gedung sekolah di jepang
Karenanegara pada saat itu di bawah kekuasaan Jepang, maka situasi sekolahpun disesuaikan dengan keadaan, antara lain: 1. Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS A di zaman Belanda. Pada tahun 1944 diadakan pemisahan, untuk siswa putra di SMP 1 Yogykarta, sedangkan untuk siswa putri mempergunakan Gedung Kota Baru (sekarang SMA Stella Duce
Perbesar Ibu-ibu mengamuk diduga imbas anaknya gagal seleksi PPDB di sekolah negeri, sampai tuding dan kejar sesama wali murid mata-mata sekolah. (Instagram/@admin_igtainment) Seorang ibu ngamuk dan mengeluh mencari panitia PPDB di sebuah gedung sekolah. Sang ibu mengeluh karena anaknya gagal masuk ke sekolah tersebut.
Palapanewscom-Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) telah merampungkan pembangunan 21 gedung sekolah yang ditargetkan untuk dibangun di tahun 2018.Saat ini sedang dalam proses penyerahan ke Perangkat Daerah (PD) pengusung untuk kemudian dapat difungsikan. "Pembangunan fisik puluhan gedung sekolah ini sudah selesai akhir Desember 2018.
SekolahDi Jepang. A. Keadaan Bangunan dan Ruang Kelas di SMA Jepang. Ruang kelas di Jepang (SD, SMP, SMA) umumnya sam dengan ruang kelas di sekolah-sekolah Indonesia. Bedanya dalam kelengkapan meja dan kursi yang di rancang khusus agar praktis untuk berbagai keperluan. Misalnya, pada meja bagian kiri dan kanannya di lengkapi kaitan untuk
YokohamaDesign College (YDC) termasuk sekolah desain yang bergengsi di Jepang. Lokasinya dekat dengan Tokyo, hanya 30 menit dari pusat kota tersebut. Dalam satu gedung, ada tiga sekolah di YDC, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA), desain, serta khusus belajar bahasa Jepang. Di sekolah ini cukup banyak ditemui pelajar-pelajar asing.
mơ thấy quan hệ với người âm. Jepang menganggap pendidikan adalah sesuatu yang penting bagi warganya. Keseriusan ini bisa dilihat dari berbagai fasilitas sekolah di Jepang yang tersedia. Seluruhnya diberikan oleh sekolah agar kegiatan belajar-mengajar dan aktivitas ekstrakurikuler berjalan efektif. Dengan begitu, lulusan-lulusan yang dicetak memiliki kemampuan akademis dan skill yang bisa menghadapi persaingan global. Secara kelengkapan dan kualitas fasilitas sekolah di Jepang mungkin akan berbeda-beda. Hal tersebut disesuaikan dengan lokasi dan budget yang dimiliki. Walaupun demikian, bukan berarti sekolah di Jepang menyediakan infrastruktur yang seadanya bahkan tidak layak pakai. Ini sama sekali jauh dari prinsip pendidikan di Jepang. Sebab mereka percaya kalau fasilitas sekolah membantu dalam mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. Sistem Pendidikan Jepang yang Menginspirasi Sebagai salah satu negara tujuan pelajar-pelajar asing, tentu saja Jepang memiliki sistem pendidikan yang menarik perhatian dunia. Sebab tidak mungkin negara ini menjadi destinasi favorit kalau tidak menjalankan sistem yang berkualitas. Diawali dengan kedisiplinan anak-anaknya. Sejak di bangku sekolah mereka diajarkan untuk disiplin, baik dalam hal ketepatan waktu, menjaga kebersihan, hingga beretika di tempat umum. Sebagai contoh, siapapun yang datang terlambat maka akan mendapatkan hukuman. Contoh lainnya adalah penggunaan seragam yang wajib bagi seluruh siswa sebagai bentuk kesetaraan sosial. Masih banyak contoh lainnya yang memiliki nilai filosofis mendalam. Sistem pendidikan di Jepang juga menuntut para murid untuk berpikir kritis. Mereka akan diminta mempelajari dulu materi yang akan dibahas keesokan hari atau setidaknya membaca selama sepuluh menit sebelum sesi belajar dimulai. Adapun jumlah mata pelajarannya tidak sebanyak di Indonesia sehingga anak-anak bisa lebih berfokus pada hal-hal yang benar-benar diminatinya. Artikel Pilihan Kebiasaan Murid-Murid di Jepang Fasilitas sekolah di Jepang tidak hanya mendukung kegiatan ekstrakurikuler dan akademis di dalam kelas. Tanpa disadari, aturan-aturan dan fasilitas yang disediakan membentuk kebiasaan