gedung pernikahan perpustakaan nasional salemba
Haisis / gan Gw mau nawarin take over dp gedung pernikahan di perpustakaan nasional salemba untk 2 november 2019 (fix date). Harga cm 9 jt dan sdh dp 50%. Yang minat boleh wa aku 08561131610. Thank u ;)
Liveperform Three S Organ Tunggal di gedung perpustakaan nasional, salemba - jakarta pusat pada tanggal,25 maret 2018. Jika saat ini anda membutuhkan jasa sewa rental organ tunggal dan sound system untuk acara istimewa anda bisa menghubungi kami dinomor 08161937670 atau kunjungi website kami www.sewaorgantunggal.com
VirtualTour Gedung Layanan; Wisata Virtual Taman Perpustakaan Nasional; Video Profil Layanan Berbasis TIK; Sistem Informasi Pelaporan Pelanggaran; Agenda Kegiatan Gedung Layanan; Lapor; Penerbit dan Perpustakaan Lain. Layanan ISBN; Data Perpustakaan Seluruh Indonesia; Portal Informasi Serah Simpan KCKR
GresikUnited, agriculture, agroklimatologi, AntiVirus, Artikel Islam, dunia buku, Hukum Islam, hikmah dan dunia islam, Info Update, Informasi Internet, Internet
Salembaraya no.28a jakarta 10430 whatsapp/sms : Medan merdeka selatan no.Layanan perpustakaan nasional republik indonesia. Saya memang sedang berburu perpustakaan yang bagus di jakarta ini dalam rangka proyek digitalisasi buku yang sedang saya lakukan. 21/06/2012 · berkunjung ke perpustakaan nasional ri di salemba. Salemba raya no.28a jakarta 10430 email : Hasil searching
mơ thấy quan hệ với người âm. Istana buku termodern – sekarang menjadi istana koran bekas. Banyak data-data SGPC yang dipetik segar dari arsip di gedung ini. Foto oleh mimin SGPC, CC-BY-SA Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah lembaga negara nonkementerian yang bertugas mengurus pengelolaan Perpustakaan Nasional di Jakarta dan juga menetapkan standarisasi untuk pengelolaan perpustakaan baik swasta, daerah maupun sekolah. Perpusnas RI berkantor di dua tempat, yaitu di Gedung Perpusnas RI di Salemba dan di Medan Merdeka Selatan. Bagian pertama dari dua bagian mengenai aset-aset penting Perpusnas di Jakarta adalah gedung lama di Salemba. Sebuah gedung perpustakaan yang megah dan ramping di zamannya yang dipasangkan dengan sebuah gedung zaman kolonial Belanda, gedung ini menjadi tempatnya kutu butu mencari kebutuhannya dari 1989 hingga 2018, saat akhirnya dipindah ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Ia mempersatukan empat perpustakaan Bekas Pusat Pembinaan Perpustakaan, sekarang museum Perpusnas Medan Merdeka Selatan. Foto oleh mimin SGPC, CC-BY-SA Sejarahnya dimulai dari bulan Mei 1980, saat Pemerintah Republik Indonesia akhirnya mendirikan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Perpusnas RI, dulu disingkat PNRI dari empat perpustakaan, yaitu Perpustakaan Museum Gajah, Perpustakaan Sejarah dan Politik, Pusat Pembinaan Perpustakaan bid. Bibliografi dan Deposit dan Perpustakaan Wilayah DKI Jakarta. Namun, tempatnya juga berpencar. Perpustakaan nasional pertama menumpang bekas rumah Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, Museum Gajah dan Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 Pusat Pembinaan Perpustakaan. Ketiadaan dan kondisi perpustakaan nasional yang memprihatinkan saat itu juga direfleksikan oleh istri Presiden Soeharto, Siti Hartinah alias Tien Soeharto. Pada tanggal 8 Oktober 1968, ia menghadiri pameran surat kabar langka yang diadakan oleh Perpustakaan Museum di Museum Gajah, dan membaca salah satu konten koran yang dipamerkan, bahkan Ibu Tien sampai ke gudang tempat disimpannya koran-koran tersebut yang