MagnetVisualisasi Medan MagnetSifat Magnet1. Sifat Magnet2. Sifat Magnet BahanPercobaan Medan Magnet1. Eksperimen Oersted2. Eksperimen Faraday & HenryPengukuran & Rumus Medan MagnetContoh SoalDi dalam ilmu fisika, medan magnet merupakan sebuah medan yang dibentuk dengan cara menggerakan muatan listrik arus listrik yang menimbulkan adanya gaya dalam muatan listrik yang bergerak mekanika kuantum yang berasal dari sebuah partikel akan membentuk medan magnet yang mana putaran tersebut dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik, itulah yang membuat medan magnet dari feromagnetik “permanen”.Suatu medan magnetik ialah medan vektor, yakni berkaitan dengan setiap titik pada ruang vektor yang bisa berubah menurut dari medan magnetik ialah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan pada medan Gaya MagnetKekuatan medan magnetik tergantung dengan jarak medan terhadap sebuah titik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari yang terjadi pada kutub magnet baik itu kutub utara ataupun selatan yang ditempatkan dalam medan magnet disebut sebagai intensitas medan arus – arus yang membentuk pola lengkungan di dalam medan magnetik disebut sebagai garis – garis gaya magnet / garis – garis khayal magnet yang menunjukan arah medan magnet asalnya dari bahasa Yunani “magnitis lithos” yang artinya batu merupakan suatu nama wilayah yang ada di Yunani pada masa lalu yang sekarang bernama Manisa sekarang ada di kawasan Turki.Di area itu, banyak memiliki kandungan magnet yang sudah ditemukan sejak pada zaman terbuat dari logam seperti baja dan besi. Magnet mempunyai beragam bentuk serta dinamakan sesuai dengan bentuknya, seperti magnet U serta magnet kutub magnet batang bisa diketahui dengan menggunakan percobaan sederhana, sepertiLetakan magnet batang pada atas gabus kemudian apungkan dalam permukaan air. Sehingga ujung magnet yang menunjuk menuju arah utara ialah kutub utara magnet. Sementara untuk ujung magnet yang menunjuk arah selatan adalah kutub selatan – kutub yang sama jika didekatkan akan saling menolak, sementara kutub yang berbeda jika didekatkan akan saling tarik – kutub tersebut selalu ada dalam setiap magnet meski magnet itu dipotong menjadi potongan magnet gaya magnet asalnya dari interaksi antara kutub – kutub magnet yang ditimbulkan dari gerakan muatan listrik elektron terhadap – Garis Gaya MagnetGaris – garis gaya magnet mempunyai pola yang berbeda – beda, diantaranya yaitua. Pola pada Batang Magnet TunggalApabila kalian taburkan serbuk besi di sekitar magnet batang dengan seragam, serbuk besi itu akan bersifat magnet sementara sebab adanya induksi tersebut akan mengatur dirinya sendiri pada sepanjang garis gaya Pola pada Dua Batang Magnet yang Kutubnya BerbedaApabila kalian tabur serbuk besi, maka serbuk besi akan menjadi magnet sementara oleh induksi serta serbuk -serbuk tersebut akan mengatur diri mereka sedemikian rupa sehingga akan bergerak dari satu kutub menuju kutub yang artinya, pada saat kedua kutub berbeda saling berhadapan, maka akan mempengaruhi serbuk besi untuk saling tarik Pola pada Dua Magnet dengan Kutub SamaApabila kalian taburkan serbuk besi pada sekitar dua buah magnet yang didekatkan serta dihadapkan dengan kutub yang sama, maka serbuk besi itu akan mengatur diri mereka sampai membentuk lengkungan yang saling artinya, pada saat kedua kutub magnet sama saling dihadapkan, maka mereka akan saling tolak Pola Garis pada Magnet U atau Tapal KudaApabila kalian taburkan serbuk – serbuk besi pada sekitar magnet yang berbentuk U, maka serbuk besi tersebut menjadi magnet sementara serta akan mengatur dirinya agar berada di kawasan juga Gelombang ElektromagnetikVisualisasi Medan MagnetAda dua cara guna menggambarkan suatu medan magnetik, diantaranya yaitu1. Menggunakan Matematik sebagai VektorMasing – masing vektor dalam setiap titik yang bentuknya panah tersebut mempunyai arah serta besarannya tergantung dari besar gaya magnetik di dalam titik Menggunakan GarisSetiap vektor akan disambungkan pada suatu garis yang tak terputus serta banyaknya garis bisa dibuat sebanyak ini menjadi cara yang paling sering digunakan guna menggambarkan sebuah medan – garis gaya magnet mempunyai beberapa sifat seperti berikut iniMedan magnet selalu mempunyai arah dari kutub Utara North menuju Selatan South.Setiap garis tidak akan pernah berpotongan antara satu sama – garis magnet tidak bermulai maupun berhenti dari mana pun, melainkan garis tersebut akan membentuk sebuah lingkaran tertutup serta tetap menyambung pada material akan semakin rapat di area yang nilai medan magnetnya semakin magnet bisa divisualisasikan secara nyata. Cara paling sederhana dengan menyebar bubuk pasir besi di area magnet dan kemudian bubuk pasir besi tersebut menghasilkan karakteristik yang sama seperti dengan garis – garis medan MagnetSifat magnet dibagi menjadi dua, yaitu sifat magnet itu sendiri dan sifat bahan terhadap magnet, berikut penjelasan Sifat MagnetKutub magnet yang sejenis akan saling tolak. Dan begitu juga sebaliknya, kutub yang berlainan akan saling hanya dapat menarik benda yang mempunyai sifat magnet yang berada di memiliki dua kutub, yaitu kutub utara serta kutub kemagnetan busa dihilangkan maupun magnetik dapat membentuk gaya magnet bisa menembus Sifat Magnet BahanDilihat dari sifat interaksi bahan pada magnet, maka sifat benda dapat dikelompokan menjadi tiga kategori, antara laina. Bahan MagnetikBahan – bahan yang bisa ditarik oleh magnet adalah bahan Bahan Non MagnetikBerbagai bahan yang tidak bisa ditarik oleh magnet disebut sebagai bahan Kayu, kertas, plastik, dan ParamagnetikBerbagai benda yang ditarik lemah oleh magnet masuk ke dalam kategori benda Magnesium, molibdenum, serta FaromagnetikBeragam