gangguan rasa aman dan nyaman
Berdasarkanhasil rekap kunjungan pasien selama tahun 2017 diketahui bahwa kasus hipertensi di UPTD Puskesmas Tanjung Agung yaitu terdapat sebanyak 1564 penderita.Berdasarkan data diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan mampu dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien Hipertensi dengan gangguan rasa aman nyaman nyeri.
LAPORANPENDAHULUAN Ny. N DI RUANG CAMAR DENGAN GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN DISUSUN OLEH : ASDINA NUR HASANAH M16010013 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI YOGYAKARTA 2017 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN RASA NYAMAN A. PENGERTIAN Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya
Duduk tenang dalam posisi nyaman. - Tutup mata perlahan. - Kendurkan otot - otot tubuh. - Tarik nafas perlahan dan teratur, ambil nafas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut. - 5. Imajinasi terbimbing. Menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu cara yang dirancang secara khusus untuk mencapai efek positif tertentu. 6. Hipnosis
Rasatidak aman tersebut apabila dikaitkan dengan dunia kesehatan dikenal dengan istilah insecure. Kata insecure jadi sering diucapkan oleh orang yang sedang merasakan kecemasan terhadap suatu hal. Tidak hanya itu, insecure juga kerap diucapkan ketika seseorang tidak nyaman dengan dirinya sendiri atau suatu situasi.
Asuhankeperawatan gangguan_rasa_nyaman 1. Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri 3032012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman "nyeri" adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut Hierzuki Maslow. Kebutuhan rasa nyman "nyeri" diperlukan untuk proses kehidupan.
mơ thấy quan hệ với người âm. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai ganguan rasa aman dan nyaman pada orang-orang yang mengalami sakit, cidera dan lain-lain. nyeri adalah salah satu ganguan rasa aman dan nyaman, salah satu yang sering kita jumpai pada manusia. Ganguan rasa aman nyaman yaitu nyeri, nyeri merupakan sauatu keadaan sensori dimana tubuh mengalami suatu syok atau injuri yang menyebabkan pusat rangsangan rasa sakit pada hipotalamus menjadi aktif kemudian orang tersebut mengalami rasa sakit yang tergantung lokasi, luas dan tingkat nyeri tersebut. Saat ini, ganguan rasa aman nyaman atau yang biasa disebut nyeri merupakan gangguan akibat insiden yang angka kejadiannya prevalensinya terus di temukan di rumah sakit. Risiko kematian akibat nyeri berkisar antara 510% pertahun pada kasus nyeri ringan, yang akan meningkat menjadi 30-40% pada nyeri berat. Selain itu, nyeri merupakan yang paling sering memerlukan perawatan ulang dirumah sakit readmission, meskipun pengobatan rawat jalan telah diberikan secara optimal. Gangguan rasa aman dan nyaman ini merupakan masalah kesehatan utama yang dialami masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan, tubuh manusia sangat rentan terhadap suatu injuri. Pada zaman modern ini Angka gangguan rasa aman nyaman atau nyeri semakin meningkat. Baik di Negara maju maupun berkembang. Hal ini sangat membahayakan bagi kehidupan seseorang, sehingga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit. 1 Untuk mrmberikan perawatan medis yang tepat dan efektif, khususnya bagi tenaga keperawatan, harus memahami konsep asuhan keperawatan pada ganguan rasa aman dan nyaman Apalagi dalam keadaan kedaruratan yang membutuhkan keahlian dalam memberikan pertolongan pada pasien. B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan maslah dari makalah ini adalah sebagai berikut 1. Apa definisi dari nyeri? 2. Apa saja etiologi dari nyeri? 3. Di bagi menjadi berapakah klasifikasi nyeri? 4. Bagaimana patofisiologi dari nyeri? 5. Apa manifestasi klinis dari nyeri? 6. Apa saja komplikasi dari nyeri 7. Apa saja pemeriksaan penunjang dan yang dapat di lakukan pada nyeri? 8. Bagaimana penatalaksanaan dari nyeri? C. TUJUAN 1. Tujuan umum Mengetahui secara menyeluruh mengenai konsep teori dan konsep asuhan keperawatan dengan pasien gangguan rasa aman dan nyaman nyeri 2. Tujuan khusus a Memahami definisi dari nyeri b Mengetahui etiologi nyeri c Memahami klasifikasi nyeri d Memahami patofisiologi dari nyeri e Mengetahui manifestasi klinis. f Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada g h i nyeri Mengetahui penatalaksanaan dari nyeri. Mengetahui komplikasi dari nyeri Menguasai konsep asuhan keperawatan pada nyeri D. MANFAAT 1. Bgi rumah sakit 2 Memberi tambahan refrensi bagi mahasiswa, tenaga medis atau petugas kesehatan untuk memberikan informasi tentang kebutuhan rasa aman dan nyaman nyeri bila ada yang embutuhkan informasi. 2. Bagi institusi Mengembangkan ilmu keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia dan menambah literature tentang kebutuhan rasa aman dan nyaman. 3. Bagi penulis Menambah pengetahuan dan wawasan tentang asuhan keperawatan kebutuhan rasa aman dan Nyman nyari yang dapat di jadikan tambahan refrensi untuk persiapan memasuki dunia kerja di bidang keperawatan 3 BAB II KONSEP DASAR NYERI A. Definisi nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang di dapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial. Atau menggambarkan kondisi terjadinya pernapasan, menurut Internasional Association For Study Of Paint IAPS nyeri didefinisikan ilangksebagai keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya di ketahui bila seseorang pernah mengalami Tansuri 2007 Arthur C. Curton 1983 nyeri merupakan suatu keadaan mekanisme mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang di rusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri. B. Klasifikasi nyeri Nyeri dapat di bedakan berdasarkan jenis dan bentuknya 1. Jenis nyeri a. Nyeri perifer 1 Nyeri superficial adalah rasa nyeri muncul akibat rangsangan pada kulit dan mukosa 2 Nyeri viseral adalah rasa nyeri timbul akibat rangsangan pada reseptor nyeri di rongga abdomen, cranium, dan torak. 3 Nyeri alih adalah rasa nyeri di rasakan di daerah lain yang jauh dari jaringan penyebab nyeri b. Nyeri sentral Nyeri sentral adalah nyeri yang muncul akibat ransangan pada medulla spinalis, batang otak dan thalamus. c. Nyeri psikogenik Nyeri psikogenik adalah nyeri yang penyebab fisiknya tidak di ketahui. Umumnya nyeri ini di sebabkan oleh factor psikologis. Selain jenis-jenis nyeri yang telah di sebutkan sebelumnya, terdapat beberapa jenis nyeri yang lain. Contohnya sebagai berikut a. Nyeri somatik nyeri yang berasal dari tendon, tulang, saraf, dan pembuluh darah. b. Nyeli menjalar nyeri yang terasa di bagian tubuh yang lain, umumnya di sebabkan oleh kerusakan atau cidera pada organ visceral. 4 c. Nyeri neorologis bentuk nyeri tajam yang di sebabkan oleh spasme di sepanjang atau di beberapa jalur saraf. d. Nyeri phantom nyeri yang di rasakan pada bagian tubuh yang hilang, misalnya pada bagian kaki yang sebenarnya sudah diamputasi. 