disebutnya dalam kondisi tidak terawat dan lembap. Pameran tersebut diadakan oleh pihak Perpustakaan Museum sendiri walau ternyata kurang mendapatkan perhatian dari instansi terkait; sebaliknya perhatian muncul dari Departemen Penerangan, Departemen Luar Negeri dan media massa yang ulasannya mampir ke telinga Cendana. Yayasan Harapan Kita selamatkan Perpustakaan Pada tahun 1971, Presiden Soeharto dan Ibu Tien kembali ke Perpustakaan Museum. Dalam kunjungan tersebut, Presiden memberikan perhatian istimewa pada keberadaan tumpukan buku-buku lama dan dokumen baca harian bersejarah yang tersimpan di gudang yang sama. Maka, sebagai suami-istri yang baik, Presiden merestui dan mendukung penuh pembangunan Gedung Perpusnas, yang dilanjutkan ke bawahan-bawahan Yayasan Harapan Kita, salah satu yayasan bentukan Presiden. Sayangnya, baru pada 1985 perencanaan gedung baru Perpusnas bisa dijalankan, karena secara lembaga Perpustakaan Nasional baru ada 9 tahun setelah kunjungan Presiden Soeharto ke Perpustakaan Museum dan masih harus mencari lahan yang cocok untuk gedung baru perpustakaan beserta masterplan yang disiapkan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Urgensinya makin terlihat dengan berbelitnya birokrasi di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan saat itu belum independen sehingga Kepala Perpustakaan Nasional saat itu, Mastini Hardjoprakosa, harus memutar otak agar proyek tersebut terlaksana selekasnya. Dalam pertemuannya dengan Ibu Tien, Mastini mengatakan bahwa selain masalah birokrasi, ia juga membeberkan anggaran yang diperlukan untuk membangun gedung baru itu, yaitu 10 milyar rupiah. Pihak Ibu Tien menenangkan pustakawan legendaris tersebut dan mengatakan bahwa Yayasan Harapan Kita-lah yang akan menanggung sepenuhnya konstruksi dan perencanaan gedung tersebut. Memburu tanah di Jalan Salemba Raya, dan memulai konstruksi Sebelum merencanakan kawasan Perpustakaan, Tien dan Yayasan Harapan Kita harus mencari lahan yang cocok untuk Perpusnas, dan harus memiliki luas minimal 1 hektar, yang di Jakarta memang barang langka. Hingga akhirnya Ibu Tien menghampiri sebuah gedung tua dengan halaman luas milik Direktorat Kesehatan Angkatan Darat ABRI. Karena berminat, pihak yayasan melakukan lobi dengan ABRI dan akhirnya didapatkan secara sukarela. Tanah tersebut selanjutnya dikapling menjadi tiga; satunya menjadi jatah Departemen Sosial yang juga butuh gedung kantor, satunya dengan bangunan kuno adalah jatah Perpustakaan Nasional dan sisanya kami tidak ketahui, sekarang apartemen Menteng Square. Baru pada 8 Desember 1985 penanaman kepala kerbau menandai secara seremonial pembangunan gedung Perpusnas RI Salemba, sekaligus pemugaran gedung lama yang dahulu merupakan sekolah gimnasium Raja Willem II. Pemugarannya berlangsung hingga pada akhirnya rampung pada bulan Desember 1986. Sementara pembangunan gedung perluasannya yang saat itu baru tiga blok selesai dibangun pada bulan Oktober 1988, sekaligus pemindahan koleksi-koleksi Perpusnas di eks Pusat Pembinaan Perpustakaan dan Museum Gajah ke Salemba. Awalnya akan diresmikan sebelum Kongres Bulan Bahasa V, gedung Perpusnas Salemba baru diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 11 Maret 1989. Dalam sambutannya, Presiden saat itu mendorong semangat masyarakat gemar membaca buku dan cinta dengan membangun perpustakaan, yang merupakan bagian dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pasca-peresmian, Perpusnas menambah dua gedungnya sekitar tahun 1998 hingga 2000 data dari arsitek