benda yang bisa ditarik kuat oleh magnet masuk ke dalam kelompok Baja, besi, kobalt, serta DiamagnetikBeberapa benda yang tidak bisa ditarik oleh magnet adalah benda Perak, tembaga, emas, serta Medan MagnetBerikut ada dua eksperimen medan magnet yang paling populer, antara lain1. Eksperimen OerstedHans Christian OerstedDi tahun 1819, seorang ilmuwan asal Denmark yang bernama Hans Cristian melakukan percobaan dengan memakai kompas serta kawat tersebut membuat arus listrik yang melalui sebuah kawat konduktor mengalami pembelokan jarum kompas ketika kawat berarus tersebut didekatkan dengan jarum mengalir lewat sepotong kawat membentuk sebuah medan magnet M disekeliling itu terorientasi menurut aturan tangan kanan, tetapi dengan perbedaan bentuk dari kawat yang dialiri arus listrik, maka arahnya akan berbeda dengan medan magnetnya, berikut penjelasannyaa. Medan Magnet oleh Kawat LurusArah dari medan magnetik terhadap kawat lurus berarus bisa ditentukan dengan memakai kaidah tangan pemakaian kaidah tangan kanan tersebut, maka genggam kawat berarus dengan menggunakan tangan kanan, sehingga ibu jari akan menunjukan arah arus listrik, sehingga arah putaran keempat jari lain akan menunjukan arah medan Medan Magnet oleh Kawat MelingkarArah dari medan magnet terhadap kawat melingkar juga bisa ditentukan dengan memakai kaidah tangan dapat memakai keempat jari yang ada pada tangan kanan sebagai arah arus terhadap kawat, sehingga ibu jari akan menunjukan arah dari medan Medan Magnet pada SolenoidaSolenoida merupakan lilitan kawat yang bentuknya bagian solenoida ada sejumlah lilitan yang mana medan magnet seragam bisa dibuat pada saat dialiri oleh arus medan magnetik di dalam solenoida juga bergantung dengan Jumlah arus yang mengalir, jumlah lilitan, serta sifat inti dalam Eksperimen Faraday & HenryFaraday & HenryDua orang ilmuwan asal Inggris dan Amerika yang bernama Michael Faraday dan Josep Henry sudah melakukan eksperimen terkait induksi menemukan adanya fakta hika perubahan di dalam medan magnetik akan menghasilkan induksi arus & Rumus Medan MagnetSebab medan magnet adalah besaran vektor, maka ada dua aspek yang digunakan untuk mengukur medan magnetik, yakni besar dan mengukur arahnya, kalian bisa memakai kompas kompas magnet diletakkan pada area medan magnetik, maka arah jarum kompas nantinya akan mengikuti arah medan magnet pada titik dalam rumus medan magnetik, besaran medan magnetik akan dituliskan dengan menggunakan simbol dengan sistem Internasional, besarnya mempunyai satuan dalam tesla T yang diambil dari nama Nikola diartikan sebagai seberapa besar gaya medan magnetik Sebuah kulkas kecil yang dapat memproduksi medan magnetik sebesar 0,001 sebuah cara untuk membuat medan magnetik tanpa memakai magnet, yaitu dengan cara mengalirkan arus kalian alirkan arus listrik lewat kabel contohnya dengan cara menyambungkannya ke baterai, maka kalian akan memperoleh dua kejadian besar arus yang mengalir di dalam kabel, maka akan semakin besar juga medan magnetik yang dihasilkan. Demikian juga dengan hukum Ampere, besar medan magnetik yang dihasilkan bisa dihitung dengan menggunakan rumusRumus Medan MagnetDimana I merupakan besar arus listrik, r jarak dari kabel, serta Ï€0 adalah konstanta permeabilitas Ï€0 = 4Ï€ x 10-7Tm/A.Rumus Besar Arus ListrikI = B 2Ï€r/ μKeteranganB = Besar medan magnet T.μ = Konstanta permeabilitas 4Ï€ 10-7 Tm/A.I = Arus listrik A.r = Jarak dari kabel m.Untuk mengetahui arahnya, kalian bisa memakai prinsip tangan kanan. Ibu jari adalah arah aliran listrik serta jari -jari lainnya akan menunjukkan arah medan magnetik disekitar Tangan Kanan guna menentukan Arah Medan Magnet B berdasarkan Arah Arus Listrik I.Arah ibu jari mengarah menuju atas menyatakan arah alur listrik dengan simbol i. Sementara untuk arah empat jari -jari lainnya menyatakan arah medan magnetik dengan menggunakan simbol B. Gambar di atas pada posisi horizontal dan juga SoalBerikut adalah contoh soal yang berkaitan dengan medan magnet, antara lain1. Perhatikan gambar di bawah ini!Suatu kabel dialirkan arus listrik yang ditempatkan pada dekat kompas magnet. Berapa besar arus listrik dan arahnya yang diperlukan guna menghilangkan medan magnetik bumi pada kompas sehingga kompas menjadi tidak berfungsi?JawabMedan magnet bumi diibaratkan sebesar 5 x 10-5 TPembahasanDengan memakai rumus medan magnetMaka bisa dicari besar arus listrik yaituDiketahui jika jarak r dari kompas menuju kabel sebesar 0,05 m. Maka didapatkanDengan memakai kaidah tangan kanan, kalian harus menempatkan ibu jari ke bawah agar jari – jari yang lain mempunyai arah yang berlawanan dengan medan magnetik kompas. Sehingga arah arus harus dapat menembus menuju kertas atau layar menjauhi.2. Berdasarkan soal pada nomor satu, apabila diketahui jika arus yang bisa dialirkan lewat kabel hanya sebesar 1,25 A. Hitunglah besar jarak r untuk tetap menghilangkan medan magnetik bumi pada kompas!JawabDengan memakai rumus medan magnetMaka bisa dicari jarak r yaituDari persamaan di atas, maka dapat diketahui jika besar arus listrik I sebanding dengan jarak r. Sehingga apabila arus listriknya diperkecil menjadi 1/10 sepersepuluh dari sebelumnya, maka besar jarak r juga akan mengecil 1/10 sepersepuluh dari besar dapat diketahui, jarak r sebesar 0,005 m / 5 Perhatikan gambar di bawah ini!Kawat A serta B terpisah sejauh 1 m kemudian dialiri arus listrik berturut – turut 1 A dan juga 2 A dengan arah seperti ditunjukkan pada gambar di letak titik C yang mana kuat medan magnetnya ialah sebesar NOL!JawabSupaya kuat medan nol, maka kuat medan yang dihasilkan dari kawat A dan kawat B harus berlawanan arah serta sama yang mungkin yaitu ada pada sebelah kiri kawat A maupun ada pada sebelah kanan kawat B. Mana