2. Bentuk nyeri a. Nyeri akut Merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, umumnya nyeri ini tidak lebih dari enam bulan. b. Nyeri kronis Merupakan nyeri yang berlangsung berkepanjangan, berulang atau menetap selama lebih dari enam bulan. C. Etiologi Factor-faktor yang mempengaruhi nyeri, yaitu 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Budaya 4. kulture 5. makna nyeri 6. ansietas D. Patofisiologi Secara ringkas, stimulasi nyeri di tranmisikan medulla spinalis, selanjutnya serabut mentranmisikan nyeri ke seluruh bagian otak, Termasuk area limbik. Area ini mengandung sel-sel yang bisa mengontrol emosi khusunya ansietas. Area limbic yang akan berperan dalam memproses reaksi emosi terhadap nyeri. Setelah tranmisi saraf berakhir di pusat otak, maka individu akan mempersepsikan nyeri. Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zatzat kimia seperti briakinin, serotonin, dan enzim preteotik. Kemudian zat-zat tersebut meransang dan merusak ujung syaraf reseptor nyeri yang ransangannya tersebut akan di hantarkan ke hipotalamus melalui syaraf asendon. Sedangkan di korteks nyeri akan di persiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain di hantarkan ke hipotalamus nyeri dapat menurunkan stimulus terhadap reseptor mekanis sensitif pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami nyeri wahit chayatin, n. Mubarak. 2007 E. Pathway Stimulus nyeri 5 Medulla Memiliki serabut-serabut untuk Seluruh bagian otak termasuk area Memiliki sel-sel pengontrol Berperan aktif memproses reaksi Se telah semua proses berakhir Persepsi nyeri F. Manifestasi klinis 1. Respon simpatik a. Peningkatan tekan darah b. Peningkatan suhu c. Peningkatan respirasi 2. Respon muscular a. Gelisah b. Meraba c. Membatasi respirasi 3. Respon emosional a. Perubahan prilaku b. Merintih dan menangis c. Ekspresi wajah G. Pengukuran intensitas nyeri Intensitas nyeri dapat di ukur dengan beberapa cara, antara lain dengan 1 menggunakan skala menurut hyward, sebaga berikut = tidak nyeri 1-3 = nyeri ringan 4-6 = nyeri sedang 6 7-9 = sangat nyeri, tapi masih dapat di kendalikan dengan aktivitas yang bisa di lakukan 10 = sangat nyeri dan tidak bisa di kendalikan H. Komplikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Edema pulmonal Hipopolemik Kejang Hipertermi Masalah mobilisasi Hipertensi I. Pemeriksaan diagnostic dan pemeriksaan penunjang 1. 2. 3. 4. Pemeriksaan USG Rontgen Ct-scan cidera kepala Pemeriksaan laboratorium J. Penatalaksanaan 1. Farmakologi a. Analgetik opiat morfin, kodein b. Non opiate aspirin, ibubprofen c. Analgetik adjuvans d. Anastesi local dan regional e. Analgesic epidural 2. Non-farmakologi Terdiri dari penatalaksaan secara fisik dan kognitif-prilaku a. Intervensi fisik 1 Stimulasi kutanius masase, kompres panas dingin, akupresur, conteriritan, contralateral 2 Imobilisasi 3 distraksi 4 Stimulasi saraf elektrik transkuteus SSET b. Kognitif-prilaku 1 Hypnotis 2 Imajinasi terbimbing 7 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian Tindakan perawat yang perlu dilakuan dalam mengkaji pasien selama nyeri akut adalah 1. Mengkaji perasaan pasien respon psikologis yang muncul. 2. Menetapkan respon fisiologis pasien terhadap nyeri dan lokasi nyeri. 3. Mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri. Untuk pasien yang mengalami nyeri kronis maka pengkajian yang lebih baik adalah dengan memfokouskan pengkajian pada dimensi perilaku, afektif, kognitif. Terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seorang perawat dalam memulai mengkaj respon nyeri yang dialami pasien, diantaranya 1. Penentuan ada tidaknay nyeri Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun dalam observasi perawat tidak menemukan adanya cedera atau nyeri yang dilaporkan oleh pasien adalah nyata. 2. Karakterisktik nyeri Faktor Pencetus P Provocate Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulus-stimulus nyeri pada klien, dalam hal inin perawat juga dapat melakukan observasi bagian-bagian tubuh yang mengalami cedera. Apabila perawat mencurigai adanya nyeri psikogenik maka perawat harus dapat mengeksplore perasaan klien dan menanyakan perasaan apa yang mencetuskan nyeri. - Kualitas Q quality Sering kali pasien mengungkapkan nyeri dengan kalimat0kalimat tjam, tumpul, berdenyut, berpindah-pindah seperti tertindih, perih, tertusuk, dan lain-lain dimana tiap pasien mungkin berbeda dalam melaporkan kualitas nyeri yang dirasakan. 8 - Lokasi region Mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta pasien menunjukkan semu bagian/daerah yang dirasakan tidak nyaman oleh pasien. - Keparahan S serve Tingkat keparahan pasien tentang nyeir merupakan karakteristik yang palin pengkajian ini pasien diminta untuk menggambarkan nyeri yang dirasakan sebagai nyeri ringan, sedang atau berat. Skala deskriptif Verbal VDS merupakan salah satu alat ukur tingkat keparahan yang lebih bersifat objetif. Skala inimerupakn sebuah garis yang terdiri dari beberapa kalimat pendeskrispsi yang tersusun dalam jarak yang sama sepanjang garis. Skala Numerik NRS digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini pasien menilai eyeri dengan skal 0 sampai 10. Skala ini efektif digunakan untuk mengkaji intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi terapeutik. Skala Analog Visual VAS merupakan garis lurus yang mewakili alat pendeskripsi kebebasan penuh pada pasien untuk mengidentifikasi tingkat keparahan nyeri yang ia rasakan. VAS merupakn pengukur keparahan nyeri yang lebih sensitif karena pasien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian daripada dipaksa memilih satu kata atau satu angka. - Durasi Time Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan rangkaian nyeri. - Faktor yang memperberat/memperingan Perlu mengkaji faktor-faktor yang mempererat nyeri pasien untuk memberikan tindakan yang tepat untuk menghindari peningkatan respon nyeri pada pasien. 3. Respon perilaku 9 4. Respon afektif Respon afektif juga perlu diperhatikan missalnya cemas, depresi, dll. 5. Pengaruh nyeri terhadap kehidupan klien Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pasien dalam berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan sehari-hari, sehingga perawat juga mengetahui sejau mana dia membantu dalam program aktivitas pasien. 6. Persepsi klien tentang nyeri Perawat perlu mnegkaji persepsi pasien terhapada nyeri, bagaimana pasien menghubungkan antara neyri yang dialami dengan proses penyakti atau hal lain dalam diri atau lingkungan sekitarnya. 