gedung Perpusnas, baca di bagian berikutnya dan 2003-2006 data arsitek dan foto Google Earth. Sejak kebanyakan pelayanan Perpusnas dipindahkan ke gedung barunya di Medan Merdeka Selatan, pelayanan yang tersisa di Salemba hanya layanan surat kabar langka dan deposit. Bangunan Belanda merampingkannya Dilihat dari Jalan Raya Salemba. Ramping. Foto oleh mimin SGPC, CC-BY-SA Gedung Perpustakaan Nasional RI di Salemba terbagi ke dalam lima blok gedung modern dan bangunan bersejarah era Belanda, bekas sekolah gimnasium Raja Willem II di zaman kolonial Belanda. Gedung modernnya secara keseluruhan dirancang oleh Tripanoto Sri Konsultan dan dibangun oleh Wijaya Kusuma Contractors, namun kami tidak menjamin mereka adalah kontraktor blok A dan E dari perluasan Perpusnas Salemba. Sementara perancang dan kontraktor renovasi eks sekolah gimnasium juga berasal dari, masing-masing, Tripanoto Sri Konsultan dan Wijaya Kusuma Contractors. Desainnya yang ramping disebabkan oleh keberadaan gedung kuno yang berdiri di tahun 1860 itu, yang harus dilestarikan sehingga harus memanfaatkan lahan yang tersisa, membentuk sebuah gedung berbentuk segi enam heksagon, masing-masing blok B dan D berlantai 7 dan blok C berlantai 9. Saat berdiri, luas lantai total mencapai m2 di luar luas lantai eks-Sekolah Raja Willem II yang luasnya m2. Pasca-pembangunan Blok A dan E yang masing-masing berlantai 5 dan 9, luas lantainya, berdasarkan estimasi SGPC dari foto satelit Maxar, mencapai m2. Berdasarkan catatan Ibu Tien Soeharto, secara filosofis, keberadaan gedung baru dan lama yang disandingkan tersebut diartikan bahwa masa lampau yang bisa menjadi sumber referensi dan masa depan yang penuh tantangan dan beban. Eks Sekolah Gimnastik Raja Willem II. Foto oleh mimin SGPC, CC-BY-SA Secara desain, eksterior gedungnya mengambil konsep asli arsitektur tropis Tanah Air – teritisan di setiap jendelanya kecuali untuk blok A yang lebih kontemporer. Sementara untuk renovasi gedung era Belandanya, perancang mengganti dan menyegarkan beberapa bagian gedung seperti penggunaan genteng berglasir dan struktur baja pada atap. Penggunaan struktur baja dimaksudkan untuk mendukung genteng yang bebannya jauh lebih besar dari genteng biasa, serta penguatan struktur eksisting, karena saat itu gedung tersebut difungsikan sebagai administrasi dan aula Perpusnas. Data dan fakta AlamatJalan Salemba Raya No. 28A Senen, Jakarta Pusat, JakartaArsitekTripanoto Sri KonsultanPemborongWijaya Kusuma ContractorsLama pembangunanDesember 1985 – Oktober 1988Diresmikan11 Maret 1989Jumlah lantai11 lantai A9 lantai C7 lantai B, D5 lantai ESignifikasiSejarah khusus gedung lamaPariwisata obyek wisata perpustakaan utama di Indonesia Referensi Abdul Gofur 1993. “Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia.” Jakarta Citra Lamtorogung Persada. Halaman 421-432 “Seputar pemugaran gedung-gedung kuno Ada yang kondisinya tidak laik untuk dihuni.” Majalah Konstruksi No. 108, Maret-April 1987, hal. 39-45 “Presiden resmikan Gedung Perpustakaan Nasional Kembangkan Semangat Cinta Buku dan Gemar Membaca.” Berita Buana, 13 Maret 1989, hal. 1 “Presiden resmikan Gedung Perpustakaan Nasional.” Berita Yudha, 13 Maret 1989, hal. 1 “Gedung Perpustakaan Nasional Diresmikan Presiden Ketuk Hati Pengusaha Penerbitan Menyumbang Buku.” Suara Pembaruan, 11 Maret 1989, hal. 1 “Perpustakaan Nasional mulai pindah ke Salemba Raya.” Suara Pembaruan, 5 September 1988, hal. 12 fit; ton 1988. “Perpustakaan Nasional siap pindah.” KOMPAS, 15 Oktober 1988, hal. 1 “Presiden