yang harus di ambil, kalian ambil titik yang lebih dekat menuju kuat arus lebih posisinya iaah disebelah kiri kawat A yang dapat kalian beri nama jaraknya sebagai Perhatikan gambar di bawah ini!Tentukan besar serta arah kuat medan magnet pada titik P!JawabArus A akan menghasilkan medan magnet yang ada di titik P dengan arah masuk bidang, sedangkan arus B akan menghasilkan medan magnet dengan arah keluar sesuai Ba yakni masuk Perhatikan gambar di bawah ini!Seutas kawat dialiri arus listrik i = 4 A, maka tentukanA. Kuat medan magnet di titik A B. Kuat medan magnet di titik B C. Arah medan magnet di titik A D. Arah medan magnet di titik BJawabDiketahuiI = 4 ArA = 2mrB = 1mPenyelesaianA. Kuat medan magnet di titik AB = μ I / 2 Ï€ rA = 4 Ï€ 10-7 4 / 2 Ï€ 2 = 4 10-7 TSehingga medan magnet di titik A yaitu 4 10-7 TB. Kuat medan magnet di titik BB = μ I / 2 Ï€ rB B = 4 Ï€ 10-7 4 / 2 Ï€ 1 B = 8 10-7 TSehingga medan magnet di titik B yaitu 8 10-7 TC. Arah medan magnet di titik APada soal yang menanyakan ara, kalian bisa memakai aturan tangan kanan, yang mana ibu jari diibaratkan sebagai arus serta empat jari lainnya menjadi medan magnetik dengan posisi menggenggam kawat pada titik dapat diketahui, arah medan magnetik di titik A yaitu ke luar /mendekati Arah medan magnet di titik BSeperti cara pada opsi C, kalian dapat memakai aturan tangan kanan namun dengan fokus pada titik B. Sehingga arah medan magnetik di titik B yaitu ke dalam / menjauhi pembaca.
Laporan Praktikum Fisika II Modul IV – Percobaan Medan Magnet dalam Solenoida Eka Putra Prasetya/18524057 Asisten Vera Giyaning Tiyas Tanggal praktikum 18 Juni 2019 18524057 Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Abstrak— Kata “Magnet” sudah kita dengar pada kehidupan sehari – hari. Kita sering berfikir jika kita mendengar kata magnet selalu berhubungan dengan hal – hal menarik benda. Magnet sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari seperti menarik benda – benda yang jatuh di tempat yang tidak bisa kita jangkau. Selain itu, alat – alat disekitar kita juga banyak yang memanfaatkan magnet ini seperti, kompas, telepon, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya kegunaan magnet, Praktikum ini sangat berguna untuk memahami lebih jauh tentang magnet khususnya untuk untuk memahami pengaruh arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap medan magnet solenoid. Praktikum kali ini mengalami kendala yaitu Rheostat tidak bisa digunakan. Kendala ini menyebabkan data percobaan tidak didapatkan secara utuh. Data referensi yang sudah ada digunakan untuk menganalisa komponen – komponen pada praktikum ini. Semakin besar arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang maka medan listrik yang dihasilkan semakin besar. Kata kumci—Medan Magnet I. PENDAHULUAN Kata “Magnet” sudah kita dengar pada kehidupan sehari – hari. Kita sering berfikir jika kita mendengar kata magnet selalu berhubungan dengan hal – hal menarik benda. Magnet sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari seperti menarik benda – benda yang jatuh di tempat yang tidak bisa kita jangkau. Selain itu, alat – alat disekitar kita juga banyak yang memanfaatkan magnet ini seperti, kompas, telepon, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya kegunaan magnet, Praktikum ini sangat berguna untuk memahami lebih jauh tentang magnet khususnya untuk untuk memahami pengaruh arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap medan magnet solenoid. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Medan Magnet Medan magnet adalah medan yang terbentuk oleh gaya – gaya yang berada di sekitar magnet. Medan ini tidak bisa dilihat namun dapat dirasakan dengan cara mengamati pengaruh magnet terhadap benda lain, misalnya seperti magnet yang menarik pasir – pasir besi. B. Kuat Arus Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar muatan listrik yang melalui sebuah media konduktor dalam satu waktu. Proton dan elektron di dalam atom pada dasarnya adalah pembawa muatan listrik ini yang mana proton memiliki muatan positif dan elektron memiliki muatan negatif. Proton hanya dapat bergerak di dalam inti atom. Arus listrik ini ditimbulkan oleh gerakan elektron valensi yang bergerak dari atom yang satu ke atom yang lainnya. C. Solenoida Solenoida adalah alat yang dapat mengonversi energi listrik menjadi energi gerak. Dorongan dan tarikan merupakan gerakan yang biasanya dihasilkan dari Solenoid. Solenoid ini tersusun atas sebuah lilitan kumparan listrik electrical coil yang dililitkan pada tabung silinder dengan aktuator ferro-magnetic yang dapat “Masuk” dan “Keluar” bodi kumparan. Aktuator yang dimaksud disini adalah alat yang dapat bergerak. Besarnya medan magnet dalam solenoid dinyatakan pada persamaan dibawah ini B = Kuat medan magnet = Tetapan permeabilitas pada ruang hampa Tesla-meter/Ampere. Nilainya 4π.m/A N = Jumlah lilitan kawat per satuan panjang solenoida lilitan/m I = Arus listrik Ampere Rumus jumlah lilitan kawat per satuan panjang N = Jumlah lilitan lilitan I = Panjang solenoid Rumus jika percobaan tidak dilakukan dalam ruang hampa Dengan adalah tetapan permeabilitas. Jika medium tempat diukurnya medan magnet di tengah solenoid adlaah udara, k ditentukan sebagai persamaan berikut III. METODE PRAKTIKUM Pada praktikum kali ini alat dan bahan yang digunakan adalah 1 buah catu daya KAL 61 3A 12V regulasi, 1 buah solenoid 50 cm, 1 buah rheostat 2-10 4A, 2 buah kabel penghubung 50 cm merah, 1 buah sensor medan magnet BT-plug, 1 buah eurolab interface, 1 buah multimeter digital, 2 buah kabel penghubung 50 cm hitam. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan percobaan. Pertama, sensor medan magnet dihubungkan ke piranti antarmuka Eurolab, kemudian Eurolab disambungkan ke computer. Setelah itu, terdapat satu garis skala pada tabung solenoid bernilai cm diperhatikan sehingga jarak antar garis makro = 1 cm. Skala total = 54 cm. Kemudian, rangkaian alat catu daya, multimeter mode amperemeter, hambatan geser rheostat, dan solenoid disusun secara seri. Setelah itu, catu daya pada tegangan 6 V dinyalakan dan multimeter dinyalakan untuk pengukuran arus DC. Kemudian, aktivitas “Medan Magnet dalam dibuka pada program Coach. Setelah itu, nilai medan magnet yang terdeteksi oleh sensor diperhatikan dan memastikan sensor mendeteksi medan magnet dengan baik jika nilai yang terukur fluktuatif di kondisi lingkungan dan konstan jika didekatkan ke magnet, maka sensor berfungsi dengan baik. Setelah persiapan alat telah selesai dipersiapkan, percobaan pertama yang dilakukan adalah pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet solenoid. Pertama, sensor medan magnet dimasukkan ke dalam solenoid. Kemudian, kumparan direnggangkan menjadi 50 cm dan jarak antar lilitan diatur sama secara perlahan. Setelah itu, jumlah lilitan solenoid dihitung, dan dicatat sebagai nilai N. Kemudian, catu daya dan multimeter dinyalakan. Setelah itu, besar arus diatur dengan menggeser hambatan geser hingga mencapai nilai A. Kemudian, tombol Start diklik. Nilai yang terukur oleh sensor dan ditampilkan pada program Coach akan berubah – ubah dalam rentang waktu tertentu. Nilai medan magnet maksimum dipilih dari pengukuran tersebut dan nilainya dicatat pada tabel Terakhir, langkah 2-6 diulangi untuk kenaikan arus sebesar A hingga mencapai arus A atau semaksimal mungkin mendekati 3 A. Percobaan terakhir yang dilakukan adalah pengaruh jumlah lilitan kawat per satuan panjang terhadap kuat medan magnet solenoida. Peratama, sensor medan magnet dimasukkan ke dalam selonoida. Kemudian, jumlah lilitan kawat selonoida dihitung dan diatur panjang solenoid menjadi 20 cm. Setelah itu, catu daya dan multimeter dinyalakan dan diatur besar arus pada A dengan menggeser hambatan geser. Kemudian, tombol start pada program Coach diklik. Selama pengukuran berlangsung, nilai yang terukur dan ditampilkan oleh program Coach akan berubah – ubah dalam rentang waktu tertentu. Lalu, nilai medan magnet maksimum dari pengukuran tersebut dipilih dan hasilnya dicatat pada tabel Setelah itu, jendela yang muncul diperhatikan. Lalu, nilai average yang merupakan nilai medan magnet rata – rata yang dihasilkan saat panjang solenoid 20 cm dicatat pada tabel pengolahan data. Terakhir, langkah 2-7 untuk setiap pertambahan panjang solenoid sebesar 5 cm hingga 50 cm diulangi. IV. HASIL DAN ANALISIS A. Pengaruh arus listrik terhadap Kuat Medan Magnet Solenoida N = 104 Lilitan l = M n = 208 /m Tabel 1 Hasil Pengamatan Pengaruh Arus Listrik terhadap Kuat Medan Magnet Gambar 1 Grafik pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet Gambar 2 Pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet berdasarkan referensi 4 B. Pengaruh Jumlah Lilitan Kawat per Satuan Panjang terhadap Kuat Medan Magnet Solenoida N = 104 Lilitan l = m Tabel 2 Hasil Pengamatan Pengaruh Jumlah Lilitan Kawat per Satuan Panjang terhadap Kuat Medan Magnet Gambar 3 Grafik pengaruh jumlah lilitan kawat per satuan panjang terhadap kuat medan magnet Gambar 4 Pengaruh jumlah lilitan terhadap kuat medan magnet berdasarkan referensi 4 Gambar 5 Rheostat sebelum digeser Gambar 6 Rheostat setelah digeser C. Analisa Praktikum pada kali ini tidak berjalan sempurna. Ketidak sempuranaan itu terjadi karena terdapat sedikit kendala pada Rheostat. Alat sudah dirangkai sesuai dengan langkah kerja karena arus pada saat itu sudah bisa keluar dengan arah yang benar sehingga menurut penulis rangkaian sudah tepat. Namun ketika ingin memperkecil atau memperbesar arus dengan cara menggeser Rheostat, Arus tetap sama tidak ada perubahan. Padahal Reostat sudah digeser beberapa bagian namun arus yang dihasilkan tetap sama. Sepengetahuan penulis, Rheostat ketika digeser maka hambatannya akan berubah. Untuk itu, penulis melakukan pengetesan pada Rheostat dengan cara mengecek hambatannya dengan menggunakan multimeter. Hasil dari pengetesan tersebut dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Gambar tersebut membuktikan bahwa ada kesalahan pada Rheostat. Rheostat tidak memberikan hambatan yang berbeda ketika digeser. Arus yang tidak bisa diatur membuat penulis hanya bisa mendapatkan data medan magnet pada arus yang sudah tercantum dari awal. Reostat berperan penting untuk mengatur arus sesuai data di tabel. Dengan menggeser Reostat maka arus bisa ditentukan sesuai data pada tabel. Karena Reostat tidak memberikan hambatan yang berbeda, data yang didapatkan hanya berjumlah 1 untuk tiap bagian praktikum. Data tersebut tidak bisa untuk membuat grafik hubungannya. Agar bisa menganalisa tiap hubungannya, penulis mencantumkan grafik dari penelitian lain seperti tampak pada gambar 2 dan 4. Pada grafik pada gambar nomor 2 menunjukkan garis lurus gradien positif. Hal ini berarti hubungan antara medan magnet dengan arus listrik adalah berbanding lurus. Semakin besar arus yang masuk maka medan magnet yang dihasilkan akan semakin besar pula. Nilai k pada percobaan A tidak dapat ditemukan karena ketetapan permeabilitas tidak diketahui. Pada grafik pada gambar nomor 4 menunjukkan garis lurus gradient positif. Namun, gambar tersebut menunjukkan hubungan antara medan magnet dan jumlah lilitan. Untuk hubungan tersebut, hubungannya adalah berbanding lurus dimaan semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar medan magnet. Percobaan B tidak menampilkan gambar sehingga tidak bisa dianalisa hubungan antara jumlah lilitan per satuan panjang dengan medan magnet yang dihasilkan. Namun jika melihat pada rumus, hubungannya adalah jika jumlah lilitan ditambah dengan panjang yang tetap maka berbanding lurus. Namun, jika lilitan jumlahnya tetap dan panjangnya berubah ubah maka berbanding terbalik. K pada percobaan B tidak dapat ditemukan karena ketetapan permeabilitas tidak diketahui. Karena grafik tidak diketahui maka tetapan permeabilitas tidak dapat diketahui. Hal ini berakibat pada tidak bisa membandingkan apakah tetapan permeabilitas yang diperoleh dari percobaan dengan permeabilitas ruang hampa. Namun jika dilihat pada teori yang ada maka terdapat perbedaannya. Ruang hampa adalah ruang dimana tidak ada partikel – partikel termasuk udara. Percobaan tersebut dilakukan pada ruangan yang terdapat udara – udara disekitarnya seperti oksigen, nitrogen dan lain – lain. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tetapan permeabilitas dan permeabilitas ruang hampa berbeda. Dilihat dari rumus, fakor – faktor yang mempengaruhi nilai ketetapan permeabilitas adalah medan magnet, jumlah lilitan per satuan panjang, dan arus. Semakin besar medan magnet maka tetapan permeabilitas akan semakin besar. Namun semakin besar arus dan jumlah lilitan per satuan panjang maka tetapan permeabilitas akan semakin kecil. V. KESIMPULAN Praktikum kali ini mengalami kendala yaitu Rheostat tidak bisa digunakan. Kendala ini menyebabkan data percobaan tidak didapatkan secara utuh. Data referensi yang sudah ada digunakan untuk menganalisa komponen – komponen pada praktikum ini. Semakin besar arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang maka medan listrik yang dihasilkan semakin besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Modul Praktikum Fisika II. Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia, 2019. [2] J. Wahyudi and G. Pauzi, "Desain dan Karakteristik Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif", Teori dan Aplikasi Fisika, vol. 1, no. 2, 2013. [Accessed 24 June 2019]. [3] H. Budiatma, "Pengertian Permeabilitas magnetik Usaha321", Usaha321, 2018. [Online]. Available [Accessed 24- Jun- 2019]. [4] I. Pebrika, "Analisa Distribusi Medan Magnet pada Sensor Dasar Magnetic Inductance Tomography MIT Menggunakan Simulasi Finite Element Method FEM", 2014. [Accessed 24 June 2019].
Pengertian Medan Magnet, Sifat, Satuan, Rumus, Contoh Soal dan jawaban adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik arus listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen” Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Induksi Elektromagnetik Pengertian, Penerapan, dan Rumus Serta Contoh Soalnya Lengkap Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik arus listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”. Sebuah medan magnet adalah medan vektor yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut. Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Dalam arti luas Medan magnet, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik arus listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”. Sebuah medan magnet adalah medan vektor yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Gelombang Elektromagnetik Pengertian, Sifat, Macam, Rumus Beserta Contoh Soal Lengkap Sifat Medan Magnet Hasil kerja Maxwell telah banyak menyatukan listrik statis dengan kemagnetan, yang menghasilkan sekumpulan empat persamaan mengenai kedua medan tersebut. Namun, berdasarkan rumus Maxwell, masih terdapat dua medan yang berbeda yang menjelaskan gejala yang berbeda. Einsteinlah yang berhasil menunjukkannya dengan relativitas khusus, bahwa medan listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama tensor tingkat 2, dan seorang pengamat bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan gaya elektrostatik. Jadi, dengan menggunakan relativitas khusus, gaya magnet adalah wujud gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diprakirakan dari pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut relatif terhadap seorang pengamat. Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet M disekeliling kawat. Medan tersebut terorientasi menurut aturan tangan kanan. Magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang mengarah kearah yang sama magnet elementer.Setiap magnet memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara dan selatan. Sifat dari kedua kutub itu adalah Jika kutub yang sejenis didekatkan akan saling tolak-menolak Jika kutub yang tidak sejenis didekatkan akan saling tarik-menarik. Jika magnet batang dipotong pada bagian tengahnya maka akan membentuk magnet-magnet baru dengan kutub yang sesuai dengan arah magnet elementer. sifat magnet dapat menarik logam seperti baja ataupun besi atau benda sesama magnet. sifat magnet memiliki dua kutub yang sudah saya jelaskan di atas. Yaitu kutub utara dan kutub selatan. Magnet selalu berpasangan kutubnya. Jika dipecah-pecah sampai kecil, magnet tetap memiliki dua kutub. kutub magnet yang senama atau satu jenis akan tolak menolak. Sedangkan kutub yang tidak sejenis senantiasa akan tarik-menarik. Contohnya adalah jika ujung kutub utara magnet A didekatkan dengan kutub utara magnet B maka kedua magnet tersebut akan tolak-menolak. Akan tetapi jika kutub utara magnet A di dekatkan kutub utara magnet B maka akan tarik-menarik. Hal ini seperti cowok suka sama cewek. Artinya normal bukan? magnet memiliki daerah di sekitarnya yang masih dipengaruhi magnet itu sendiri yang disebut dengan medan magnet. Misalnya jika kamu meletakkan sebuah jarum pentul pada dekat magnet, maka jarum pentul tersebut akan ketarik oleh magnet dan menempel. Penggolongan Benda Berdasarkan Sifat Magnetnya. Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu ferromagnetik benda yang dapat diterik kuat oleh magnet, parramagnetik denda yang dapat ditarik magnet dengan lemah dan diamagnetik benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt. Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium. Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut. Setiap magnet mempunyai sifat ciri sebagai berikut dapat menarik benda logam tertentu. gaya tarik terbesar berada di kutubnya. selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas. memiliki dua kutub. tarik menarik bila tak sejenis. tolak menolak bila sejenis Magnet dapat menarik benda logam tertentu karena susunan magnet elementer didalam magnet itu tersusun teratur. Bila kita bisa membuat susunan magnet elementer teratur maka kita bisa membuat magnet. Hal penting yang harus kita bahami adalah sebagian besar orang berfikir bahwa cara membuat magnet ini menentukan sifat kemagnetan suatu benda. Orang selalu berfikir bahwa jika magnet dibuat dengan cara menggosok maka akan diperoleh magnet permanen dan jika diperoleh dengan cara elektromagnetik maka akan diperoleh magnet sementara. Anggapan ini adalah keliru bukan salah, kenapa bisa seperti itu? karena orang tidak melihat bahan apa yang digunakan. Jika baja dibuat magnet dengan caradigosok akan diperoleh magnet permanen tetapi jika besi yang digosok maka akan diperoleh magnet sementara. Kebanyakan ketika orang membuat magnet dengan cara menggosok selalu menggunakan baja, inilah mengapa muncul anggapan bahwa menggosok dapat membuat magnet bersifat permanen. Kasus yang lain adalah elektromagnetik, jika kita amati elektromagnetik manapun akan menggunakan inti besi lunak besi bukan baja, karena inti besi yang digunakan maka elektromagnetik menghasilkan magnet sementara. Tetapi coba anda pikir apabila intinya diganti dengan baja, apa yang akan terjadi? yang pasti baja akan menjadi magnet permanen sehingga elektromagnetik tidak dapat dimanfaatkan. Dari penjelasan kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa sifat permanen dan sifat sementara suatu magnet tidak di pengaruhi oleh cara membuat tetapi dipegaruhi oleh bahan yang digunakan. Dengan cara apapun jika bahan yang digunakan baja maka magnet yang dihasilkan akan bersifat permanen. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Energi Potensial – Pengertian, Jenis, Gravitasi, Listrik, Magnetik, Elastis, Contoh Soal Prinsip Kemagnetan Pada sebuah magnet sebenarnya merupakan kumpulan jutaan magnet ukuran mikroskopik yang teratur satu dan lainnya. Kutub utara dan kutub selatan magnet posisinya teratur lihat gambar 3. Secara keseluruhan kekuatan magnetnya menjadi besar. Logam besi bisa menjadi magnet secara permanen tetap atau bersifat megnet sementara dengan cara induksi elektromagnetik. Tetapi ada beberapa logam yang tidak bisa menjadi magnet, misalnya tembaga dan aluminium, dan logam tersebut dinamakan diamagnetik. Bumi merupakan magnet alam raksasa, dapat dibuktikan dengan alat yang dinamakan kompas, dimana jarum penunjuk pada kompas akan menunjukkan arah utara dan selatan bumi kita, seperti diperlihatkan pada gambar 1. Karena sekeliling bumi sebenarnya dilingkupi garis gaya magnet yang tidak tampak oleh mata kita tapi bisa diamati dengan kompas keberadaannya. Batang magnet memancarkan garis gaya magnet yang melingkupi dengan arah dari utara ke selatan. Pembuktian sederhana dilakukan dengan menempatkan batang magnet diatas selembar kertas, kemudian diatas kertas tersebut ditaburkan serbuk halus besi secara merata, yang terjadi adalah bentuk garis-garis dengan pola melengkung oval diujung-ujung kutub. Ujung kutub utara-selatan muncul pola garis gaya yang kuat. Daerah netral pola garis gaya magnetnya lemah. Bagian netral magnet artinya tidak memiliki kekuatan magnet. Untuk membuktikan bahwa daerah netral tidak memiliki kekuatan magnet. Ambil beberapa sekrup besi, amatilah tampak sekrup besi akan menempel baik diujung kutub utara maupun ujung kutub selatan. Daerah netral dibagian tengah sekrup tidak akan menempel sama sekali, dan sekrup akan terjatuh. Mengapa besi biasa berbeda logam magnet ? Pada besi biasa sebenarnya terdapat kumpulan magnet-magnet dalam ukuran mikroskopik, tetapi posisi masing-masing magnet tidak beraturan satu dengan lainnya sehingga saling menghilangkan sifat kemagnetannya Arah garis gaya magnet dengan pola garis melengkung mengalir dari arah kutub utara menuju kutub selatan. Didalam batang magnet sendiri garis gaya mengalir sebaliknya, yaitu dari kutub selatan ke kutub utara. Didaerah netral tidak ada garis gaya diluar batang magnet. Pembuktian secara visual garis gaya magnet untuk sifat tarik menarik pada kutub berbeda dan sifat tolak-menolak pada kutub sejenis dengan menggunakan magnet dan serbuk halus besi, gambar 4. Tampak jelas kutub sejenis utara-utara garis gaya saling menolak satu dan lainnya. Pada kutub yang berbeda utara-selatan, garis gaya magnet memiliki pola tarik menarik. Sifat saling tarik menarik dan tolak menolak magnet menjadi dasar bekerjanya motor listrik. Pola garis medan magnet tolak-menolak dan 4b. pola garis medan magnet tarik-menarik. Untuk mendapatkan garis gaya magnet yang merata disetiap titik permukaan maka ada dua bentuk yang mendasari rancangan mesin listrik. Bentuk datar flat akan menghasilkan garis gaya merata setiap titik permukaannya. Bentuk melingkar radial, juga menghasilkan garis gaya yang merata setiap titik permukaannya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian, Fungsi, Sifat Dan Jenis Magnet Serta 5 Bentuknya Terlengkap Teori Kemagnetan Bumi Teori ini sangat rumit untuk dijelaskan, sebaiknya kita harus bisa membedakan dulu antara gravitasi bumi dengan magnet bumi. Kita dapat berdiri di atas muka bumi bukan karena bumi bersifat magnet, kenapa bisa begitu? Karena sesuai dengan definisi magnet adalah bahan yang bisa menarik benda magnetik sedangkan kita bukanlah bahan magnetik. Lalu apa yang membuat kita bisa berdiri diatas bumi? Jawabnya karena bumi mempunyai gravitasi yaitu kekuatan untuk menarik semua benda yang ada disekitarnya tidak perduli itu benda magnetik atau bukan. Gravitasi bumi ditimbulkan karena bumi mempunyai massa, semakin besar massa maka semakin besar gravitasinya ini semua sesuai dengan hukum Newton dan teori relativitas. Sedangkan sifat kemagnetan bumi ditimbulkan karena bumi berotasi dan berevolusi ini pendapat saya jadi jika bumi tidak lagi berotasi maka sifat kemagnetannya lama – lama akan hilang. Mulai dari sekarang supaya pembahasan bab kemagnetan tidak membuat bingung maka kita harus membedakan antara gravitasi bumi dengan magnet bumi. Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet bumi berada disekitar kutub utara bumi. Antara kutub utara magnet bumi dengan kutub selatan bumi tidak berimpit, ini juga terjadi pada kutub selatan magnet bumi. Akibat hal tersebut maka bila kita melihat kompas menunjukka arah selatan ini berarti tidak menunjukkan persis arah selatan tetapi mengalami penyimpangan sedikit dari kutub selatan bumi. Penyimpangan ini membentuk sudut yang disebut dengan sudut deklinasi. Apabila kita membawa kompas dari katulistiwa menuju kutub bumi maka kompas itu akan condong ke bawah atau ke atas. Kecondongan ini karena tertatik oleh kutub magnet bumi. Sudut yang dibentuk dari kecondongan kompas terhadap arah horisontal disebut dengan sudut inklinasi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Gaya dalam Ilmu Fisika Terlengkap Satuan dan Rumus Medan Magnet Kuat Medan H = Itensity Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. Garis Gaya. Garis gaya adalah Lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis singgungnya. Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub dan masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah magnet. Gambar pola garis-garis gaya. Pengamatan lain untuk menunjukkan adanya medan magnet dapat dilakukan dengan meletakkan beberapa kompas di sekitar magnet. Jarum-jarum kompas akan menunjukkan arah garis-garis gaya magnet pada titik-titik tertentu di sekitar magnet. Jadi, adanya medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet. Garis gaya magnet adalah garis khayal yang merupakan lintasan kutub utara magnet-magnet kecil apabila dapat bergerak dengan bebas. Garis-garis gaya magnet selalu mengarah dari kutub utara ke selatan dan tidak pernah berpotongan. Gaya tarik-menarik antara dua kutub magnet tak senama dan gaya tolakmenolak antara dua kutub yang senama digambarkan dengan garis-garis gaya magnet. Rapat Garis-Garis Gaya B = Flux Density Definisi Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan. catatan rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik. Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut medan magnet serba sama homogen Diamagnetik Dan Para Sehubungan dengan sifat-sifat kemagnetan benda dibedakan atas Diamagnetik dan Para magnetik. Benda magnetik bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, ujung-ujung benda itu mengalami gaya tolak sehingga benda akan mengambil posisi yang tegak lurus pada kuat medan. Benda-benda yang demikian mempunyai nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu. Contoh Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta. Benda paramagnetik bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, akan mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan. Benda-benda yang demikian mempunyai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu. Contoh Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam adalah zat paramagnetik. Benda feromagnetik Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu. Contoh Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu almico Medan Magnet Sekitar Arus Listrik Percobaan OERSTED Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya. Jadi diambil kesimpulan bahwa disekitar arus listrik ada medan magnet. Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke arah ibu jari. Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara. Pola garis-garis gaya di sekitar arus sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik pusatnya pada titik tembus kawat. Cara menentukan arah medan magnet Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan menyatakan arah medan magnet. Hukum Biot Savart. Definisi Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya. Induksi Magnetik Induksi magnetik di sekitar arus lurus. Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat. Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A dirumuskan Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari menyatakan arah medan magnet. Solenoide Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan tangan. Gaya Lorentz Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan berikut Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri. Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Radiasi , Bahaya, Jenis, Dampak, Dan Manfaat Contoh Soal dan Jawaban Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD LISTRIK DAN MAGNET KEGIATAN PRAKTIKUM 1. Judul Percobaan Percobaan Bentuk Medan Magnet 2. Tujuan Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi. 1. Karton putih 1 lembar / kertas putih. 3. Serbuk-serbuk besi secukupnya. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa sekarang berada di wilayah Turki di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara north/ N dan kutub selatan south/ S. Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. 