mereka. Hal ini sangat baik karena pada akhirnya anak-anak di Jepang sadar akan kedisiplinan, kesetaraan, dan nilai-nilai moral lainnya. Inilah beberapa kebiasaan murid-murid di Jepang yang baik untuk ditiru 1. Jalan Kaki Pernah melihat barisan anak-anak TK atau SD berjalan bersamaan di adegan film Jepang? Memang begitulah kenyataannya, anak-anak sekolah di Jepang dilarang membawa kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, pilihan mereka adalah berjalan kaki atau menggunakan fasilitas bus sekolah. Kalau pun ingin membawa kendaraan pribadi, mereka akan mengendarai sepeda ke sekolah. 2. Tidak Ada Upacara Bendera Di Indonesia kegiatan upacara bendera digelar setiap hari Senin. Hal ini tidak akan ditemui di Jepang sebab tidak ada upacara bendera di sekolah. Namun bukan berarti murid-murid tidak diajarkan tentang nasionalisme. Bagi mereka penghormatan kepada negara salah satunya bukan dilakukan dengan berdiri selama satu jam, menghadap bendera, dan melakukan sikap hormat. 3. Randoseru Kalau melihat film-film Jepang, anak-anak SD menggunakan tas khas yang berbentuk kotak. Tas tersebut dinamakan “randoseru”. Ini adalah kebiasaan yang sudah dilakukan sejak lama oleh orang Jepang. Randoseru bukan tas pada umumnya karena terbuat dari kulit dan besi sehingga awet dipakai hingga lulus SD. Selain itu, randoseru pun memiliki berbagai fungsi, misalnya ada pluit yang bisa digunakan jika anak dalam bahaya, menjadi pelampung apabila tenggelam, dan melindungi kepala jika si anak jatuh ke belakang. 4. Makan Siang dengan Menu yang Sama Salah satu fasilitas sekolah di Jepang yang menarik adalah penyediaan makan siang. Walaupun ada momen-momen tertentu setiap anak diperbolehkan membawa bekal dengan ketentuan dari sekolah, misalnya berisi sayuran, tidak membawa makanan yang manis-manis, dan sebagainya. Selain menunya sama, murid-murid pun makan hingga waktu tertentu sehingga mereka terbiasa disiplin dengan jam makan. 5. Klub Sekolah Di luar jam pelajaran di kelas, anak-anak di Jepang pun diwajibkan untuk mengikuti satu kegiatan ekstrakurikuler. Mereka bebas memilih sesuai minatnya. Ada ekstrakurikuler band/musik, kesenian, debat bahasa Inggris, kelompok belajar sains, olahraga, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut membentuk sebuah klub di mana setiap anak bisa mengasah keterampilannya, ikut dalam berbagai perlombaan, hingga melatih leadership skill. Fasilitas Sekolah di Jepang Membicarakan fasilitas sekolah di Jepang cukup unik karena berbeda dengan sekolah-sekolah dari negara lain. Sebagai negara yang sangat memperhatikan pendidikan, pemerintah Jepang menetapkan beberapa kebijakan yang harus ditaati oleh sekolah di sana, termasuk dalam penyediaan fasilitas. Berikut adalah fasilitas-fasilitas yang dapat ditemui 1. Tidak Ada Petugas Kebersihan Adanya petugas kebersihan menjadi salah satu fasilitas di sekolah di negara lain. Sebaliknya, sekolah di Jepang justru tidak membayar petugas kebersihan untuk menjaga lingkungan sekolahnya. Mereka melibatkan seluruh murid untuk membersihkan lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan untuk menanamkan sikap tanggung jawab, peduli, dan rasa memiliki terhadap lingkungan sekitar. 2. Bus Siswa Bus siswa merupakan salah satu fasilitas dari sekolah yang diperuntukkan bagi murid-murid. Seperti yang disebutkan di atas bahwa murid-murid di Jepang hanya diperbolehkan berjalan kaki, membawa sepeda, atau menggunakan transportasi umum. Kalau dari ketiga pilihan itu dirasa kurang pas untuk menjangkau sekolah, maka anak-anak bisa memanfaatkan bus yang disediakan. 3. Gedung Sekolah Mayoritas gedung sekolah di Jepang berukuran besar dan terlihat megah. Ini menunjukkan bahwa ada banyak fasilitas di dalamnya. Tampilan bangunan didesain agar sekolah memiliki kesan yang menyenangkan untuk belajar. Maka wajar saja kalau beberapa murid di Jepang merasa bangga dengan gedung sekolah yang ditempatinya. 