resmikan Gedung Perpustakaan Nasional Kembangkan Semangat Cinta Buku dan Gemar Membaca.” KOMPAS, 12 Maret 1989, hal. 1 Sulistyo Basuki 2008. “Sejarah Perpustakaan Nasional RI Sebuah Kajian.” Jakarta Perpustakaan Nasional RI. Diarsip 28 Desember 2021. Halaman resmi Perpusnas RI, diakses 9 Maret 2023 Foto-foto gedung arsip Tugas dan fungsi organisasi arsip Arsip halaman resmi Tripanoto Sri Konsultan, diarsip 2 September 2020 arsip 1980-90, 1990-2000, 2000-10 Halaman resmi Wijaya Kusuma Contractors, diakses 10 Maret 2023 arsip Lokasi
Paket KEMILAU Gedung Perpusnas Salemba ini sudah TERMASUK dengan biaya Sewa dan charge-charge Gedung. Alamat Jl. Salemba Raya, Kramat, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat PAKET KEMILAU Gedung Perpusnas Salemba Paket Sapphire 300 Pax Rp Klik Di Sini Paket Ruby 400 Pax Rp Klik Di Sini Paket Bronze 500 Pax Rp Klik Di Sini Paket Silver 600 Pax Rp Klik Di Sini Paket Titanium 700 Pax Rp Klik Di Sini Paket Gold 800 Pax Rp Klik Di Sini Paket Platinum 1000 Pax Rp Klik Di Sini
By Angelinhere Hari Minggu kemarin 23/10 Angelinhere ditemani sama mama n papa nya pergi kondangan LAGI ke daerah Salemba – Jl Pramuka LAGI… Kenapa aku bilang lagi? Karena hari sabtunya Angelinhere, Noyboy dan papa juga pergi kondangan ke daerah salemba, tepatnya di Gedung Depsos. Fiuhhh, what a day! Bulan-bulan ini buanyakk cekali undangan pernikahan ya? Kali ini yang berbahagia adalah Andri & … nanti dilihat lagi ya, lupa siapa nama mempelai wanitanya. Karena si Andri ini dulunya ada story sama ma sistah, tapi ga jadi. Jadi lah kita menghormati ayahnya si Andri yang juga rekan kerja mama dan anaknya pernah mau ada hubungan ma my sista. Life will never flat, it is circle indeed. Udah kesana-kemari tapi bukan mencari alamat-nya ayu ting ting, ketemunya sama orang yang ternyata ada hubungan entah itu pekerjaan, percintaan, persahabatan, dll. Gedung & Dekor Yup, pernikahan mereka diadakan di Gedung Perpusnas, Jl Salemba Raya no 28A, Jakarta Pusat. Gedungnya begitu kita masuk entrance tepat gedung pertama yang kita lihat di sebelah kiri. Waktu pelaksanaannya mulai dari jam – WIB dan tamu yang hadir lumayan banyak, sekitar 800 orangan mungkin ada sudah 2x Angelinhere & Noyboy kondangan di tempat ini, baik siang dan malam hari gedung ini TETEUP PANAS! Entah tamunya yg kebanyakan ato AC nya ud gak berfungsi dengan baik. Gedung ini memang mungkin sudah agak tua’ jadi suasananya tuh agak-agak gimana gitu ya? Acara utama , yakni pelaminan kurang meriah, saranku kalo mo pake gedung ini jangan pake gebyok yg isinya bunga-bunga dan background tanaman hijau gitu, kayaknya semakin membuat suasana gedung ini semakin tradisional’ oldies. Coba pakai frame pelaminan yang modern atau simple but not use full gebyok’. BTW, tau khan gebyok? Kayak gini nih Kalo pelaminan modern atau minimalis yang kayak gini nih Buffeet & Catering Service Yang menyajikan makanan di resepsinya Andri adalah ZULFA HALIM catering service. Mau info lebih lanjut soal catering ini lihat disini Mohon maaf nih, review khan dibuat berdasarkan opini aku yah, jadi mungkin hasil juga bisa macem-macem khan? Jadi mohon maaf buat pihak terkait, jangan tersinggung, bisa jadi bahan pembelajaran khan? So far, rate untuk catering ini 5 point 1-10. Kenapa nilainya sepelit ini? Sorry to say, makanannya kurang memikat hati niy. Pertama, somay, rasa somay nya sih normal lha ya, tapi bumbu kacangnya kurang enak… Kedua, nyobain sate ayam, entah ini sate dibakar terlalu lama ato gimana jadi itu sate penuh dengan