1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja 2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut. 3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali. 4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu. 5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet. 1. Gambar A menunjukan bahwa Garis Fluks Magnet Fluks garis gaya magnet gaya pada magnet yang tidak terlihat. Arah meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara melalui magnet. 2. Gambar B menujukna pola yang dibuat oleh serbuk besi detelah magnet diletakan diatas serbuk besi 3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N utara didekatkan ke kutub S selatan maka akan kutub N utara akan tertarik ke kutub S selatan, begitu juga sebaliknya. Apa bila kutub N di utara dekatkan ke kutub N utara maka akan saling tolak-menolak, begitu juga kutub S selatan di dekatkan ke kutub S selatan akan saling tolak menolak. Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama apabila didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di dekatkan akan tarik menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan. 9. Pertanyaan dan Jawaban 1. Apa yang dimaksud dengan magnet? Jawab a. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. b. Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya. 2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan! Jawab Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub utara'. Apabila satu hujung magnet didekati suatu hujung magnet yang lain, kedua-dua hujung akan menarik di antara satu dengan yang lain sekiranya hujung-hujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya akan berlaku sekiranya kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama.
Pengertian, Sifat Dan Macam-Macam Medan Magnet Serta Penjelasannya Lengkap – Pada dua batang magnet yang didekatkan, maka akan terjadi suatu gaya tarik-menarik / tolak menolak antara kedua magnet tersebut. Gaya tarik-menarik / tolak menolak antara dua magnet terjadi karena di sekitar magnet terdapat suatu medan magnetik. Gaya tolak menolak terjadi pada saat kedua kutub magnet sama dan gaya tarik menarik terjadi pada saat kedua kutub yang berdekatan berbeda. Pola garis lengkung yang terbentuk tersebut merupakan pola garis-garis medan magnetik yang disebut dengan garis gaya magnetik. Maka, ruang di sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik disebut dengan medan magnetik. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang mengakibatkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak bisa dilihat, tetapi bisa dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, contohnya pada serbuk besi. Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar di atas bisa kita simpulkan sebagai berikut Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan bahwa medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan bahwa medan magnetik yang lemah. Dari gambar diatas kita bisaperhatikan bahwa medan magnetik paling kuat terdapat di kutub-kutub magnet. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis yang terdapat pada gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama. Beberapa contoh garis gaya magnet dengan arahnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus Listrik Untuk mengetahui medan magnet disekitar arus listrik bisa dilakukan percobaan seperti dibawah ini Dekatkan kompas pada kawat yang belum dihubungkan dengan baterai. Apakah kedudukan jarum kompas tersebut berubah? Perhatikan pada gambar a. Hubungkan kawat tembaga dengan baterai, lalu dekatkan dengan kompas. Apakah kedudukan pada jarum kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang? Perhatikan pada gambar b. Ubahlah arah arus listrik yang mengalir dengan mengubah kedudukan kutub baterai, lalu dekatkan dengan kompas. Apakah kedudukan pada jarum kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang? Perhatikan pada gambar c. Berdasarkan Percobaan diatas kita bisa mengamati bahwa medan magnetik di sekitar kawat yang dialiri arus listrik bisa memengaruhi kedudukan pada jarum kompas. Ketika arah arus listrik diubah dengan cara mengubah kedudukan kutub baterai, maka arah penyimpangan jarum kompas pun turut berubah sehingga Arah pada garis gaya magnetik tergantung pada arah arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar. Medan magnetik terdapat pada sekitar kawat penghantar yang dialiri arus listrik. Di sekitar kawat penghantar berarus listrik terdapatvsebuah medan magnet yang diselidiki oleh Hans Christian Oersted. Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik bisa ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted, seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu jari sedangkan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan. “hukum tangan kanan” Medan magnetik yang dihasilkan pada sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat bisa digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut dengan elektromagnet. Elektromagnet mempunyai sifat kemagnetan sementara. Bila arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang. Mengapa kumparan berarus listrik bisa menghasilkan medan magnetik yang kuat? Kumparan berarus listrik bisa menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang akan diperkuat pada lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, maka medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus listrik ditunjukkan pada gambar dibawah ini Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan sebuah aturan genggaman tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah arus pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari. Konsep seperti ini disebut dengan kaidah tangan kanan untuk menentukan kutub magnet dari arah arus listrik. Demikian artikel pembahasa tentang Pengertian, Sifat Dan Macam-Macam Medan Magnet Serta Penjelasannya Lengkap , semoga bermanfaat.
gambar percobaan bentuk medan magnet