4. Loker Sikap disiplin murid-murid di Jepang dapat dilihat juga dari kebiasaan mereka untuk menempatkan sesuatu di loker. Kebiasaan mereka begitu memasuki gedung sekolah adalah berjalan ke loker dan menaruh alas kakinya di sana. Ada juga sekolah yang memfungsikan loker sebagai tempat menyimpan barang-barang milik murid. Beberapa sekolah menerapkan aturan hanya boleh masuk ke dalam kelas menggunakan kaos kaki. 5. Ruang Kelas Fasilitas di dalam kelas tak kalah lengkapnya untuk menunjang kegiatan belajar. Dimulai dari tata ruang yang mampu memberikan penyinaran dan sirkulasi udara yang baik. Jendela besar ditempatkan di salah satu sisi agar cahaya bisa masuk dan mencerahkan. Selain itu, kesegaran udara pun terjaga sehingga anak-anak belajar dalam kondisi fresh dan tidak suram. 6. Aula dan Lapangan/Gedung Olah Raga Sama halnya seperti ruang kelas, sekolah-sekolah di Jepang pun memperhatikan bagian aula dan fasilitas olah raga, yakni lapangan atau gedung khusus olahraga. Aula digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pertunjukan seni, pertemuan, dan acara sekolah lainnya. Sedangkan untuk lapangan atau gedung olah raga diperuntukkan khusus kegiatan olahraga. Ada sekolah yang memiliki keduanya, namun ada pula yang hanya memiliki lapangan saja. 7. Perpustakaan Fasilitas sekolah di Jepang yang tidak dapat dilupakan adalah perpustakaan. Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat meminjam buku, tetapi dimaksimalkan untuk kegiatan belajar mandiri. Suasananya sangat nyaman dan teratur. Anak-anak tidak akan kesulitan untuk berkonsentrasi, mencari buku, dan betah untuk berlama-lama di sana. Tips Memilih Sekolah di Jepang Melihat sejumlah fasilitas sekolah di Jepang membuat beberapa pelajar dari negara lain ingin melanjutkan studi di sana. Kian hari jumlah pelajar asing bertambah, baik di level SMA maupun universitas. Bagi yang ingin belajar di Jepang, berikut adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan saat memilih sekolah 1. Kota Lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan kenyamanan seseorang dalam menuntut ilmu. Bagi yang senang dengan kehidupan ramai, maka bisa pilih kota-kota besar. Sebaliknya, kalau ingin belajar dengan suasana nyaman, banyak pilihan kota-kota kecil di Jepang. Kota pun akan menentukan biaya hidup yang dibutuhkan selama di sana. 2. Keberadaan Pelajar Asing Sebelum mendaftar ke salah satu sekolah di sana, sebaiknya cari tahu dulu di mana pelajar-pelajar asing mayoritas berada, khususnya yang dari Indonesia. Ini akan memudahkan jika butuh sesuatu, seperti bertanya soal tempat tinggal, fasilitas-fasilitas umum, dan lainnya. Namun jika dirasa hal ini tidak begitu penting, maka bebas memilih sekolah sesuai yang diinginkan. 3. Kuota Meski Jepang terbuka dengan pelajar-pelajar dari negara lain, beberapa sekolah dan institusi pendidikan di sana memiliki kuota tertentu untuk pelajar non-Jepang. Bagaimanapun mereka tetap mengutamakan anak-anak Jepang untuk bersekolah di tempatnya. Perhatikan kuota yang disediakan, semakin banyak yang diberikan maka semakin besar peluang untuk bisa masuk. 4. Kurikulum Kurikulum sekolah di sana hampir semuanya sama, apalagi untuk pendidikan SD dan SMP. Tapi kalau mendaftar ke SMA swasta mungkin saja beda. Begitu pula saat mendaftar ke perguruan tinggi akan tidak sama di masing-masing lembaga dan jurusannya. Jadi perhatikan materi-materi yang akan dipelajari serta sistem akademiknya di tempat yang akan dituju. 5. Fasilitas Mayoritas sekolah di Jepang memiliki fasilitas-fasilitas yang telah dibahas di atas. Jika ingin melihat lebih detail, bisa mengeceknya dulu di situs resmi sekolah atau universitas. Biasanya mereka menampilkan apa saja yang ada di tempat mereka beserta kegiatan-kegiatan tambahannya. Dengan mengetahui fasilitas-fasilitas ini, setidaknya dapat terbayang kegiatan seperti apa yang dapat dilakukan. Fasilitas sekolah di Jepang tak perlu diragukan lagi ketersediaannya. Apalagi yang ingin mendaftar ke sekolah kejuruan tertentu, maka pihak sekolah pasti menyiapkan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan murid-muridnya. Kemajuan negara Jepang membantu siapa pun yang akan belajar di sana dengan teknologi komunikasi dan informasi terkini. Baca juga Keunikan Klub Ekstrakurikuler Sekolah di Jepang
