gambar perjalanan cahaya dan bentuk bayangan pada mata
Setiap harinya, kita akan menemukan berbagai jenis cermin, seperti cermin cembung, cekung dan datar. Cermin berfungsi untuk melihat bayangan, atau sering kali digunakan untuk bersolek, Kids. Nah, masing-masing cermin memiliki sifat bayangan yang berbeda, lo. Kids, cari tahu contoh-contoh sifat bayangan pada cermin, yuk!
Apakahminus karena masalah ketajaman penglihatan, refraksi, suatu miopia, atau karena masalah struktur mata. Miopia dapat disembuhkan dengan prosedur bedah, laser, lasik. Miopia disebabkan ukuran bola mata yang terlalu panjang sehingga cahaya jatuh di belakang retina. Agar bisa melihat jelas, kornea terpaksa harus akomodasi supaya bisa jelas.
Jadi pembesaran total mikroskop pada saat mata tanpa akomodasi adalah 19,84 kali. Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: diagram teropong bintang tak berakomodasi maksimum Lensa mata adalah bagian yang bersifat lunak dan transparan. Pembentukan bayangan pada mata. Secara matematis perbesaran bayangan untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai berikut.
Gambar Skema Proses Melihat Benda Secara Sistematis Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut 1) Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil. 2) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
Cahayaadalah energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnetik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cahaya adalah sinar atau terang (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu) yang memungkinkan mata menangkap bayangan benda
mơ thấy quan hệ với người âm. 2. Berikut ini proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah .... a. pupil – kornea – iris – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. b. pupil – iris –kornea – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. c. kornea – pupil – iris – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. d. kornea – pupil – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. Iklan Iklan Jawaband. kornea-pupil-lensaMata Iklan Iklan Iklan
[Kunci Jawaban] Berikut ini proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah .... Pertanyaan 2. Berikut ini proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah .... A. Pupil – kornea – iris – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. B. Pupil – iris – kornea – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. C. Kornea – pupil – iris – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. D. Kornea – pupil – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. Soal No. 2 PG Bab Indera Pengelihatan dan Alat Optik BSE Kurikulum 2013 Revisi 2016 Semester 2 Kelas 8, Kemendikbud Jawaban C. Kornea – pupil – iris – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina. Alasan Kornea adalah bagian depan mata yang tembus pandang yang menutupi iris dan pupil. Pupil atau anak mata adalah pembukaan di tengah mata. Cahaya masuk lewat pupil dan diteruskan melalui lensa mata, yang memusatkan bayangan ke retina. Iris adalah selaput pelangi atau iris adalah daerah berbentuk gelang pada mata yang dibatasi oleh pupil dan sklera bagian putih dari mata. Fungsi dari iris adalah memberikan warna mata, dan mengatur perbesaran pupil Lensa Mata atau kristalin adalah bagian mata yang terletak di belakang pupil mata yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Retina adalah lapisan yang terdapat di bagian belakang dinding bola mata dimana disitu tempat bayangan akan dibentuk. Istilah lain dari bagian ini adalah selaput jala, dimana bagian ini adalah bagian yang peka terhadap cahaya. Terlebih pada bintik kuning, retina sendiri memiliki fungsi untuk menangkap cahaya dan kemudian meneruskannya sampai ke saraf mata. kemudian cahaya akan diterima di ujung-ujung saraf yang ada di bagian selaput jala. Gambar 1. Bagan mata Jika kalian merasa postingan kami bermanfaat, silakan ikuti kami di loading... loading...
Hai Eva, kakak bantu jawab ya. Mata merupakan organ tubuh dengan fungsi sebagai indra penglihatan. Di dalam mata terdapat beberapa bagian mata sebagai proses penglihatan, antara lain kornea, pupil, retina, dan lensa mata. Proses perjalanan cahaya pada mata hingga membentuk bayangan benda, sebagai berikut 1. Cahaya masuk ke mata melalui kornea. 2. Setelah cahaya melewati kornea, cahaya akan menuju ke pupil. 3. Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke lensa. 4. Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan yang kemudian ditangkap oleh retina. Jadi, proses perjalanan cahaya pada mata hingga membentuk bayangan benda adalah kornea – pupil – lensa mata cahaya membentuk bayangan – bayangan ditangkap retina [D]. Semoga membantu ya.
