gambar tuhan yesus lahir di kandang domba

Dombadomba itu sendiri "bodoh", "lugu" tidak tahu arah yang tepat. Ada pencuri dan perampok yang mau merampas mereka. Tapi sebagai pintu, Yesus adalah pintu penghalang yang merintangi pencuri dan perampok, yang melindungi domba-domba pilihanNya. Domba yang dimaksud dalam perikop ini menunjuk kepada umat Israel. Kamiini domba-Nya. Dia pimpin dan menjaga. Kami jadi milik-Mu. 2/3. Ya Gembala, pimpin kami. Pada jalan yang lurus. Agar kami jangan lari. Dari kandang yang kudus. Tuhan Yesus, Tuhan Yesus. Dengarlah doa kami. Menolong orang penat. Tuhan Yesus, Tuhan Yesus. Kami datang pada-Mu. Tuhan Yesus, Tuhan Yesus. Kami datang pada-Mu. Diposting mơ thấy quan hệ với người âm. Semua gambarFotosIlustrasiVektorVideoMusikEfek suaraGIFPenggunaOpsi PencarianMediaFotosIlustrasiVektorVideoMusikEfek suaraGIFMenemukanPilihan editorKoleksi TerkurasiGambar PopulerVideo PopulerMusik PopulerPencarian PopulerKomunitasKreatorForumBlogKameraTentangTentang KamiFAQRingkasan LisensiSyarat-syarat servisPrivasiKebijakan CookieAPIČeštinaDanskDeutschEnglishEspañolFrançaisIndonesiaItalianoMagyarNederlandsNorskPolskiPortuguêsRomânăSlovenčinaSuomiSvenskaTürkçeViệtไทยБългарскиРусскийΕλληνική日本語한국어简体中文Semua gambarFotosIlustrasiVektorVideoGIFMusikEfek suaraSemuaDatarTegakLebih besar darixLatar belakang transparanHitam dan putihSemua< 24 jam< 72 jam< 7 hari< 6 bulan< 12 bulanSafeSearchTerkiniPilihan editorSedang trenPaling relevan yesus hari natal kelahiran kristus agama kristen betlehem pesta natal anak kristus kekristenanGambar tajaan iStock LIMITED DEAL 20% off with PIXABAY20 couponSee more on iStock Gambar-gambar bebas royaltihari natal boks bayikelahiran palunganyesus kristus tuhanboks bayi hari natalhari natal kandang natalhari natal maria yesusiman alkitab tuabayi bayi yesusadegan kelahiran desaraja hadiah hari natalperawan maria suciboks bayi anak yesusboks bayi perakitanpalungan belenbayi betlehem alkitabadegan kelahiran desakelahiran kartuorang bijak natalanak yesus kekristenanbayi yesus kelahirankedatangan musim advenhari natal cerita natalanak yesus natalkelahiran kartumaria kelahiran kapelkelahiran hari natalalkitab cerita natalkarakter bonekahari natal kandang nataltiga orang bijakhari natal kedatanganhari natal anak kristuskandang natalhari natal duniaperawan maria yesusmalaikat bersinarkelahiran palunganangka subjek mariakarakter bonekaboks bayi hari natalhari natal nataltuhan yesus kristushari natalyesus kelahiranhari natal boks bayikarakter bonekahari natalbayi betlehem alkitabanak kristus lumbungyesus kaca berwarnapalungan hari natalhari natal penyelamatkelahiran palunganperawan maria yesusboks bayi perakitanhari natalalkitab cerita natalhari natal natalboks bayi hari natalhari natal kelahiranperawan mary madonnakelahiran kartubintang ekor hari natallangit awan menyeberangtuhan yesus kristuskelahiran yesustuhan yesus kristushari natalhari natal cerita natalkeledai satwayesus kristus tuhanhari natal malaikatkeledai satwa mamaliamaria yesus hari natalboks bayi hari natalbayi yesus crechehari natal natalhari natal gereja yesuskristus hari natalkelahiran pemandangankelahiran yesushari natal penyelamatrakyat agama boks bayikeledai satwa mamaliahari natal kandang natalhari natal kandang nataltuhan yesus kristusanak yesus kekristenantuhan yesus kristushari natal natalhari natal maria yesusbaptisan bautismo agamarosario skapulirhari natalhari natalpeluru hiasan natalyesus kelahiranmaria dan josefiman alkitab tuacerita natal1-100 dari 279 