Jakarta - Lansia di Jepang membludak. Bahkan tak sedikit usia lansia Jepang bisa bertahan hidup hingga 100 tahun lebih. Kok bisa?Penelitian baru-baru ini mengungkap alasan orang Jepang bisa hidup lebih dari 100 tahun. Penelitian dilakukan oleh Pusat Penelitian Protein Yayasan Novo Nordisk di University of Copenhagen. Dilansir dari detikHealth, hasil penelitian mengungkap ada kombinasi bakteri baik usus dan virus. Hal ini dianggap cukup unik."Kami selalu ingin tahu mengapa beberapa orang hidup sangat lama. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa bakteri usus warga Jepang tua menghasilkan molekul baru yang membuat mereka kebal terhadap mikroorganisme patogen yaitu, penyebab penyakit," ucap penulis studi Postdoc Joachim Johansen dikutip dari scitechdaily. "Dan jika usus mereka lebih terlindungi dari infeksi, maka itu mungkin salah satu hal yang menyebabkan mereka hidup lebih lama daripada yang lain," dari studi lainnya mengungkap bahwa virus tertentu di usus berdampak baik untuk flora usus dan kesehatan."Kami menemukan keragaman biologis yang besar pada bakteri dan virus bakteri pada centenarian. Keragaman mikroba yang tinggi biasanya dikaitkan dengan mikrobioma usus yang sehat. Dan kami berharap orang dengan mikrobioma usus yang sehat akan lebih terlindungi dari penyakit terkait penuaan," kata Joachim Johansen."Begitu kita tahu seperti apa flora usus para centenarian, kita bisa lebih dekat untuk memahami bagaimana kita bisa meningkatkan harapan hidup orang lain," ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini Simak Video "Penembakan di Jepang Satu Tentara Tewas, Pelaku Ditangkap" [GambasVideo 20detik] dir/dir
Kamis, 2 April 2020 0700 WIB Pengunjung menggunakan masker saat berswafoto dengan latar belakang bunga sakura yang bermekaran di tengah wabah virus corona atau Covid-19 di Shinjuku Gyoen National Garden di Tokyo, Jepang, 15 Maret 2020. REUTERS/Stoyan Nenov Iklan Jakarta - Jepang berencana tetap memberlakukan status darurat nasional menyusul kasus-kasus baru virus corona yang masih bermunculan di penjuru Jepang. Dengan rencana ini maka sekolah-sekolah di Ibu Kota Tokyo bakal tetap diliburkan sebulan Sekertaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, pada Rabu, 1 April 2020 mengatakan mengendalikan virus corona atau COVID-19 adalah sebuah prioritas. Di Jepang, ada sekitar kasus virus corona. Dari jumlah itu, 66 kasus berakhir dengan kematian. Jumlah kasus baru masih bertambah hampir setiap sedang belajar pada hari Selasa, 3 Maret 2020, di sebuah sekolah dasar di Nagoya, Jepang, yang dibuka untuk anak-anak yang orang tuanya tidak dapat tinggal di rumah bersama mereka. [Kyodo, via Reuters]Dikutip dari Reuters, Suga mengatakan Pemerintah Jepang akan melakukan apapun yang diperlukan untuk meminimalkan dampak virus corona, termasuk jika Jepang harus berada di jurang resesi setelah jajak pendapat Bank Sentral Jepang memperlihatkan geliat industri manufaktur berada dalam posisi paling pesimis dalam tujuh tahun Sampai Selasa, 31 Maret 2020, kasus baru virus corona di Ibu Kota Tokyo naik 78 kasus baru. Dengan begitu, total ada lebih dari 500 kasus virus corona di penjuru Jepang. Kondisi ini mendorong Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendeklarasikan status darurat sehingga memungkinkan otoritas meminta kepada Pemerintah Jepang memberlakukan lockdown. Status lockdown akan membatasi pergerakan masyarakat secara pertama kali meliburkan sekolah atas permintaan Perdana Menteri Abe pada 2 Maret 2020. Namun Pemerintah Daerah Tokyo berencana membuka kembali sejumlah sekolah ketika tahun akademik dimulai pada April 2020. Stasiun televisi NHK dan beberapa media lain menyebut penutupan sekolah kemungkinan diperpanjang sampai Mei 2020. Artikel Terkait Pencabutan Status Pandemi Disebut Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian, Celios Harus Dibarengi Pengendalian Inflasi 15 jam lalu 7 Kebiasaan Orang Jepang yang Bikin Umur Panjang, Apa Rahasianya? 