Sebuah benda akan terlihat dengan jelas jika bayangan benda yang dilihat jatuh tepat pada retina mata. Jika pada pembentukan bayangan pada mata tidak tepat jatuh di retina mata maka bayangan benda yang dihasilkan akan tidak jelas kabur. Proses pembentukan bayangan pada mata diawali saat berkas sinar yang mengenai benda masuk ke mata melalui kornea mata, Mata adalah bagian tubuh yang mempunyai fungsi utama sebagai indra penglihat. Proses melihat benda oleh mata dipelajari dalam bidang ilmu optik. Mata dapat melihat dengan baik karena komponen utama penglihatan bekerja dengan baik. Tiga komponen utama indra penglihatan adalah mata yang mampu memfokuskan bayangan tepat pada retina mata, sistem jutaan saraf yang menyalurkan informasi jauh ke dalam otak, dan bagian otak yang mengatur sistem penglihatan manusia lobus oksipital. Bagaimana proses pembentukan bayangan pada mata sehingga seseorang mampu melihat suatu benda dengan baik? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents Bagian – Bagian Mata Manusia dan Fungsinya Pembentukan Bayangan Benda pada Mata Normal Pembentukan Bayangan pada Mata dengan Kelainan Cacat Mata 1 Pembentukan Bayangan pada Mata Miopi Rabun Jauh 2 Pembentukan Bayangan pada Mata Hipermetropi Rabun Dekat Contoh Soal dan Pembahsan Contoh 1 – Soal pembentukan bayangan pada mata miopi Contoh 2 – Soal pembentukan bayangan pada mata hipermetropi Bagian – Bagian Mata Manusia dan Fungsinya Sebelum ke pembahasan bagaimana proses pembentukan bayangan pada mata, kenali terlebih dahulu apa saja bagian-bagian mata. Setiap bagian mata memiliki peran masing-asing dalam proses pembentukan bayangan pada mata. Gambar bagian-bagian mata manusia dan keterangaan sesuai ilusstrasi berikut. Bagian mata yang berhubungan langsung dengan bagian luar adalah kornea. Di belakang kornea mata terdapat bilik mata depan yaitu sebuah kantung mirip jelly. Selaput putih mata yang terlihat dari luar adalah sklera, yaitu jaringan fibrosa yang menutupi seluruh bola mata kecuali bagian kornea. Bagian mata terdapat iris dan pupil yang saling berhubungan satu sama lain. Iris merupakan membran berbentuk cincin di dalam mata yang mengelilingi lubang di tengahnya yang disebut pupil. Tepat di belakang iris dan pupil, terdapat jaringan transparan dan lentur yang disebut lensa mata. Pada bagian belakang mata terdapat retina, bintik kuning, bintik buta, dan saraf optik. Saraf optik inilah yang akan membawa impuls ke otak untuk diproses sehingga dapat terlihat suatu benda. Secara ringkas, keterangan bagian – bagian mata beserta fungsinya diberikan seperti daftar berikut. Kornea menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih memberi warna mata dan mengatur besar-kecil mengatur jumlah cahaya yang masuk humor membiaskan cahaya dan menjaga bentuk bola humor menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata. Lensa mata memfokuskan cahaya agar bayangan jatuh pada bintik mata mengatur gerakan bola mata meneruskan rangsang cahaya ke melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata. Bintik buta menangkap dan meneruskan rangsang cahaya ke kuning tempat jatuhnya membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh saraf mata ke mengalirkan oksigen dan nutrisi ke retina. Bagian mata yang mengalami kerusakan dapat mengakibatkan proses pembentukan bayangan pada mata menjadi terganggu. Bahkan, kerusakan parah pada bagian-bagian mata dapat mengakibatkan seseorang tidak bisa melihat mengalami kebutaan. Untuk itu, kita perlu menjaga kesehatan mata agar mata selalu dapat berfungsi dengan baik. Baca Juga Sifat Bayangan Benda pada Cermin dan Lensa Pembentukan Bayangan Benda pada Mata Normal Proses