7. Mekanisme adaptasi klien terhadap nyeri Perlu mnegkaji cara-cara yang biasa pasien gunakan untuk menurunkan nyeri agar dapat memasukkannya dalam rencana keperawatan. B. Diagnose keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan dengan cidera fisik 2. Nyeri kronis berhubungan dengan kerusakan jaringan 3. Nyeri berhubungan dengan cidera tindakan dan imobilisasi C. Intervensi diagnose keperawatan, NOC, NIC, dan rasional N DIANOSA O KEPERAWATAN 1 NOC NIC Nyeri akut berhubungan Setelah di lakukan tindakan dengan dengan cidera keperawatan selama 3 x24 fisik jam nyeri dapat berkurang catat laporan verbal, sampai hilang dengan criteria petunjuk non-verbal, dan hasil ï€ Nyeri berkurang hingga respon hemodinamik skala 1-3 ï€ Klien tampak rilek 10 Guidance ï€ Pantau karakteristik nyeri, Support ï€ Bantu melakukan teknik relaksasi Teaching ï€ Ajarkan nafas dalam dan imajinasi terbimbing Development environment ï€ Ciptakan lingkungan yang kondusif Collaboration ï€ Kolaborasi dengan dokter 2 untuk pemberian obat Guidance ï€ Pantau karakteristik nyeri, Nyeri kronis berhubungan keperawatan selama 3 x24 dengan kerusakan jam nyeri dapat berkurang jaringan sampai hilang dengan criteria catat laporan verbal, hasil ï€ Nyeri teratasi ï€ Nyeri berkurang hingga petunjuk non-verbal, dan skala 1-3 ï€ Klien tampak rilek respon hemodinamik Support ï€ Beri posisi semi fauler Teaching ï€ Ajarkan teknik relaksasi Development environment ï€ Ciptakan lingkungan yang kondusif Collaboration Kolaborasi dengan dokter 3 Nyeri berhubungan keperawatan selama 3 x24 dengan cidera tindakan jam nyeri dapat berkurang dan imobilisasi sampai hilang dengan criteria 11 untuk pemberian obat Guidance ï€ Pantau karakteristik nyeri, catat laporan verbal, hasil ï€ Nyeri teratasi ï€ Nyeri berkurang hingga skala 1-3 Klien tampak rilek petunjuk non-verbal, dan respon hemodinamik ï€ Yakinkan, bahwa kita mengetahui dan paham nyeri yang di rasa Support ï€ Lakukan tindakan distraksi dan mobilisasi ï€ Anjurkan klien mengurangi hal- hal yang dapat menimbulkan nyeri Teaching ï€ Ajarkan teknik imajinasi terbimbing Development environment ï€ Ciptakan lingkungan yang kondusif Collaboration ï€ Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat 12 D. Evaluasi Kaji tanda – tanda relaksasi dan penurunan skala nyeri pada klien 1. Penurunan ketegangan otot 2. Pernafasanklien dalam batas normal 3. Intensitas nyeri berkurang 4. Pasien mampu beraktivitas secara normal 13 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN NYERI A. Pengkajian 1. Pengumpulan data a. Identitas umum pasien Nama Umur Jenis klamin Agama Suku Pendidikan Alamat An. A 12 tahun Prempuan Islam Melayu SD Jln. Dusun Cempaka Kel. Sui. Kunyit Pekerjaan Tgl masuk RS Tgl pengkajian Diagnosa medis Dalam Kec. Sui. Kunyit Pelajar 19-01-2015 19-01-2015 Trauma Tumpul Torak dan Abdomen b. Identitas penanggung jawab Nama Tn. A Jenis kelamin laki-laki Hubungan dengan pasien Ayah Pasien 2. Riwayat kesehatan a. Alasan masuk rumah sakit Pasien merupakan, pasien rujukan dari RSUD. Rubini dengan trauma torak dan trauma abdomen. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri dada kanan dan nyeri perut karena jatuh dari motor lalu dada membentur setang motor. Pada saat jatuh pasie sempat sadar, pingsan, dan sadar kembali. b. Keluhan utama Pasien mengatakan sesak dan nyeri P nyeri bila bergerak dan di tekan Q seperti di tusuk-tusuk R dada dan perut S 4-6 T hilang timbul c. Keluhan saat di kaji ï€ Pasien mengatakan dada dan perutnya terasa nyeri 14 ï€ Pasien mengatakan kurang nafsu makan di karenakan mual dan muntah sudah dua kali muntah pada tanggal 19 Januari 2015 ï€ Pasien dan keluarga mengatakan bingung dan tidak mengetahui cara untuk mengatasi keluhan. d. Riwayat penyakit terdahulu Pasien mengatakan baru kali ini mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan masuk rumah sakit. e. riwayat kesehatan keluarga pasien mngatakan keluarganya dalam keadaan sehat tidak ada yang pernah menderita penyakit kronis lainnya. 3. Genogram Keterangan laki-laki prempuan pasien 4. Data biologis a. Pola nutrisi SMRS pasien makan 3x sehari porsi normal MRS pasien makan 2x sehari menggunakan NGT, pada hari pengkajian ke dua pasien dalam kondisi puasa. b. Pola minum SMRS pasien minum 6-7 gelas /hari 1-1,5 l MRS pasien minum 3-4 gelas /hari 0,3-0,5 l c. Pola eleminasi SMRS pasien BAB 1x sehari BAK 1-6 x sehari 15 MRS pasien jarang BAB karna jarang makan dan perutnya nyeri, hanya 1x dalam dua hari, BAK menggunakan Kateter dengan volume 400-500 ml/hari d. Pola istirahat tidur SMRS pasien tidur 7-8 jam /hari MRS pasien tidur hanya 4-5 jam /hari e. Pola aktivitas SMRS pasien melakukan aktivitas secara mandiri MRS pasien bedress belum bisa melakukan aktivitas mandiri f. Pola hygiene SMRS pasien mandi 3x sehari MRS pasie mandi 2 hari 1x dengan bantuan keluarga g. Pola spiritual Pasien beragama islam, namun pasien tidak melakuka ibadah karena sakit 5. Pemeriksaan fisik a. Kesadaran umum Kesadaran compos mentis TTV TD 100/60mmHg N 88x/m RR 28x/m T 36,5 C b. Berat badan SMRS 28 kg Kurang lebih 2 bulan yang lalu MRS 25 kg c. Kepala Inspeksi simetris, tidak ada luka, tidak ada terepanasi, tidak ada Palpasi d. Mata Inspeksi hidrosepalus, bentuk bulat tidak ada nyeri tekan dan juga benjolan konjungtiva anemis, mata simetris, sclera merah muda, reaksi pupil terhadap cahaya mengecil, tidak ada nistagmus Palpasi e. Telinga Inspeksi Palpasi f. Hidung Inspeksi dan strabismus terdapat nyeri tekan di klopak mata simetris, tidak ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan tidak ada nyeri tekan dan pembengkakkan simetreris, tidak ada polip, tidak ada secret, penciuman baik. 16 Palpasi tidak ada nyeri tekan, dan pembengkakan g. Mulut Inspeksi simetris, tidak ada stomatitis, bibir kering, h. Leher Inspeksi tidak ada pembesaran kelenjar, vena jugularis tampak Palpasi arteri karotis teraba kuat i. Dada Jantung Inspeksi ictus cordis tidak Nampak Palpasi ictus cordis teraba Perkusi Aukultasi terdengan normal blub-dub Paru-paru Inspeksi tidak ada retraksi dinding dada Auskultasi pesikular Perkusi sonor j. Abdomen Inspeksi simetris Palpasi ; nyeri tekan bagia perut bawah dengan skala 6-7 Auskultasi bising usus 10x /m Perkusi timpani k. Genetalia Terpasang kateter, saluran kemih lancer l. Ekstermitas EAD 44444 44444 EBD EAS 55555 44444 EBS Keterangan Terpasang infis di tangan kiri RL 20 TPM 1 tidak mampu bergerak sama sekali 2 hanya mampu menggerakkan ujung ekstermitas 3 hanya mampu mengeser sedikit 4 mampu mengangkat tangan dengan bantuan, sesaat bantuan di lepas tangan jatuh 5 kekuatan tonus otot turun tp mampu malawan gaya gravitasi 6 kekuatan otot utuh mampu melawan gaya gravitasi 6. Data psikologis a. Status emosi Klien dapat mengendalikan emosi dengan baik b. Konsep diri 17 Konsep diri menurun di karenakan proses penyakit c. Gaya berkomonikasi Klien sulit di ajak komonikasi, data di dapat dari keluarga pasien d. Pola interaksi Interaksi keluarga dan pasien terhambat di karenkan proses penyakit 7. Terapi medic Hari pertama tgl 19-01-2015 ï€ RL 500ml 20 TPM ï€ Dextra ½ ampul ï€ Ranitidin 1 ampul ï€ Ceftriaxone 1 gr ï€ Katerolac 1 ampul Hari kedua tgl 20-01-2015 ï€ ï€ ï€ ï€ ï€ RL 500ml 20 TPM Tranfusi 2 kampil Ranitidin 1 ampul Ceftriaxone 1 gr Katerolac 1 ampul Hari ketiga tgl 21-01-2015 ï€ RL 500ml 20 TPM ï€ Ranitidin 1 ampul ï€ Ceftriaxone 1 gr ï€ Katerolac 1 ampul 8. Data penunjang Data laboratorium tanggal 19-01-2015 ï€ Hb 8,6 g/dl ï€ Ht 24,2% ï€ Leokosit 28,400 /ml ï€ Trombosit 209,00 /ml Foto rontgen tanggal 19-01-2015 ï€ Abdomen + kontras 18 B. Analisa Data N Data o 1 Etiologi maslah DS Klien mengatakan nyeri pada bagian dada hingga ke perut bagian atas P nyeri bila bergerak dan di tekan Q seperti di tusuk-tusuk R di bagian dada kanan 2 Benturan benda keras dan tumpul pada bagian objek Menyebabkan trauma tumpul