16 jam lalu Kilas Balik Covid-19 Jokowi Bakal Umumkan Pandemi Jadi Endemi 17 jam lalu Anggota Pasukan Bela Diri Jepang Ditangkap setelah Penembakan, Satu Orang Tewas 20 jam lalu Ke Indonesia Pertama Kali, Kaisar Naruhito akan Kunjungi MRT hingga Borobudur 23 jam lalu Kaisar Jepang dan Permaisurinya Kunjungi Indonesia 17-23 Juni 1 hari lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Pencabutan Status Pandemi Disebut Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian, Celios Harus Dibarengi Pengendalian Inflasi 15 jam lalu Pencabutan Status Pandemi Disebut Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian, Celios Harus Dibarengi Pengendalian Inflasi Direktur Center of Economic and Law Studies Celios, Bhima Yudhistira, merespons posiif rencana Presiden Jokowi mencabut status pandemi Covid-19 akhir bulan ini. 7 Kebiasaan Orang Jepang yang Bikin Umur Panjang, Apa Rahasianya? 16 jam lalu 7 Kebiasaan Orang Jepang yang Bikin Umur Panjang, Apa Rahasianya? Jepang memuncaki daftar negara dengan penduduk berumur paling panjang. Apa rahasianya? Kilas Balik Covid-19 Jokowi Bakal Umumkan Pandemi Jadi Endemi 17 jam lalu Kilas Balik Covid-19 Jokowi Bakal Umumkan Pandemi Jadi Endemi Presiden Jokowi bakal menetapkan pandemi Covid-19 menjadi endemi pada bulan Juni. Berikut kilas balik Covid-19 di Indonesia. Anggota Pasukan Bela Diri Jepang Ditangkap setelah Penembakan, Satu Orang Tewas 20 jam lalu Anggota Pasukan Bela Diri Jepang Ditangkap setelah Penembakan, Satu Orang Tewas Seorang anggota Pasukan Bela Diri Jepang SDF ditangkap pada Rabu 14 Juni 2023 karena dicurigai melakukan pembunuhan, setelah insiden penembakan Ke Indonesia Pertama Kali, Kaisar Naruhito akan Kunjungi MRT hingga Borobudur 23 jam lalu Ke Indonesia Pertama Kali, Kaisar Naruhito akan Kunjungi MRT hingga Borobudur Kunjungan mulai akhir pekan ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan Kaisar Naruhito ke Indonesia. Kaisar Jepang dan Permaisurinya Kunjungi Indonesia 17-23 Juni 1 hari lalu Kaisar Jepang dan Permaisurinya Kunjungi Indonesia 17-23 Juni Kaisar Jepang Naruhito memiliki banyak agenda selama di Indonesia mulai ke waduk pluit, Bekasi, TMP Kalibata, hingga ke Candi Borobudur Dinkes DKI Usul Pasien Covid-19 Tak Perlu Isolasi tapi Wajib Pakai Masker 1 hari lalu Dinkes DKI Usul Pasien Covid-19 Tak Perlu Isolasi tapi Wajib Pakai Masker Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengusulkan agar pasien positif COVID-19 tidak perlu isolasi mandiri isoman, tapi cukup tetap memakai masker Semakin Menguat, NATO akan Dirikan Kantor Penghubung di Jepang pada 2024 1 hari lalu Semakin Menguat, NATO akan Dirikan Kantor Penghubung di Jepang pada 2024 NATO akan mendirikan kantor penghubung di Tokyo pada 2024 dan menggunakannya sebagai pusat kerja sama dengan Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Menkes Budi Gunadi Sebut Presiden Jokowi Sudah Ambil Keputusan soal Endemi Covid-19 1 hari lalu Menkes Budi Gunadi Sebut Presiden Jokowi Sudah Ambil Keputusan soal Endemi Covid-19 Menkes Budi Gunadi menjelaskan Presiden Jokowi segera mengumumkan peralihan status dari pandemi menjadi endemi di Indonesia dalam waktu dekat. Aturan Naik KRL Terbaru, Sudah Boleh Lepas Masker 1 hari lalu Aturan Naik KRL Terbaru, Sudah Boleh Lepas Masker Aturan naik KRL terbaru, pengguna sudah diperbolehkan untuk lepas masker namun dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Jelajah gedung sekolah di Jepang memang memberikan kesan tersendiri, mulai dari struktur bangunan hinggap pada kebiasaan murid-muridnya sepertinya