pembentukan bayangan pada mata meliputi tahapan-tahapan berikut Impuls datang berupa cahaya yang masuk ke mata melalui cahaya kemudian akan diteruskan ke pupil mata yang lebarnya pupil diatur oleh iris intensitas cahaya diatur oleh iris.Selanjutnya cahaya akan dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada retina yang bersifat nyata, terbalik, dan benda pada retina diteruskan ke sel batang dan kerucut dalam bentuk sinyal cahaya melalui saraf optik menuju ke mengubah kesan bayangan tersebut sehingga benda terlihat seperti aslinya. Pada mata normal, bayangan benda akan jatuh tepat pada retina mata sehingga benda dapat terlihat jelas. Bayangan benda dapat jatuh tepat pada retina karena lensa mata memiliki kemampuan menebal dan memipih yang baik. Kemampuan lensa mata untuk menebal dan memipih disebut kemampuan akomodasi mata. Lensa mata akan menebal jika digunakan untuk melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Sebaliknya, lensa mata akan memipih jika digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Kemampuan lensa mata memiliki batas tertentu. Mata normal mampu melihat dengan jelas untuk benda dengan jarak terdekat sama dengan 25 cm. Titik ini jarak terdekat disebut Punctum Proximum PP. Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal adalah tak terhingga. Titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata disebut Punctum Remotum PR. Baca Juga Sifat Bayangan pada Cermin Datar Pembentukan Bayangan pada Mata dengan Kelainan Cacat Mata Bagian sebelumnya disebutkan bahwa mata normal memiliki jarak terdekat 25 cm dan jarak terjauh sampai dengan tak terhingga. Seseorang bisa memiliki batas penglihatan seseorang di luar batas penglihatan mata normal karena mengalami cacat mata. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa hal seperti berkurangnya kemampuan daya akomodasi mata dan kelainan bentuk bola mata. Pada penderita cacat mata, bayangan benda jatuh tidak tepat pada retina sehingga benda terlihat kabur. Seseorang dengan pandangan kabur dapat melihat dengan jelas melalui bantuan lensa. Penggunaan lensa ini memiliki tujuan agar bayangan benda pada penderita cacat mata dapat terbentuk tepat di retina. Jenis lensa yang digunakan perlu disesuaikan dengan gangguan penglihatan yang dialami. Bagaimanakah pembentukan bayangan pada penderita cacat mata akan diulas pada masing-masing bahasan di bawah. 1 Pembentukan Bayangan pada Mata Miopi Rabun Jauh Penderita rabun jauh atau miopi tidak dapat melihat benda yang letaknya terlalu jauh secara jelas. Kondisi ini terjadi karena bayangan benda pada penderita miopi jatuh di depan retina. Penyebabnya adalah lensa mata pada penderita miopi terlalu cembung sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda secara tepat di retina. Agar penderita rabun jauh dapat melihat dengan normal dapat menggunakan kacamata dengan lensa cekung atau negatif. Baca Juga Lensa Cekung Materi, Rumus, dan Contoh Soal 2 Pembentukan Bayangan pada Mata Hipermetropi Rabun Dekat Apa yang dirasakan penderita rabun dekat berkebalikan dengan rabun jauh. Penderita rabun dekat atau hipermetropi tidak dapat melihat benda yang letaknya terlalu dekat secara jelas. Kondisi ini terjadi karena bayangan benda pada penderita rabun dekat jatuh di belakang retina. Penyebab rabun dekat adalah lensa mata yang terlalu memipih sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda secara tepat. Penderita rabun dekat dapat melihat dengan normal dengan bantuan kacamata lensa cembung atau positif. Baca Juga Lensa Cembung Materi, Rumus, dan Contoh Soal Penglihatan yang kurang baik tidak hanya disebabkan seperti pada dua cacat mata seperti yang sudah