thorak dan dan perut bagian atas S berat 7-9 T hilang timbul DO pasien tampak berwajah Vaskularisasi objek injuri topeng meringis ke Memar sakitan TTV TD 100/60mmHg N 88x/m RR 28x/m T 36,9 C DS - keluarga pasien abdomen nyeri dada dan abdomen Gangguan mengata-kan dalam nutrisi perjalanan menuju Trauma tumpul pada rumah sakit, pasien abdomen muntah 2 x - keluarga pasien Gangguan pada fungsi pencernaan mengata-kan pasien sempat tak sadarkan Peningkatan asam diri DO - pasie tampak lemah Pasien tampak lesu dan pucat, kesadaran compos mentis, dan lambung Anoreksia dan vomiting Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak nafsu makan 19 Daftar Masalah Keperawatan Tanggal masalah Diagnose keperawatan Ditemukan teratasi o C. 1 Nyeri berhubungan dengan 19-01-2015 paraf 21-01-2015 trauma tumpul torak dan 3 abdomen di dan tandai dengan DS klien keluarga mengatakan tidak DS Klien mengatakan nyeri paham akan proses pada bagian dada hingga ke pengobatan penyakit perut bagian atas P nyeri bila bergerak dan di DO klien dan keluarga tekan tampak bingungakan Q seperti di tusuk-tusuk R di proses bagianpenyembuhan dada kanan dan Tingkat pendidikan yang rendah Kurang pengetahua Tidak mengerti proses dan n pengobatan penyakitnya Kurang pengetahuan perut bagian atas serta pengobatan S berat 7-9 penyakitnya. T hilang timbul DO pasien tampak berwajah topeng meringis ke Diagnose keperawatan sakitan 2 TTV TD 100/60mmHg N 88x/m RR 28x/m T 36,9 C Perubahan nutrisi kurang dari Noc 19-01-2015 21-01-2015 19-01-2015 20-01-2015 kebutuhan tubuh berhubungan denag intake makanan berkurang di tandai dengan DS - keluarga pasien mengatakan dalam perjalanan menuju rumah sakit, pasien muntah 2 x - keluarga pasien mengatakan pasien sempat tak sadarkan diri DO - pasie tampak lemah Pasien tampak lesu dan pucat, kesadaran compos mentis, dan tidak nafsu 3 makan Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai proses pengobatan di tandai dengan DS klien dan keluarga mengatakan tidak paham 20 Nic D. Rencana Keperawatan No 1 Setelah di lakukan tindakan trauma tumpul torak dan abdomen keperawatan selam 3x24 di tandai dengan jam,nyeri teratasi dan pasien ï€ ï€ memperlihatkan ï€ pengendalian yang ï€ pasien Manajemen nyeri Kompres hangat Latihan nafas dalam Berikan pasien dibuktikan dengan skala lingkungan yang tenan DS Klien mengatakan nyeri pada bagian dada hingga ke perut bagian atas P nyeri bila bergerak dan di tekan Q seperti di tusuk-tusuk R di bagian dada kanan dan nyeri berkurang 3-4 dan pasien menjadi lebih rileks analgetik iintravena topeng meringis ke sakitan TTV TD 100/60mmHg N 88x/m RR 28x/m T 36,9 C Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan kebutuhan tubuh berhubungan keperawatan selama 3x24 denag intake makanan berkurang jam,kebutuhan nutrisi pasien di tandai dengan tercukupi dengan criteria DS - keluarga pasien mengatakan dalam perjalanan menuju rumah sakit, pasien muntah 2 x - keluarga pasien mengata- dan nyaman ï€ Berkolaborasi dengan doctor ï€ Pemberian obat perut bagian atas S berat 7-9 T hilang timbul DO pasien tampak berwajah 2 ï€ Kaji tingkat nyeri Nyeri berhubungan dengan hasil status gizi berupa asupan makanan dan cairan terpenuhi dan nafsu makan meningkat kan pasien sempat tak sadarkan diri DO - pasie tampak lemah Pasien tampak lesu dan pucat, kesadaran compos 21 ï€ Manajemen nutrisi ï€ Berikan pasien makan yang bergizi ï€ Anjurkan pasien makn walaupun sedikit ï€ Pemberian nutrisi parenteral mentis, dan tidak nafsu 3 makan Kurang pengetahuan berhubungan Setelah dilakukan tindakan dengan kurangnya informasi keperawatan selama 3x24 mengenai proses pengobatan di jam pengetahuan pasien tandai dengan akan proses pengobatan bertambah dengan criteria DS klien dan keluarga hasil mengatakan tidak paham ï€ Klein dan keluarga dapat akan proses pengobatan mengerti dan paham penyakit akan proses pengobatan DO klien dan keluarga tampak bingungakan proses penyembuhan penyakit nya ï€ Guidance Kaji tingkat pengetahuan pasien ï€ Support Berikan penyuluhan kesehatan ï€ Teaching Anjurkan pasien menindak lanjuti intervensi ï€ Berikan lingkungan yang kondusif ï€ Collaboration Berkolaborasi dengan serta pengobatan penyakitnya penyuluh kesehatan E. Catatan Perkembangan dan Evaluasi N O N 1 O DX 1 Hari/tanggal/ja Implementasi m Sen 19-01 -2015 ï€ Mengkaji pola nyeri ï€ observasi TTV TD 100/60 mmHg N 88x/menit RR 22x/menit S 36x/menit ï€ Anjurkan pasien untuk latihan nafas dalam ï€ Anjurkan pasien untuk diberikan kompres hangat pada bagian dada han abdomen nya ï‚ R/ pasien mengikiuti semua instruksi 22 evalu S pasien mengatak nyeri di bagian perutnya O pasien menangis kesakitn,pasien A masalah belum P intervensi dilanj ï€ mengkaji tam ï€ mengkaji fac ï€ ï€ ï€ ï€ penyebab ny pembarian a Ranit 1 amp Keto 1ampl Cefri 1 amp 2 Sen 19-01-2015 ï‚ Hnyeri sedikit teratasi ï€ Kaji pola nutrisi pasien dan anjurkan untuk makan walaupun sedikit . ï€ Anjurkan pasein untuk minum air putih ï‚ R/pasien mengikiuti semua instruksi Hnutrisi pasien sedikit terpenuhi ï‚ 3 Sen 19-01-2015 ï€ Kaji tingkat pengetahuan pasien ï€ Anjurkan pasien untuk mendengarkan penyuluhan yang di berikandengan baik ï‚ R/ paseien mengikuti instruksi,dan pasien bertanya pada penyuluh 2 1 Sel 20-01-2015 ï€ Kaji sekala nyeri ï€ Menganjurkan px untuk mengatur posisi tidur sehingga nyeri dapat berkurang ï‚ R/ pasien mengatur posisi senyaman mungkin ï€ Menganjurkan pasien untuk latihan nafas dalam sebagai upaya manajemen nyeri ï‚ R/ pasien mengikuti intruksi dengan baik ï€ Menganjurkan pasien untuk kompres hangat pada bagian nyeri ï‚ R/ pasien dan keluarga melakukan intruksi 2 Sel 20-01-2015 ï€ Mengkaji pola nutrisi pasien 23 S pasien mengatak dan sulit untuk m mulut secara lang O pasien tampak p A masalah belu ter P intervensi di lanj ï€ Mengkaji po untuk menam ï€ Melakukan p NGT S pasien dan kelua mengata-kan tida O pasien dan kelua bingung A masalah belum t P intervensi di lanj ï€ Mengkaji pe dengan berta penyakitnya S pasien mengatak berkurang, dan n dan perut sudah b nyeri 2-3 O pasien lebih tena bisa memposisik posisi sim dan se A masalah teratasi P intervensi di lanj ï€ Manajemen n ï€ Pengaturan p ï€ Pengaturan n ï€ Pemberian k dingin ï€ Kolaborasi d pemberian m S pasien mengatak ï€ Menganjurkan pasien untuk makan sesuai porsi yang di siapkan ï‚ R/ pasien makan namun jarang dan tidak hibis ï€ Menganjurkan pasien untuk banyak mengkonsumsi air putih ï‚ R/ pasien mengikuti intruksi ï€ Menganjurkan pasien untuk banyak 3 Sel 20-01-2015 makan buah-buahan ï‚ R/ pasien tidak mau makan ï€ Mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga mengenai proses penyakit dan proses penyembuhan ï€ Menganjurkan pasien dan juga keluarga untuj untuk melanjutkan pembelajaran lebih lanjut ï‚ R/ pasien dan keluarga mengikuti ï€ Menganjurkan pasien dan keluarga makan banyak di perutnya terkada O pasien masih tam kulit baik. TD. 10 A masalah belum t P intervensi di lanj ï€ Pemberian n ï€ Pemberian m tambahan ï€ Pemantauan S pasien dan keluar denga faktor pen penyakitnya O pasien dan kelua melakukan upaya komplikasi dan m