gambar-gambar Laman Selanjutnya / 3Gambar tajaan iStock LIMITED DEAL 20% off with PIXABAY20 couponSee more on iStock Jawaban KELAHIRAN YESUS DIKANDANG DOMBA TIDAKLAH BERBOHONG. MEMANG BENAR, YESUS LAHIR DIKANDANG DOMBA SESUAI PERNYATAAN ALKITAB. SAYA LEBIH PERCAYA PERNYATAAN ALKITAB DIBANDINGKAN YANG LAIN. * Alkitab menjelaskan Yesus berasal dari keluarga dan keturunan Daud di kota Betlehem Luk 24; Mrk 26; Mi 51. Yesus lahir di daerah kota Betlehem dan setelah lahir Ia dibaringkan di dalam palungan Lukas 215, yaitu sebuah tempat makan hewan/ ternak; sehingga disimpulkan bahwa Tuhan Yesus lahir di kandang hewan, karena tidak ada tempat bagi Tuhan Yesus, Maria dan Yusuf, di rumah penginapan, “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki,…. dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” Luk 26-7 * Lukas 27, 12 TB dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Dan inilah tandanya bagimu Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dari keterangan ayat diatas maka diselidiki dengan seksama bahwa Yesus memang benar-benar dilahirkan di dalam kandang; beberapa orang menduga kata ini berarti palungan, tempat meletakkan makanan ternak agar dapat dimakan sambil berdiri. Karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan, dan karena tidak ada tempat nyaman, oh tidak, karena benda yang dibutuhkan memang tidak ada, maka Ia dibaringkan saja di dalam palungan, dan bukannya dalam sebuah buaian bayi. * Kristus lahir dalam sebuah kandang, suatu tempat di mana ternak dipelihara. Kandang itu barangkali merupakan sebuah goa dan palungan itu suatu tempat makanan bagi ternak itu. Jadi, Palungan Tempat memberi makan ternak. Yusuf dan Maria mungkin berteduh di dalam kandang. Tradisi menyebutkan bahwa kandang itu adalah sebuah gua di sisi bukit belakang penginapan. Kata yang kita terjemahkan sebagai lampin, diambil oleh sebagian orang dari suatu kata yang berarti mengoyak atau merobek, dan ini menunjukkan bahwa kain untuk alas tidur bayi yang baik pun tidak tersedia bagi Dia. Yang ada hanya kain kasar yang sudah koyak di sana sini. * Kenyataan bahwa Yusuf dan Maria sampai harus tinggal di kandang, merupakan suatu bentuk penolakan’ yang memang sudah dinubuatkan jauh hari oleh Nabi Yesaya, yaitu bahwa lembu dan keledai saja mengenal pemiliknya, namun Israel tidak mengenal Pemilik-Nya yaitu Kristus,…. umat Allah tidak mengenal Penyelamat-Nya lih. Yes 13. Dengan demikian, tradisi mengatakan, bahwa Kristus lahir di kandang, di mana ada lembu dan keledai. Namun demikian, sering juga dilukiskan bahwa Kristus lahir di kandang domba, yang kemungkinan dihubungkan dengan keadaan masyarakat di daerah tersebut terdapat banyak penggembala domba dan dihubungkan dengan analogi yang diajarkan tentang Kristus sendiri, sebagai Sang Gembala baik yang rela menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya lih. Yoh 1011. PERNYATAAN DIBAWAH INI ADALAH PERNYATAAN BODOH TANPA DASAR ALKITAB. PERNYATAAN DEMIKIAN HANYA SEBATAS ASUMSI SEMATA. Navigasi pos *sebuah refleksi terhadap Lukas 26-7* Bagi kita yang merayakan Natal = kelahiran Yesus Kristus, sudah tidak asing lagi dengan ungkapan yang mengatakan bahwa Allah yang datang ke dunia dalam wujud Bayi Kudus lahir di kandang domba. Allah datang untuk menyelamatkan manusia; oleh karena itu manusia harus hidup sesuai dengan kehendak Allah yang kudus. Ungkapan tersebut terlalu sering dan sangat mudah untuk dikatakan, tetapi di balik semua itu ada pertanyaan yang perlu untuk dikemukakan, yaitu sebenarnya apa makna dari ungkapan