disebutkan di atas. Contoh cacat mata lainnya adalah presbiopi cacat mata tua dan astigmatism. Presbiopi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap lensa cembung dan cekung.Astigmatism dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa silinder. Beberapa penderita cacat mata karena kemampuan daya akomodasi mata yang tidak baik dapat dibantu penglihatannya menggunakan lensa. Namun ada juga cacat mata yang tidak bisa dibantu dengan lensa, misalnya pada penderita glukoma. Kerusakan mata pada penderita glukoma terjadi pada saraf mata sehingga tidak bisa ditolong dengan lensa. Contoh Soal dan Pembahsan Beberapa contoh soal berikut dapat membantu sobat idschool dalam mengukur pemahaman materi. Setiap contoh soal yang diberikan disertai dengan pembahasan agar dapat memberi tambahan pemahaman. Simak contoh soal dan pembahasan terkait materi pembentukan bayangan pada mata berikut. Contoh 1 – Soal pembentukan bayangan pada mata miopi Perhatikan gambar skema pembentukan bayangan berikut! Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa penglihatan orang tersebut ….A. normal, tidak perlu ditolong dengan lensaB. rabun jauh, perlu ditolong lensa cekungC. rabun dekat, perlu memakai lensa cekungD. astigmatisma, perlu lensa silindris PembahasanBerdasarkan gambar pada soal diketahui bahwa bayangan benda jatuh di depan retina. Kondisi ini dialami oleh seseorang penderita rabun jauh miopi. Agar dapat melihat benda dengan normal, penderita miopi perlu ditolon lensa negatif atau lensa cekung. Jadi, berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa penglihatan orang tersebut rabun jauh, perlu ditolong lensa B Baca Juga Rumus untuk Menentukan Besar Kekuatan Lensa Cembung + dan Cekung – Contoh 2 – Soal pembentukan bayangan pada mata hipermetropi PembahasanBayangan benda yang terlihat pada gambar I berada di belakang retina. Setelah memakai kacamata gambar II, bayangan benda tepat jatuh pada retina. Bayangan benda yang jatuh di belakang retina dialami oleh penderita rabun dekat/hipermetropi. Penyebabnya adalah titik dekat mata bergeser menjauhi A Demikianlah tadi ulasan materi pembentukan bayangan pada mata manusia. Di mana hasil pembentukan bayangan pada mata pada retina adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan pada retina kemudian diteruskan ke otak sehingga seseorang dapat melihat benda dengan baik. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Cermin Cekung dan Cermin Cembung
Bio Optik BIO OPTIK Pengertian Biooptik .. Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar. Secara spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optika fisis. Fokus utama dibiooptik adalah terkait dengan indera penglihatan manusia, yaitu mata. Mata menjadi alat optik yang paling penting pada manusia atau makhluk hidup. 1. OPTIK GEOMETRI Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara garis lurus, berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya dan gambar secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini dapatlah melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika. Misalnya untuk rumus cermin dan lensa 1/f = 1/s + 1/s’ f = focus = titik api s= jarak benda s’ = jarak bayangan 2. OPTIK FISIK Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polasisasi tidak dapat di jelaskan malui metode optika geometri. Gejala-gejala ini hanya dapat dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya tersebut. Teori kwantum Plank 1858-1947, Cahaya itu terdiri atas kwanta atau foton-foton, tampaknya agak mirip dengan teori Newton yang lama itu. Dengan menggunakan teori Max Plank dapat menjelaskan mengapa benda itu panas apabila terkena sinar. Huygens 1690 