hitam-hitam gosong! dan aloooootttt banget, kalo nenek2 yg makan ati-ati gigi palsunya copot. Ketika, mo nyobain gubukan lain tapi HABIS, itu Angelinhere datang ke TKP sekitar jam 12 lho… Tapi masih ada gubukan yang masih beroperasi’, yakni Zupa Zoup, tapi nih udah ditungguin di deket tungku pembakarannya niat banget yah? Heheh, eh ternyata itu zuppa soup kaga di taruh di gubukan, mungkin save the last for the best untuk keluarga pengantin kali ya. Yawda, karena gubukan terakhir yang Angelinhere harap masih bisa dicicipin musnah sudah, aku putuskan untuk makan nasi. FYI, Angelinhere paling males kalo ke kondangan makan nasi, kecuali semua makanan yang tersedia sudah NOT AVAILABLE, hehe. Nah, kita coba lah itu khan makanan buffee nyah. Angelinhere makan nasi goreng berwarna putih yang bercampur telur terlalu keras, fillet ikan tepung saus asam manis Standar, daging balado yg pueeedeess bgt, ampe kaga d makan lagi icip doing, ada sih sayur sop tapi tinggal serpihan doang, ayam goring bagian pahanya standar sama kerupyuukk. Nilainyanya STD ajah lah, nothing special. Souvenir Souvenir yang kita dapet adalah tas spunbond’ yang ukurannya bisa muat lah mukena bahan parasut yang kecil itu. Sekitar 12x15 cm lah kurang lebihnya yah maap, ga ngukur juga. Tas spunbond itu yg kayak gini nih tapi souvenir asli blm sempet d foto, nanti yah, kalo sempet Pakaian Pengantin Maap yang ini jadi kena review juga, kemarin nyokap sempet bilang M ade, warna merah maroon itu gak cerah banget yah, bikin muka jadi tua A Kenapa emang mah? M itu baju pengantinnya khan merah maroon, kurang pas Nah, kira-kira begitulah penilaian soal warna merah maroon. Jadi saranku, kalo emang mau merah maroon, bahan kebayanya di kasih aplikasi warna lain semisal emas. Jadi warnanya gak terlalu gelap dan mati ^_^ In my opinion only, kalo ga setuju ya ora opo-opo *halah sok Djawa-an* Okey, the review is done. See you at another wedding review… This moi mam et dad
La Chapelle du Séminaire est désacralisée depuis 1992. Aménagée pour répondre aux besoins du Musée, elle est dotée d'équipements sophistiqués et permet la tenue d'événements privés variés. Si vous rêvez d'un lieu qui se distingue, au cachet unique et à l'ambiance magique, ne cherchez plus la Chapelle vous offre tout cela et plus encore. Une salle polyvalente, un lieu parfait L'équipe des événements privés saura vous accompagner dans la réalisation de votre vision Banquet Cocktail Gala Conférence Soirée de Noël Cérémonie civile Réception de mariage Toute autre activité d'importance Mobilier Certains éléments de mobilier sont fournis avec la location de la Chapelle. À vous de compléter en fonction de vos besoins et de la couleur que vous souhaitez donner à l'événement, mais n'hésitez pas à nous demander conseil. Pour tout le mobilier que le Musée fournit, la manutention est incluse dans le prix. Audiovisuel Un équipement technique de pointe est à votre disposition pour l'éclairage, la sonorisation et la projection. De plus, l'équipe du Musée est là pour vous appuyer dans les préparatifs, et un technicien est en fonction pour toute la durée de votre activité. Le plus beau? Autant l'équipement disponible sur place que les services sont fournis avec la location jusqu'à concurrence d'un certain nombre d'heures. Demandez-nous une proposition sur mesure pour connaître tous les détails. Pour consulter la liste de nos traiteurs partenaires cliquez ici. Pour plus d'informations sur nos salles, consultez notre brochure.
gedung pernikahan perpustakaan nasional salemba