tidak pernah habis untuk diceritakan keunikannya. Bagi pecinta anime ataupun film Jepang mungkin sudah sedikit familiar bagaimana struktur gedung sekolah yang ada di jepang. Pendidikan Jepang sebenarnya tidak ada yang berbeda dari segi sistem pendidikannya, di mana pada prinsipnya pendidikan Jepang ingin memberikan standar dari segi bangunan, fasilitas yang sama baik di perkotaan maupun pedesaan. Itulah mengapa tak banyak perbedaan signifikan antara sekolah yang ada di desa dan sekolah yang ada di kota, karena pada dasarnya semua sama-rata. Bagaimana Struktur Gedung Sekolah di Jepang? Berbicara mengenai struktur bangunan sendiri, Jepang terbilang cukup unik jika ingin dibandingkan dengan sekolah yang ada di negara lain, seperti Indonesia misalnya. Bangunannya lebih banyak yang bertingkat atau bertipe susun yang terdiri dari satu atau dua komponen saja. Berbeda dengan bangunan Indonesia yang biasanya bertipe L, di Jepang gedungnya memiliki tipe susun yang bisa dibilang tertutup. Jika di Indonesia terdapat koridor dengan balkon sehingga membuatnya menjadi ruang terbuka, di Jepang tidaklah demikian. Struktur koridor antar ruangannya membelah ruangan, sehingga ruangan kelas di sana berhadapan. Adanya struktur bangunan yang seperti ini tentunya akan memberi keuntungan tersendiri, di mana menjadi lebih mudah mengontrol siswa yang keluar masuk karena hanya terdapat satu pintu keluar. Artikel Pilihan Berbagai Fasilitas Gedung Penunjang Tentunya gedung sekolah di Jepang juga pastinya dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang aktivitas para siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Apa saja berbagai fasilitas gedung penunjang tersebut? Berikut ini contohnya 1. Gedung Kelas Setiap sekolah pasti memiliki fasilitas gedung kelas sebagai sarana utama dalam proses belajar mengajar. Namun, apa yang istimewa dengan kelas-kelas yang ada di sekolah Jepang? Para siswa di sana tempat duduknya telah ditentukan sehingga tidak ada lagi istilah berebut tempat duduk pada saat awal semester. Tak hanya itu saja, jumlah siswanya juga tak terlalu banyak, hanya sekitar 20-30 orang saja per kelasnya. 2. Lapangan Olahraga Olahraga adalah kegiatan yang juga masuk ke dalam rutinitas para siswa. Untuk mendukung kegiatan ini tentunya disediakan fasilitas berupa gedung olahraga. Bedanya terdapat gedung olahraga yang indoor dan ada juga outdoor. Berbagai olahraga yang seperti renang, senam akan dilakukan dalam ruangan. Sedangkan untuk olahraga outdoor akan dilakukan di lapangan outdoor. 3. Perpustakaan Hampir semua sekolah memiliki fasilitas gedung perpustakaan. Minat baca yang tinggi di Jepang nampaknya lahir dari fasilitas yang ada di dalamnya. Seperti gedung perpustakaan yang terdapat di sekolah. Ukurannya sangat besar untuk sekolah. Dilengkapi dengan rak buku besar yang berjejer rapi dan tersedia lengkap untuk memfasilitasi siswa. 4. Atap Sekolah Bagi pecinta manga ataupun drama-drama Jepang pastinya akan banyak sekali mendapati scene yang pemainnya berada di atap sebuah bangunan. Ya, atap sekolah yang berupa ruangan terbuka ini ternyata menjadi spot yang banyak disukai para siswa untuk beristirahat atau pun menyendiri. Itulah mengapa, sekolah di Jepang mulai membenahi keamanannya dengan memasang kawat atau bahkan membangun tembok tinggi. Kebiasaan Unik Sekolah di Jepang Berbicara soal keunikan sekolah-sekolah yang ada di Jepang memang sangatlah menarik. Berbagai keunikan dari sekolah ini pun jarang didapatkan di sekolah lain. Apa saja kebiasaan unik yang dimiliki oleh sekolah Jepang? Berikut ini ulasannya. 1. Tidak ada Istilah Sekolah Favorit Hal menarik yang pertama yang bisa dijumpai pada sekolah-sekolah di Jepang adalah tidak adanya istilah sekolah favorit. Mungkin lebih dibilang sekolah elit daripada favorit. Hal ini berdasarkan kebijakan pemerintah Jepang yang tak mengizinkan adanya perbedaan sekolah yang favorit dan yang tidak. Dengan begitu, para orang tua tidak perlu berebut atau pun berlomba-lomba memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah favorit seperti kebanyakan kasus. 