Menganggap cahaya itu sebagai gejala gelombang dari sebuah sumber cahaya menjalarkan getaran-getaran ke semua jurusan. Setiap titik dari ruangan yang bergetar olehnya dapat dianggap sebagai sebuah pusat gelombang baru. Inilah prinsip dari Huygens yang belum bisa menjelaskan perjalanan cahaya dari satu medium ke medium lainnya. Macam-macam Bentuk Lensa .. Berdasarkan bentuk permukaannya, lensa dibagi menjadi dua, yaitu 1. Lensa yang mempunyai permukaan sferis, dibagi menjadi dua macam pula, yaitu a. Lensa Cembung/ Konvergen/ Positif Sebuah lensa positif atau lensa pengumpul adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya. Cahaya sejajar yang datang pada sebuah lensa positif difokuskan pada titik focus kedua yang berada pada sisi transmisi lensa tersebut. b. Lensa Cekung/ Divergen/ Negatif Sebuah lensa negative atau lensa menyebar adalah lensa yang bagian tepinya lebih tebal daripada bagian tengahnya. Cahaya sejajar yang datang pada sebuah lensa negative memancar seolah-olah dari titik focus kedua, yang berada pada sisi datang lensa. c. Lensa yang mempunyai permukaan silindris Adalah lensa yang mempunyai silinder, lensa ini mempunyai fokus yang positif dan ada pula yang mempunyai panjang fokus negatif. Kekuatan Lensa Dioptri .. Kekuatan lensa dinyatakan dengan satuan dioptri m-1. Kekuatan lensa P sama dengan kebalikan panjang fokusnya 1/f. Jika panjang fokus dalam meter, kekuatan lensa adalah dalam dioptri DP = = + dioptri P = Kekuatan lensa dioptri F = fokus lensa m s = jarak benda dari lensa m s´ = jarak bayangan dari lensa m 1D = 1 m-1 Kesesatan Lensa .. Berdasarkan persamaan yang berkaitan dengan jarak benda, jarak bayangan , jarak focus, radius kelengkungan lensa seerta sinar-sinar yang dating paraksial akan kemungkinan adanya kesesatan lensa aberasi lensa. Aberasi ini ada bermacam-macam 1. Aberasi sferis disebabkan oleh kecembungan lensa. Sinar-sinar paraksial / sinar-sinar dari pinggir lensa membentuk bayangan di P’. aberasi ini dapat dihilangkan dengan mempergunakan diafragma yang diletakkan di depan lensa atau dengan lensa gabungan aplanatis yang terdiri dari dua lensa yang jenis kacanya berlainan. 2. Koma, Aberasi ini terjadi akibat tidak sanggupnya lensa membentuk bayangan dari sinar di tengah-tengah dan sinar tepi. Berbeda dengan aberasi sferis pada aberasi koma sebuah titik benda akan terbentuk bayangan seperti bintang berekor, gejala koma ini tidak dapat diperbaiki dengan diafragma. 3. Astigmatisma, Merupakan suatu sesatan lensa yang disebabkan oleh titik benda membentuk sudut besar dengan sumbu sehingga bayangan yang terbentuk ada dua yaitu primer dan sekunder. Apabila sudut antara sumbu dengan titik benda relatif kecil maka kemungkinan besar akan berbentuk koma. 4. Kelengkungan medan, Bayangan yang dibentuk oleh lensa pada layer letaknya tidak dalam satu bidang datar melainkan pada bidang lengkung. Peristiwa ini disebut lengkungan medan atau lengkungan bidang bayangan. 5. Distorsi, Distorsi atau gejala terbentuknya bayangan palsu. Terjadinya bayangan palsu ini oleh karena di depan atau di belakang lensa diletakkan diafragma atau cela. Benda berbentuk kisi akan tampak bayangan berbentuk tong atau berbentuk bantal. Gejala distorsi ini dapat dihilangkan dengan memasang sebuah cela di antara dua buah lensa. 