A masalah teratasi P intervensi di hent untuk menyimak PENKES yang di berikan berkenaan dengan penyakit 3 1 Rab 21-01-2015 dan proses penyembuhan. ï‚ R/ Pasien mendengarkan ï€ Mengkaji skala nyeri dan pola istirahat pasien ï€ Mengkaji tanda-tanda vital pasien ï€ Menganjurkan pasien untuk duduk ï‚ R/ pasien mengikuti ï€ Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas-aktivitas ringan ï‚ R/ pasien mengikuti 2 Rab 21-01-2015 ï€ Mengkaji motivasi klien untuk mengubah pola kebiasaan makan ï€ memantau nilai laboratorium khususnya transferin, albumin, dan 24 S pasien mengatak sangat berkurang dada dan abdome terasa O TTV pasien norm tanda-tanda nyer bisa duduk dan b A masalah teratasi P intervensi di hent S pasien mengatak makannya bertam mengatakan moti meningkat demi elektrolit ï€ mengkaji makanan kesukaan pasien ï€ mengajarkan pasien dan keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal ï€ memberikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan cara memenuhinya ï€ anjurkan pasien untuk makan dan minum yang bergizi, tinggi protein, dan kalori yang siap di konsumsi 25 O kadar albumin, t elektrolit dalam b pasien tampak le berat badan meni A masalah teratasi P intervensi di hent BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN An. A datang ke Rumah Sakit RSUD ABDUL AZIZ tanggal 19 Januari 2015 bersama keluarga, dengan keluhan dada dan perutnya terasa nyeri, kurang nafsu makan di karenakan mual dan muntah sudah dua kali muntah pada tanggal 19 Januari 2015, dan keluarga mengatakan bingung dan tidak mengetahui cara untuk mengatasi keluhan. An. A merupakan, pasien rujukan dari dari RSUD Rubini dengan trauma torak dan trauma abdomen yang di sebabkan jatuh saat berkendara menggunakan motor. Dari berbagai keluhan pasien di atas, dan di lakukan proses keperawatan selama proses penyembuhan dengan diagnosa keperawatan, Nyeri berhubungan dengan tarauma tumpul torak dan abdomen, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan berkurang, dan kurang pengetahuan behubungan dengan kurangnya informasi mengenai proses pengobatan. Dan di lakukan tindakan keperawatan berdasarkan hasil analisa data dan pengkajian tingkat skala nyeri dengan memanajemen nyeri, memberikan kompres hangat, menganjurkan pasien untuk latihan napas dalam dan memberikan lingkungan yang kondusif serta berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi secara farmakologi. Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, di hari pertama, dua dan ketiga kebutuhan rasa aman dan nyaman pasien dapat terpenuhi dengan hasil nyeri sudah teratasi dan pasien sudah di perbolehkan pulang. B. SARAN Demikian makalah ini kami susun sebagaimana mestinya, semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi tim penyusun dan semua mahasiswa dan mahasiswi kesehatan pada umumnya. Saran kami, lebih banyak membaca untuk meningkatkan pengetahuan, serta lebih mendalam dalam melakukan pengkajian. 26 27 DAFTAR PUSTAKA Saputra, dr. Lyndon. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang Selatan Binarupa Aksara Carpento, Lynda Juall. 1995. Diagnosa Keperawatan. Jakarta EGC Hidayat, A. Aziz, Alimul. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar ManusiaAplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta Selemba Medika Mubarok, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia, Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta EGC Kozeir & Glenora Erb’s. 2002. Technique In Clinical Nursing, Edisi 5. Pearson Edu. 28 MENGETAHUI Pembimbing lapangan/CI pembimbing akademik Heny triany NZ. NIP197902042006042007 Mahasiswa/I 29
0% found this document useful 2 votes6K views13 pagesOriginal TitleLp Kebutuhan Rasa Aman Dan NyamanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 2 votes6K views13 pagesLP Kebutuhan Rasa Aman Dan NyamanOriginal TitleLp Kebutuhan Rasa Aman Dan NyamanJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
KELOMPOK 3 XII KEP 1KEBUTUHAN DASAR RASA AMAN DAN NYAMAN Kelompok Safety 02 091. Amelia Eka Safara 102. Faris Satria Raja Putra C. 133. Ganesya Rulli Eka Putri 144. Isybela Oktaviani 205. Mardiatul Munawaroh6. Risma Syaharani PurnomoSMK KESEHATAN BINA KARYA MEDIKA PONOROGOA. Pengertian Mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan aman didefinisikan oleh Maslow dalam Potter & Perry 2006 sebagai suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis P o t t e r & Perry 2006. Kenyamanan / rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari, kelegaan kebutuhan telah terpenuhi, dan transenden keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri Kolcaba, 1992 dalam Potter & Perry 2006 . Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Konsep kenyamanan mempunyai subjektifitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan B. Macam atau Jenis Kebutuhan Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu 1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh. 2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial. 3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan. 4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna dan unsur alamiah lainnya. Perubahan kenyamanan adalah dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap rangsangan yang berbahaya. Nyeri merupakan perasaan dan pengalaman emosional yang timbul dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensional atau gambaran adanya "mk. keperawatan dasar - konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman." Diaksespada 28 Jul. "mk. keperawatan dasar - konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman." Diaksespada 28 Jul. Masalah Pemenuhan Kebutuhan Faktor yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan meliputi 1. Emosi Kondisi psikis dengan kecemasan, depresi, dan marah akan mudah mempengaruhi keamanan dan kenyamanan. 2. Status Mobilisasi Status fisik dengan keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko cedera. 3. Gangguan Persepsi Sensori adanya gangguan persepsi sensori akan mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan. 4. Keadaan Imunitas Daya tahan tubuh kurang memudahkan terserang penyakit. 5. Tingkat Kesadaran Tingkat kesadaran yang menurun, pasien koma menyebabkan respon terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur. 6. Informasi atau Komunikasi Gangguan komunikasi dapat menimbulkan informasi tidak diterima dengan baik. 7. Gangguan Tingkat Pengetahuan Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya. 8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok. 9. Status nutrisi Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu. 10. Usia Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak- anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri. 11. Jenis Kelamin Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya. 12. Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu D. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dari proses keperawatan, pengkajian keperawatan ini bertujuan untuk menggali atau mendapatkan data utama tentang kesehatan pasien baik itu fisik, psikologis, maupun emosional Debora, 2013.3 "mk. keperawatan dasar - konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman." Diaksespada 28 Jul. Ardiansyah, 2012 yang harus dikaji pada klien yang mengalami penyakit gastritis adalah a. Pengkajian Anamnesis 1 Biodata Pada biodata, bisa diperoleh data tentang identitas pasien meliputi nama pasien, tempat tanggal lahir, alamat, umur pasien, jenis kelamin pasien, pekerjaan pasien, pendidikan pasien, status kawin pasien, agama dan asuransi kesehatan. Selain itu juga dilakukan pengkajian tentang orang terdekat pasien. 2 Keluhan utama Selama pengumpulan riwayat kesehatan, perawat menanyakan kepada pasien tentang tanda dan gejala yang dialami oleh pasien. Setiap keluhan harus ditanyakan dengan detail kepada pasien disamping itu diperlukan juga pengkajian mengenai keluhan yang disarasakan meliputi lama timbulnya. 3 Riwayat Penyakit Sekarang Pada riwayat penyakit sekarang, perawat mengkaji apakah gejala terjadi pada waktu yang tertentu saja, seperti sebelum atau sesudah makan, ataupun setelah mencerna makanan pedas dan pengiritasi dan setelah mencerna obat tertentu atau setelah mengkonsumsi alhohol. 4 Riwayat penyakit dahulu Untuk mengkaji riwayat penyakit dahulu atau riwayat penyakit sebelumnya, perawat harus mengkaji apakah gejala yang berhubungan dengan ansietas, stress, alergi, makan atau minum terlalu banyak, atau makan terlalu cepat. Selain itu perawat juga harus mengkaji adakah riwayat penyakit lambung sebelumnya atau pembedahan lambung. 5 Riwayat kesehatan keluarga Dalam riwayat kesehatan keluarga perawat mengkaji riwayat keluarga yang mengkonsumsi alkohol, mengidap gastritis, kelebihan diet, serta diet sembarangan. 18 Selain itu perawatan juga mananyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluarga. Selain pengkajian riwayat harus bisa diseimbangkan sesuai dengan kebutuhan seorang pasien. Setiap pola merupakan suatu rangkaian perilaku yang membantu perawat dalam mengumpulkan suatu data Wijaya & Putri, 2013.b. Pengkajian pola-pola fungsi Gordon adalah1 Pola Persepsi Kesehatan Persepti terhadap adanya arti kesehatan, penatalaksanaan kesehatan serta pengatahuan tentang praktek Pola nutrisi Mengidentifikasi masukan nutrisi dalam tubuh, balance cairan serta elektrolit. Pengkajian meliputi nafsu makan, pola makan, diet, kesulitan menelan, mual, muntah, kebutuhan jumlah zat Pola eliminasi Menjelaskan tentang pola fungsi ekskresi serta kandung kenih dan kulit. Pengkajian yang dilakukan meliputi kebiasaan deddekasi, ada tidaknya masalah defekasi, masalah miksi oliguria, disuri, frekuensi defekasi dan miksi. Karakteristik urine dan feses, pola input cairan, masalah bau Pola latihan-aktivitas Menggambarkan tentang pola latihan, aktivitas, fungsi pernapasan. Pentingnya latihan atau gerak dalam keadaan sehat maupun sakit, gerak tubuh dan kesehatan berhubungan dengan satu sama lain. Kemampuan klien dalam menata dirinya sendiri apabila tingkat kemampuannya 0 mandiri, 1 dengan alat bantu, 2 dibantu orang lain, 3 dibantu orang lain dan alat, 4 tergantung dalam melakukan ADL, kekuatan otot dan ROM, riwayat penyakit jantung, frekuensi, irama dan kedalaman napas, bunyi napas, riwayat penyakit Pola kognitif perseptual Menjelaskan tentang persepsi sendori dan kognitif. Pola ini meliputi pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran, perasaan, pembau dan kompensasinya terhadap tubuh. Dan pola kognitif memuat kemampuan daya ingat klien terhadap peristiwa peristiwa yang telah lama atau baru Pola istirahat dan tidur Menggambarkan pola tidur serta istirahat pasien. Pengkajian yang dilakukan pada pola ini meliputi jam tidur siang dan malam pasien, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi uruk, penggunaan obat serta mengaluh Pola konsep diri-persepsi diri Menggambarkan sikap tentan diri sendiri serta persepsi terhadap kemampuan diri sendiri dan kemampuan konsep diri yang meliputi gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri Pola peran dan hubungan Menggambarkan serta mengatahui hubungan pasien serta peran pasien terhadap anggota keluarga serta dengan masyarakat yang berada dalam lingkungan sekitar tempat Pola reproduksi atau seksualMenggambarkan tentang kepuasan yang dirasakan atau masalah yang dirasakan dengan seksualitas. Selain itu dilakukan juga pengkajian yang meliputi dampak 20 sakit terhadap seksualitas, riwayat haid, pemeriksaan payudara sendiri, riwayat penyakit hubungan seks, serta pemeriksaan Pola koping dan Toleransi Stres Menggambarkan tentang pola cara menangani stress, yang meliputi dengan cara interaksi dengan orang terdekat menangis, dam lain Pola keyakinan dan nilai Menggambarkan tentang pola nilai dan keyakinan yang dianut. Menerangkan sikap serta keyakinan yang dianaut oleh klien dalam melaksanakan agama atau kepercayaan yang Pemeriksaan Fisik menurut Ardiansyah, 2012 adalah 1 Kesadaran pada awalnya compos mentis, adalah perasaan tidak berdaya. 2 Respirasi tidak mengalami gangguan. 3 Kardiovaskuler hipotensi, takikardia, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian kapiler lambat vasokontriksi, warna kulit pucat, sianosis, dan kulit/ membrane mukosa berkeringat status shock, nyeri akut. 4 Persarafan sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu, disorientasi/bingung, dan nyeri epigastrium. 5 Pencernaan anoreksia, mual, muntah yeng disebabkan karena adanya luka duodenal, nyeri pada ulu hati, tidak toleran terhadap adanya makanan seperti cokelat dan makanan pedas serta membran mukosa Faktor pencetus Faktor-faktor pencetus dari gangguan ini menurut Ardiansyah, 2012 yaitu 1 Makanan, rokok, alkohol, obat-obatan, dan stresor faktor-faktor pencetus stress. 2 Kondisi psikologis. 3 Musculoskeletal ditunjukkan dengan adanya kelemahan dan kelelahan 4 Integritas ego, yaitu faktor stress akut, kronis, dan perasaan tidak Diagnosa Keperawatan Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis terhadap adanyapengalaman dan respon individu, keluarga ataupun komunitas terhadap masalahkesehatan, pada risiko masalah kesehatan atau pada proses kehidupan. Diagnosiskeperawatan adalah bagian vital dalam menentukan proses asuhan keperawatan yangsesuai dalam membantu pasien mencapai kesehatan yang optimal. Mengingatdiagnosis keperawatan sangat penting maka dibutuhkan standar diagnose keperawatanyang bisa diterapkan secara nasional di Indonesia dengan mengacu pada standardiagnosa yang telah dibakukan sebelumnya PPNI, 2016. Diagnosa keperawatan menurut PPNI, 2016 dalam buku Standar DiagnosaKeperawatan Indonesia adalah Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan gejalapenyakit. Tanda dam gejala mayor, subjektif mengeluh mual, merasa ingin muntah,tidak berminat makan. Gejala dan tanda minor, subjektif merasa asam di mulut,sensasi panas/dingin, sering menelan, objektif saliva meningkat, Nurarif & Kusuma, 2015 diagnosa keperawatan yang mungkin munculpada penyakit gastritis adalah 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah 3. Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi 4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan penatalaksanaan diet dan proses penyakit3. Intervensi Keperawatan Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan yang dirancang oleh perawat,atau suatu perawatan yang di lakukan berdasarkan penilaian secara klinis danpengetahuan perawat yang bertujuan untuk meningkatkan outcome pasien atau keperawatan mencakup perawatan langsung serta perawatan tidaklangsung. Kedua perawatan ini ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakatdan orang-orang yang dirujuk oleh perawat, dirujuk oleh dokter maupun pemberianlayanan kesehatan lainnya PPNI, 2018. Tabel 1 Intervensi Keperawatan Pada Pasien GastritisNo Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan Keperawatan SLKI SIKI12 3 41 Ketidakseimbangan SLKI SIKInutrisi kurang darikebutuhan tubuh Status Nutrisi 1. Managemen Nutrisiasupan nutrisi a. Asupan gizi cukup a. Monitor terjadinyadalam tubuh tidakcukup untuk b. Asupan makanan terpenuhikebutuhan penurunan danmetabolism c. Asupan cairan terpenuhi kenaikan berat badan Monitor kalori dan asupan d. Berat badan makanan 23 4meningkat status gizi pasien dan kemampuane. Berat ideal sesuai pasien untuk memenuhidengan tinggi badan kebutuhan gizi d. Tentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan e. Managemen gangguan makan f. Monitor intake atau asupan cairan secara tepat g. Monitor berat badan sesuai secara rutin h. Berikan dukungan terhadap peningkatan berat badan dan perilaku yang meningkatkan berat badan i. Monitor lingkunga n selama makan j. Ajarka n pasien tentang konsep nutrisi yang baik k. Kolaborasi untuk23 4 mengembangkan rencana perawatan dengan melibatkan klien dan orang-orang terdekat dengan tepatKekurangan SLKI SIKIvolumecairan Keseimbangan 1. Managemenpenurunan Cairan cairanvolumecairan baik a. Berat badan stabil a. Monitorcairan status hidrasiintravaskuler, interstisial, b. Intake dan Monitor makanan ataudan output seimbangintraseluler Turgor kulit normal minuman yang dikonsumsi dan hitung asupan kalori harian b. Monitor status gizi c. Timbang berat badan setiap hari Dukung pasien dan membantu dalam pemberian makanan dengan baik d. Berikan cairan yang tepat 2. Managemen Muntah23 4 a. Identifikasi faktor- faktor yang menyebabkan muntah b. Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit c. Ajarkan pasien untuk menghilangkan factor-faktor yang memicu, dapat menyebabkan muntah d. Berikan informasi penggunaan teknik non farmakologi e. Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi untuk mengelola muntah seperti, relaksasi, akupresurNyeri akut SLKI SIKIpengalaman Managemen Nyeriyang Kontrol Nyeriberhubunga 4n dengan a. Mengenalikerusakan kapan nyeri terjadi23pada jarungan b. a. Lakukanaktual Melaporkmaupun an nyeri pengkajian kembalifungsional berkurangyang secara dan tentangmendadak terkontrolatau lambat Melapork nyeri yangdan anberintensitas perubahan dirasakanringan sampai terhadapdengan gejala b. Berikan infoberat yang nyeri mengenai nyeriberlangsunglebih dari c. Berikantiga bulan. informasi yang akurat untuk meningkatkan pemahaman dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri d. Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat, tim keseha tan untuk memilih tindakan penurun nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan 1. Pemberian Analgesik Tentukan lokasi,karakteristik, kualitas, keparahan nyeria. Cek adanyariwayat alergi obat23 4b. Monitortanda-tanda vitalsebelum memberikananalgesicc. Berikankebutuhankenyamanan danaktivitas lain yangdapat membantureaksi untukmemfasilitasipenurunan nyerid. Berikan analgesiksesuai waktuterutama pada saatnyeri memberatDefisiensi SLKI SIKIpengetahuan ketiadaan Pengetahuan 1. Pengajaranatau Proses Proses penyakitkurangnyasuatu Penyakit Berikan penilaianinforasikognitif tentang tingkatyang mengetahui faktorberhubungan penyebab pengatahuan pasiendengan topiktertentu tentang proses mengetahui tanda penyakit yang dan gejala spesifik komplikasi penyakit gastritis a. Jelaskan patofisiologi dari penyakit2 34b. Gambarkan tandadan gejala yang biasamuncul pada penyakitgastritis, dengan carayang tepatIdentifikasikemungkinanpenyabab penyakitgastritisc. Berikan informasipada pasien tentangkondisi,dengan carayang tepatd. Diskusikanpilihan terapi ataupenanganane. Instruksikanpasien mengenaltanda dan gejalauntuk melaporkanpada pemberiperawatan kesehatan,dengan cara yangtepatGangguan SLKI SIKIrasanyaman Status kenyamanan 1. Managemenperasaan Kenyamanantidak a. Menyatakannyaman, rasa nyamandalamdimensi23 4fisik, perasaan b. Rasa a. Ciptakan lingkungantidak nyaman yang tenang danyang mual mendukungdirasakan bisa berkurangberupa mualhingga b. Tentukan tujuanmuntah pasien dalam mengelola lingkungan dan kenyamanan sumber- sumber edukasi yang relevan dan berguna mengenai managemen penyakit 2. Managemen pengobatan a. Berikan tindakan akupresur tekanan atau pemijatan pada lokasi tubuh tertentu untuk menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi serta mencegah dan menurunkan mual. Pemijatan dilakukan pada titik ST36 lokasinya empat23 4 jari dibawah tempurung lutut sebelah luar tulang kering yang berfungsi untuk memperbaiki fungsi fungsi lambung, titik K11 lokasinya pada telapak kaki bagian depan sejajar dengan jari tengah, dan titik SP4 tentang tindakan komplementer yang diharapkan bagian dalam kaki dekat dengan garis jempol kedua titik berfungsi secara kuat untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh, meningkatkan aliran darah ke pusat tubuh sehingga membuat tubuh menjadi rileks Titik RN13 lokasinya digaris tengah perut antara23 4pusar dantulang dadaatau lima jaridiatasumbilicus,kemuadiantitik RN11terletak tigajari diatasumbilicus,ST22 terletakduajari disampingRN11. TitikPC6lokasinya tigajari diataspergelangantangan danPC8 yangterletak padagaris telapaktangan Ajarkan pasien tentang tindakan kompleme nter yang diharapka nc. Berikan dan ajarkan tentang obat tradisional obat herbal jamu kunyit d. Berikan informasi tentang pengguna an obatSumber PPNI, 2018.3. Implementasi Keperawatan Implementasi merupakan suatu proses keperawatan yang dilakukan setelahperencanaan keperawatan. Implementasi keperawatan adalah langkah keempat dariproses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk membantu pasienyang bertujuan mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak ataupun responyang dapat ditimbulkan oleh adanya masalah keperawatan serta keperawatan membutuhkan fleksibilitas dan kreativitas perawatDebora, 2013.4. Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan merupakan tahap kelima atau proses keperawatan terakhir yang berupaya untuk membandingkan tindakan yang sudah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan. Evaluasi keperawatan bertujuan menentukan apakah seluruh proses keperawatan sudah berjalan dengan baik dan tindakan berhasil dengan baik Debora, 2013. Evaluasi yang diharapkan dapat dicapai pada pasien gastritis dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah dapat mengontrol terhadap adanya gejala, menyatakan rasa nyaman, tidak adanya "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Nyeri Akut pada ...." Diakses pada 29 Jul. 2022.