2. Siswa Banyak Berjalan Kaki Kebiasaan sehat ala orang Jepang satu ini patut dicontoh, yakni berjalan kaki. Para siswa di Jepang memang diwajibkan untuk berjalan kaki ke sekolah. Orang tua siswa akan mendaftarkan anak pada instansi pemerintah lalu pihak pemerintah akan menunjuk sekolah yang memang paling dekat dengan tempatnya tinggal. Berbeda lagi dengan jenjang SMA, pada tingkat ini diberikan kesempatan untuk menaiki kendaraan, namun bukan motor maupun mobil tapi sepeda. 3. Tidak Ada Upacara Bendera Upacara bendera merupakan salah satu kegiatan yang mungkin bagi sebagian siswa menjadi kegiatan berat, karena harus berpanas-panasan. Sekolah di Jepang sendiri, uniknya tidak ada istilah upacara bendera. Meskipun demikian, tidak membuat siswa menjadi kehilangan rasa nasionalismenya sebagai warga negara. 4. Terdapat Buku Project Berbeda dengan libur sekolah anak-anak yang lain, para siswa di sekolah Jepang pada saat liburan akan diberikan semacam buku untuk ditamatkan. Para siswa diwajibkan untuk membaca dan menyelesaikan satu buku project pada liburan musim panas. Tentunya project ini akan menjadi penilaian kepada siswa pada saat masuk sekolah nanti. 5. Waktu Belajar Waktu belajar sekolah-sekolah Jepang itu untuk tingkat SD adalah mulai dari pukul 8 pagi hingga empat sore. Pelajaran untuk tingkat SD itu terbagi-bagi, di mana untuk kelas 1&2 lebih fokus pada pengurangan, penambahan yang diajarkan sampai benar-benar lancar. Sedangkan untuk pembelajaran IPA pada kelas 3 ke atas lebih sering terjun langsung ke alam. 6. Tas Sekolah Ada lagi hal unik yang dimiliki sekolah di Jepang yang sudah menjadi kebiasaan para siswa-siswanya, yakni tas sekolah. Tas sekolah di Jepang itu diseragamkan, yakni tas yang biasa kita lihat di film Doraemon atau disebut dengan randoseru. Para siswa tidak diperbolehkan berganti tas. Randoseru ini terbilang cukup mahal, sekitar 3 jutaan namun ada garansi 6 tahun. Sekolah Dengan Gedung Terbaik di Jepang Bisa dikatakan tidak terdapat perbedaan antara sekolah yang ada di pedesaan dengan yang ada di perkotaan. Semuanya menerapkan struktur pendidikan yang sama, yakni berusaha untuk memberikan fasilitas terbaik untuk para siswa. Namun, ada satu sekolah dengan berbagai kemudahan yang diberikannya, yakni OBKG Japanese Language School yang merupakan sekolah internasional. OBKG ini sebuah gedung sekolah internasional ini terletak di dekat stasiun Osaka dan asramanya terletak Nipponbashi, yakni sebuah distrik di mana kehidupan serba praktis ada di sana. Berbagai fasilitas seperti asrama, terdapat juga pilihan kerja sambilan, dan ada juga sistem diskon untuk para siswanya. * Bagaimana sangat unik kan sekolah di Jepang ini? Ada yang berminat untuk melanjutkan sekolah di sekolah internasional seperti di atas? Semuanya bisa kok selama ada kemauan. Apalagi kelasnya dibuka untuk siswa-siswa yang ada di luar Jepang, termasuk Indonesia. Cukup sekian artikel kali ini, semoga bisa menjadi bacaan yang bermanfaat untuk semuanya dan bisa menjadi bacaan yang bisa menginspirasi banyak pembaca. Baca juga Kehidupan Kuliah di Jepang! Begini Syarat, Biaya, Kehidupan Kampus hingga Part Time
Secara umum tidak ada perbedaan antara struktur pendidikan di Jepang dengan di Indonesia yang terdiri atas Taman kanak-kanak, Pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan non formal. Pendidikan Jepang terdiri atas sistem usia 6-3-3-4, sama persis dengan di Indonesia. Taman Kanak-Kanak YouchienSekitar 63% dari keseluruhan anak-anak dijepang memulai pendidikan dengan memasuki Taman Kanak-kanak. Usia yang diperbolehkan untuk masuk taman kanak-kanan adalah mulai 3 hingga 5 tahun. Pendidikan Taman kanak-kanak berada di bawah naungan kementrian pendidikan Jepang MEXT. Dengan kurikulum ditetapkan oleh masing-masing sekolah secara