6. Aberasi kromatis, Prinsip dasar terjadinya aberasi kromatis oleh karena focus lensa berbeda-beda untuk tiap-tiap warna. Akibatnya bayangan yang terbentuk akan tampak berbagai jarak dari lensa. Aberasi .. Pemburaman bayangan dari sebuah obyek tunggal dikenal dengan istilah aberasi. Aberasi sferis merupakan hasil dari kenyataan bahwa permukaan melengkung hanya memfokuskan sinar-sinar paraksial sinar-sinar yang berjalan dekat sumbu utama pada sebuah titik tunggal. Sinar-sinar non paraksial pada titik dekat yang bergantung pada sudut yang dibuat dengan sumbu utamanya. Sinar-sinar yang mengenai lensa jauh dari sumbu utamadibelokkan lebihh dari sinar-sinar yang dekat dengan sumbu utama, dengan hasilnya bahwa tidak semua sinar difokuskan pada sebuah titik tunggal. Sebaliknya bayangan tersebut kelihatan sebagai sebuah cakram melingkar. Lingkaran dengan kekacauan paling sedikit berada pada titik, di mana garis tengahnya minimum. Instrumen Optik … Banyak instrumen yang digunakan saat ini sangat canggih. Prinsip kerjanya sering sangat sederhana, tetapi penggunaan imajinatif prinsip-prinsip ini telah melipatgandakan kemampuan kita untuk melihat dan memahami dunia yang melingkupi kita. Mata Mata merupakan alat optik yang paling dekat dengan kita dan merupakan sistem optik yang paling penting. Bagian-bagian Mata Mata memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi-fungsi tertentu sebagai alat optik, yaitu a Kornea, merupakan selaput kuat yang tembus cahaya dan berfungsi sebagai pelindung bagian dalam bola mata. Kornea memiliki inervasi saraf tetapi avaskuler tidak memiliki suplai darah. b Iris, merupakan selaput berbentuk lingkaran yang menyebabkan mata dapat membedakan warna. Iris adalah diafragma yang melingkar dan berpigmen dengan lubang yang agak di tengah yakni pupil. Iris terletak sebagian dibagian depan lensa dan sebagian di depan badan siliaris. Iris terdiri dari serat otot polos. Fungsi iris yakni mengendalikan jumlah cahaya yang masuk. c Pupil, merupakan celah lingkaran pada mata yang dibentuk oleh iris, berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata. d Lensa mata, merupakan lensa cembung yang terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal, berfungsi mengatur pembiasan cahaya. e Retina, merupakan lapisan yang berisi ujung-ujung saraf yang sangat peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. Retina merupakan bagian saraf pada mata, tersusun oleh sel saraf dan serat-seratnya. Retina berperan sebagai reseptor rangsang cahaya. Retina tersusun dari sel kerucut yang bertanggung jawab untuk penglihatan warna dan sel batang yang bertanggung jawab untuk penglihatan di tempat gelap. f Aquaeuos humor, merupakan cairan mata. g Saraf optic, merupakan saraf yang menyampaikan informasi tentang kuat cahaya dan warna ke otak. Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan * Mata memfokuskan bayangan pada retina, * System syaraf mata yang memberi informasi ke otak, * Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut. b. Pembentukan Bayangan Pada Mata Mata bisa melihat benda jika cahaya yang dipantulkan benda sampai pada mata dengan cukup, kemudian lensa mata akan membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil pada retina. Ada tiga komponen penginderaan penglihatan, yaitu memfokuskan bayangan pada retina saraf mata yang member informasi ke otak 3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut Proses akomodasi.. Cahaya memasuki mata melalui bukaan yang berubah, lapisan serat saraf yang menutupi permukaan belakangnya. Retina berisi struktur indra-cahaya yang sangat luas yang disebut batang rod dan kerucut cone yang menerima dan memancarkan informasi di sepanjang serat saraf optic ke otak. Bentuk lensa kristal dapat diubah sedikit oleh kerja otot siliari. Apabila mata difokuskan pada benda yang jauh, otot akan mengendur dan sistem lensa kornea berada pada panjang fokus maksimumnya, kira-kira 2 cm, jarak dari kornea ke retina. Apabila benda didekatkan, otot siliari akan meningkatkan kelengkungan lensa, yang dengan demikian akan mengurangi panjang fokusnya sehingga bayangan akan difokuskan ke retinaDalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tepat, demikian pula bola mata yang berdiameter 20-23 mm. Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek disebut daya akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang dilihat, semakin kuat mata/lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada umur. Usia semakin tua daya akomodasi semakin menurun, hal ini disebabkan kekenyalan/elastisitas lensa semakin berkurang. Jika benda terlalu dekat ke mata, lensa mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina dan bayangannya menjadi kabur. Titik terdekat di mana lensa mata memfokuskan suatu bayangan pada retina disebut titik dekat punctum proksimum. Jarak dari mata ke titik dekat ini sangat beragam pada tiap orang dan berubah dengan meningkatnya usia. Pada usia 10 tahun, titik dekat dapat sedekat 7 cm, sementara pada usia 60 tahun titik dekat ini telah menjauh ke 200 cm karena kehilangan keluwesan lensa akibat elastisitas lensa semakin berkurang, disebut mata presbyop atau mata tua dan bukan merupakan cacat mata. Nilai standar yang diambil untuk titik dekat ini adalah 25 cm, dan dianggap sebagai mata normal. Jarak terjauh benda agar dapat dilihat dengan jelas, dikatakan benda terletak pada titik jauh punctum remotum. Pada saat ini mata tidak akomodasi. i. Jenis-jenis Mata dan Teknik Koreksi a Mata Normal Sering disebut juga mata emetrop. Mata normal memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak terhingga. Apabila mata memiliki titik dekat tidak sama dnegan 25 cm dan titik jauh tidak sama dengan tak terhingga, maka dikatakan sebagai cacat mata. Hal ini mengakibatkan mata sulit melihat benda yang jauh maupun dekat karena bayangan tidak jatuh tepat pada retina. b Rabun Jauh Miopi Disebut juga mata terang dekat, memiliki titik dekat kurang dari 25 cm 25 cm, dan titik jauhnya pada jarak tak terhingga. Penderita rabun dekat dapat melihat jelas benda-benda yang sangat jauh tetapi tidak dapat melihat benda-benda dekat dnegan jelas. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina, disebabkan karena mata dibiasakan melihat benda yang jaraknya jauh. Cacat mata ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cembung plus. d Mata Tua Presbiopi Jenis mata ini bukan termasuk cacat mata, disebabkan oleh daya akomodasi yang berkurang akibat bertambah usia. Letak titik dekat maupun titik jauh telah bergeser. Titik dekatnya lebih dari 25 cm dan titik jauhnya hanya pada jarak tertentu. Pada penderita presbiopi tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas serta tidak dapat membaca pada jarak baca normal. Jenis mata ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap minus di atas dan plus di bawah yang disebut kacamata bifocal. e Astigmatisma Cacat mata ini disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk sferis, tapi lebih melengkung pada satu sisi daripada sisi yang lain. Akibatnya sebuah titik akan difokuskan sebagai garis pendek. Penderita astagmatisma, dengan satu mata akan melihat garis dalam satu arah lebih jelas daripada kea rah yang berlawanan. Penderita astagmatisma dapat diatasi dnegan menggunakan kacamata berlensa silindris. f Mata Campuran Penderita yang matanya sekaligus mengalami prsesbiopi dan miopi, maka memiliki titik dekat yang letaknya terlalu jauh dan titik jauh terlalu kecil, dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap atau bifocal negatif di atas dan positif di bawah. REFERENSI Gabriel,2003, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta
gambar perjalanan cahaya dan bentuk bayangan pada mata