Skip to documentHomeMy LibraryDiscoveryInstitutionsUniversitas AirlanggaUniversitas DiponegoroUniversitas SurabayaUniversitas BrawijayaUniversitas Mercu Buana JakartaUniversitas Gadjah MadaUniversitas IndonesiaUniversitas PadjadjaranPoliteknik Kesehatan Kemenkes SemarangUniversitas TerbukaUniversitas Negeri MedanUniversitas SriwijayaUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimPoliteknik Negeri BatamUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TimurSee all InstitutionsCoursesPopularMix Coursekeperawatan kep102Accounting ACCT6002Agama Islam AGI101PGSD 6677Akuntansi Pengantar dan BiayaPsikologiaccounting system informationBiologiAccountingChemistry 1234BCDEFinancial Accounting 1AuditKonsep Dasar Pembelajaran Bahasa IndonesiaAkademi Gizi gizi123TrendingKonservasi CONS2002Kesehatan dan Gizi KPP1305MatematikaTeknologi dan Keamanan Pangan 214K2022Accountant HVDAF0602Teknik Multimedia 953433501Principle Accounting IIPraktikum Anatomi Tumbuhan BIM6102engineering eng01Translation for General Text BAE301Interpersonal Communication KHI2B3Inovasi Pembelajaran Biologi 3BIO57022Rangkaian Listrik ET2103Ilmu Sosial Budaya Dasar 110200938Pengantar Ekonomi PE2016NewestManajemen Produksi dan Operasional EA1234Introduction to Accounting AKU1601International Relations 46944Biology science education Psyc211Perpajakan I PJK201Landasan Kependidikan MKDK 53074TAX and Accounting Tax1Manajemen PerpajakanPengantar Ilmu Komunikasi SKOM4101SkripsiAqidah 1000010502Advanced English TMS211052Kewirausahaan I40C202Introduction to Managementart course short art123DocumentsPopularMakalah Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaAD & ART MPK - Contoh AD/ART MPKMakalah Kelompok 6 - Standar COSTCh 6 Audit Responsibilities and ObjectivesAssignment Bulan 1 - EES IN CS RSPancasila The Foundation of StateKasus 8 KankerSummary Chapter 3 - Information Systems, Organization, and StrategyPancasila Sebagai Sistem Filsafat Landasan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis Filsafat Pancasila07111940000079 Alvin Daffa Kumara Z Tugas 1Makalah Perkembangan Peserta DidikPOS US 2022 - Panduan US 2022Makalah Hukum lingkunganAdvanced financial accounting 10th edition christensen cottrell baker solutions chapter 1Tugas Analisis SC PT Unilever tour ke Jogjakarta . candi prambananContoh Soal UTS PPKN semester 1 kuliahSejarah Perumusan PancasilaOrganisasi Kepariwisataan Nasional yang ada di IndonesiaLaporan Praktikum Biologi Difusi OsmosisDownload kalkulus purcellMakalah K3 Kesehatan Keselamatan KerjaLP Oksigenasi Tri Kusumawati SK321051Alat, Bahan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Biologi MolekulerCBR Kepemimpinan Nurazizah Makalah Permintaan dan Penawaran pengantar ekonomi mikroMakalah Revolusi Industri 4Makalahlaporan akhir enrichman program bina nusantaraAnatomi dan Fisiologi Sistem OtotNewestKonsep Ketuhanan Dalam carrefour-vs-wal-mart-the-battle-for-global-retail-dominanceP-FRM-K3-001 Identifikasi Bahaya, Pengendalian dan Penilaian Resiko K3Materi-k3 - matakuliah k3Pengertian Hukum Pajak InternasionalLandasan pendidikan dari berbagai perspe5114-Article Text-15057-1-10-20211022Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanRevisi TA GustutNanopdf - nothingBab2 - AhgggdwhjxnjLampiran - SkripsiBAB VI - SkripsiPendahuluan - SkripsiBAB VII - SkripsiBooksAccounting Theory Vernon KamMacroeconomics Greg MaynesAuditing and Assurance Services Alvin A. Arens; Randal J. Elder; Mark S. Beasley; Chris E. HoganCost Accounting William K. Carter; Milton F. UsryIntermediate Accounting Donald E. Kieso; Jerry J. Weygandt; Terry D. WarfieldLa regia teatrale nel secondo Novecento. Utopie, forme e pratiche Giovanna ZanlonghiOrganizational Behavior Stephen P. Robbins; Tim JudgeInformation Technology Auditing and Assurance James A. Hall; Tommie W. SingletonResearch Methods in Linguistics Lia LitosselitiKieso Intermediate Accounting Donald E Kieso, CPA; Donald E. Kieso; Jerry J Weygandt, CPA; Jerry J. WeygandtElementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally John a Van De Walle; Karen S Karp; Jennifer M Bay-williamsCommunication Mosaics an Introduction to the Field of Communication Julia T. WoodIlmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah 2019Advanced Accounting Floyd A. Beams; Joseph H. Anthony; Bruce Bettinghaus; Kenneth SmithAn Introduction to Functional Grammar Michael Halliday; Christian MatthiessenWas this document helpful?Leave a comment or say thanksLAPORAN PENDAHULUANPADA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMANDENGAN DIAGNOSA NYERI KEPERAWATAN DASARDisusun Oleh Niken Lora D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI KESEHATANINSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG2021Recommended for you
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Musim haji telah tiba, dan beberapa Jamaah sudah mulai diberangkatkan secara bergilir. Kerajaan Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia sudah sepakat bahwa kuota haji pada 2023 ini adalah sejumlah orang jamaah. Kuota ini terdiri atas jamaah haji reguler, dan jamaah haji khusus. Penerbangan panjang menuju Makkah dan Madinah bisa menjadi pengalaman yang menantang, karena waktunya cukup panjang. Penerbangan dari Jakarta ke Jeddah umumnya berkisar antara 9-10 jam, tergantung pada rute dan kondisi cuaca, tetapi dengan mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti beberapa tips penting, jamaah dapat menjalani penerbangan dengan nyaman dan Tempat Duduk yang Nyaman Meskipun jamaah haji tidak dapat memilih tempat duduknya sendiri karena ditentukan oleh panitia, ada beberapa tips yang dapat membantu agar duduk menjadi lebih nyaman di posisi manapun. Pertama, bawalah bantal leher atau bantal kecil untuk menopang kepala dan leher agar tidak terlalu tegang. Kedua, perhatikan postur tubuh dengan menjaga punggung tegak dan menggunakan bantal tambahan jika Pakaian Longgar dan NyamanPastikan Anda menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman selama perjalanan. Nah, karena biasanya Jamaah mendapatkan bahan seragam, oleh karena itu usahakan membuat model baju yang longgar dan nyaman. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat, karena hal ini dapat mengganggu sirkulasi darah dan membuat Anda tidak nyaman. Pilihlah pakaian dengan bahan yang adem agar sirkulasi udara tetap Makanan Berat sebelum Penerbangan Sebaiknya hindari makan makanan berat sebelum penerbangan. Gantilah dengan makanan ringan seperti buah-buahan dan perbanyak minum air putih. Terlalu banyak makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan rasa mual dan muntah selama Waktu Tidur dengan BijakManfaatkan waktu tidur dengan baik selama penerbangan. Jangan terlalu lama, dan jangan kurang tidur. Supaya bisa tidur nyaman, usahakan untuk menggunakan earplugs untuk mengurangi kebisingan di sekitar. Kurangi pencahayaan dengan mematikan lampu baca. Lakukan rileksasi atau perenggangan sebelum tidur sehingga tubuh tidak kaku ketika kirim pelembab dan kurangi make up 1 2 3 Lihat Travel Story Selengkapnya
gangguan rasa aman dan nyaman