musyawarah dengan tetap mempertimbangkan tahap perkembangan anak-anak. Sekolah Dasar 6 Tahun ShōgakkōPendidikan dasar 9 tahun dari SD hingga SMP merupakan pendidikan wajib untuk anak usia 6-15 tahun dimana pendidikan tersebut menjadi dasar-dasar pembentukan kepribadian, watak, dan prilaku. Pemerintah Jepang membebaskan biaya pendidikan untuk tingkat SD hingga SMP. Setiap orang tua yang mempunyai anak berusia 6-15 tahun diharuskan untuk menyekolahkan anaknya. Apabila ketahuan terdapat orang tua yang sengaja tidak menyekolahkan anaknya maka pihak orangtua akan dijatuhi sanksi hukum. Sekolah Dasar di Jepang yang 97% -nya adalah sekolah negeri, setiap tanggal 1 April membuka tahun ajaran baru dan membuka pendaftaran bagi para calon-calon siswa tingkat Sekolah Dasar. Di sekolah ini, murid-murid akan diajarkan bahasa Jepang, pengenalan lingkungan hidup, musik, menggambar, olahraga, kerajinan tangan, pelajaran-pelajaran topik, ilmu-ilmu sains, aritmatik, homemaking, dan ilmu social yang mengajarkan tentang pendidikan moral dan aktivitas sosial. Sekolah Menengah Pertama 3 tahun ChūgakkōMurid SMP di Jepang diajarkan pendidikan bahasa Jepang, bahasa Inggris, bahasa asing, ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, kesehatan, pendidikan jasmani, seni, industri, kesejahtraan keluarga, homemaking. Semua pelajaran masing-masing diberikan di hari berbeda tanpa ada pengulangan mata pelajaran yang sama dalam seminggu. Guru di sekolah Menengah Pertama mempunyai pendidikan sarjana dengan sertifikat kelas dua, serta harus mengikuti ujian sertifikat setiap tahun karena masa berlaku sertifikatnya hanya selama 1 tahun. Itulah mengapa pengajar di Jepang bisa dipastikan selalu terbarui kualitasnya. Sekolah Menengah Atas 3 tahun KoutougakkouAda tiga jenis SMA di Jepang yaitu sekolah negeri yang diatur oleh pemerintah pusat, sekolah negeri yang diatur pemerintah propinsi, dan sekolah swasta yang diatur oleh lembaga hukum swasta. Biaya pendidikan untuk tingkatan ini ditanggung oleh masing-masing individu karena sudah tidak termasuk pada pendidikan dasar. Guru SMA dijepang minimal berpendidikan Magister dengan sertifikat mengajar kelas satu, sedangkan guru yang berpendidikan Doktor memiliki sertifikat kelas dua. Pendidikan tingkat menengah atas di Jepang dibagi menjadi 2, yakni pendidikan Fulltime dan Part Time. Pendidikan Fulltime ditempuh selama 3 tahun penuh dengan tuntutan 80 kredit mata pelajaran. Sedangkan Part Time ditempuh hanya pada malam hari atau waktu yang lebih fleksibel dengan masa tempuh lebih dari 3 tahun. Perguruan Tinggi 4 tahun atau lebih DaigakuTerdapat 3 jenis Perguruan Tinggi Jepang, yakni Universitas, Junior College, dan Technical College. Pada universitas terdapat pendidikan untuk menempuh gelar sarjana S1 bergelar “Bachelor’s Degree” yang ditempuh selama 4 tahun khusus untuk mahasiswa kedokteran dan dokter gigi menempuh pendidikan selama 6 tahun, Pascasarjana S2 “Master’s Degree” ditempuh selama 2 tahun, dan S3 “Doctor’s Degree” ditempuh selama 5 tahun. Berbeda dengan Junior College dimana siswa hanya diharuskan menempuh setengah dari kredit “Bachelor’s Degree” untuk masa tempuh 3 hingga 4 tahun. Sedangkan Technical College biasanya diperuntukkan untuk calon-calon teknisi. Seorang siswa tamatan SMP dapat langsung masuk ke Technical College untuk kategori sekolah kejuruan tanpa melewati SMA. Di technical College ini terdapat 5 pilihan jenjang yakni Sarjana 4-6 tahun, Paskasarjana 1 semester-1 tahun, Diploma 2 tahun, Special Training Academy 1-3 tahun, dan Sekolah Kejuruan 5 tahun. Pendidikan non formalDi Jepang, pendidikan non formal lebih diarahkan pada pendidikan sosial. Pendidikan non formal dipersiapkan untuk semua usia mulai dari remaja hingga usia lanjut. Kegiatan pendidikan non formal di Jepang rata-rata dilaksanaan oleh lembaga non pemerintah seperti lembaga pers, lembaga penyiaran, toko-toko, perusahaan dan lainnya.
gedung sekolah di jepang