di atas? Bagaimana kita mencoba mengerti arti dan makna hal tersebut? Terutama bagi kita yang merayakan Natal tahun 2011 ini, makna apa yang bisa kita petik dari peristiwa ini? Kita berangkat dari petanyaan awal, mengapa Allah yang Maha Kuasa dan berkuasa di atas tahta yang Maha Tinggi, justru, hadir di dunia ini melalui media kandang domba? Jangan katakan itu memang sudah jadi pilihan-Nya. Bukan! Itu bukan kehendak Allah, tetapi itu justru adalah kehendak manusia. Manusia yang menentukan dan menetapkan bahwa Allah, dalam diri Yesus Kristus, harus lahir di kandang domba. Hal ini tampak dalam di mana ditegaskan bahwa kelahiran Yesus Kristus itu terjadi di kandang domba karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. “Tidak ada tempat”, ungkapan ini adalah ungkapan penolakan! Kedatangan Tuhan pertama kali disambut dengan penolakan manusia. Mengapa? Karena kehadiran Yusuf dan Maria di tengah-tengah orang yang berkumpul bersama sanak saudaranya dipandang sebagai sebuah gangguan bagi kemeriahan pesta yang mereka adakan. Apa yang akan terjadi bila di dalam kemeriahan pesta reuni keluarga karena saat itu umumnya keluarga berkumpul untuk melakukan sensus terdengar erangan orang yang akan melahirkan dan tangis bayi? Bukankah ini hanya mengganggu kemeriahan tersebut? Dalam hal ini perlu dicatat bahwa hal pertama yang sungguh bermakna dalam kelahiran Yesus adalah ketidakmauan manusia untuk “diganggu” oleh kehadiran Tuhan. Ini sama dengan manusia jaman sekarang, yang sangat enggan untuk diganggu oleh kehendak Tuhan. Kemeriahan hidup dan glamouritas kehidupan yang dijalani manusia akan sangat terganggu jika manusia mau mengarahkan hati dan rasa mereka kepada Tuhan. Mengapa? Karena kehendak Tuhan, justru, akan mengarahkan mereka ke jalan yang tidak didasarkan atas kemewahan, tetapi atas dasar kepedulian terhadap sesama. Mungkinkah manusia yang kesehariannya berfoya-foya akan berkenan untuk memberi kepedulian kepada mereka yang rendah dan miskin? Ah… ini hanya mengganggu saja. Mungkinkah perayaan Natal yang begitu meriah dan glamour ini harus diubah menjadi perayaan Natal yang biasa dan ditujukan pada hal-hal yang lebih bersifat peduli? Ow… jangan sampai hal ini terjadi! Ini hanya mengganggu perayaan Natal yang MEMANG harus meriah… Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kandang domba. Kandang domba adalah symbol dari kesederhanaan. Ini mengartikan bahwa kelahiran Yesus hanya bisa terjadi dalam wujud kesederhanaan. Ia datang untuk sebuah kesederhanaan; dan iman yang diajarkan adalah iman yang sederhana. Jika demikian, Yesus hanya lahir di hati yang dipenuhi dengan kesederhanaan dan kerendahan hati. Yesus tidak mungkin terlahir di hati yang dipenuhi dengan kesombongan; karena Yesus bukanlah Tuhan yang sombong. Tuhan, di dalam Yesus Kristus, adalah Tuhan yang rendah hati. Ia hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang rendah hati. Ini berarti bahwa perayaan natal merupakan perayaan kerendahan hati; tidak perlu diisi dengan kemewahan dan kehebatan pesta. Perayaan Natal bukan sekadar perayaan ulang tahun, melainkan perayaan reflektif bagi penyambutan kedatangan Tuhan yang rendah hati. Jika Natal dirayakan dengan mewah, glamour dan bertaburan dengan anggaran yang berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus juta; bukankah hal ini berarti bahwa perayaan ini menunjukkan wajah aslinya, yaitu “tidak ada tempat bagi Tuhan yang rendah hati”? Selamat Natal… Penulis Pdt. Firman Pandjaitan, Mth.

gambar tuhan yesus lahir di kandang domba