gejala karst banyak terjadi pada daerah batuan
1 Jenis pelapukan yang sering terjadi di indonesia adalah. a. Mekanik b. Fisis c. Organis d. Kimiawi e. biologis 2. garis khayal yang menghubungkan tempat yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa disebut a. isoseista b. homoseista c. pleistosesta d. sisesmogram e. ishobat 3. di daerah pantai sering dijumpai bekas-bekasgaris pantai yang bertingkat-tingkat hal ini membuktikan bahwa
Daerahkarst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain misalnya dolomit, dalam evaporit seperti halnya gips dan halite, dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya cenderung terbentuk gua (favourable). Daerah ini disebut sebagai daerah
GrosirAlat Fitnes Kota Bandung Jawa Barat 40233 16 July 2022
Pelapukankimiawi banyak terjadi di daerah panas dan lembab sebab tersedianya air yang membasahi dan melarutkan batuan kapur Terdapat 4 macam proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu sebagai berikut: Peristiwa ini merupakan pelarutan yang dapat menimbulkan gejala karst. Proses pelapukan batuan secara kimiawi di daerah karst disebut
Gejalakarst banyak terjadi pada daerah batuan . granit sedimen kapur pasir metamorf AK A. Kusuma Master Teacher Jawaban terverifikasi Jawaban jawaban yang tepat adalah C. Pembahasan Jawaban benar pada soal ini adalah C. Berikut adalah penjelasannya. Karst adalah bentang alam di wilayah kapur yang terbentuk akibat adanya tenaga eksogen.
mơ thấy quan hệ với người âm. Penyebutan istilah karst pada hakikatnya berasal dari bahasa germany yang memiliki arti lahan yang gersang serta dipenuhi bebatuan. Disisi lainnya yang perlu diketahui bahwa karst tersebar luas di seluruh wilayah dan perwilayahan Indonesia. Misalnya saja yang ada di Gunungsewu, Jawa Tengah. Prihal karakteristiknya, bentuk karst ini mempunyai keunikan berupa lahan-lahan kondisi hidrologi dari batuan yang mudah larut serta memiliki porositas sekunder yang berkembang secara baik. Meski demikian dalam dataran karst tidak ditemukan drainase, penyerapan air, serta sungai di permukaannya, namun yang pasti di dalam dataran karst terdapat goa dengan sistem drainase atau penyerapan air bawah tanah. Karst dianggap sebagai element yang mengandung batu gamping dengan karakteristik bercampur oleh karbon dioksida di dalam arti air sehingga mengakibatkan pelarutan yang tidak tersentuh oleh lapisan tanah. Karst sendiri tidak juga dapat ditanami tumbuhan, alasannya karena karst didominasi oleh bebatuan. Oleh karena itulah, sirkulkasi drainase pada daerah karst didorong oleh air dan didukung oleh temperatur dan tekanan yang rendah sehingga mengakibatkan proses pelarutan yang berjalan sempurna. Pengertian Karst Karst adalah hasil pelarutan kondisi perairan dimana dalam hal tersebut menjadi dampak dari bebatuan yang mudah larut dan perkembangan porositas yang mampu berkembang baik dengan memiliki cekungan yang tidak terbuka lantaran berupa lembah kering yang biasanya berbentuk besar dan kecil. Pengertian Karst Menurut Para Ahli Adapun definisi karst menurut para ahli, antara lain; ESDM 2012, Karst adalah bagian daripada bentang alam yang terbentuk karena adanya sistem pelarutan air dalam bentuk batugamping maupun dolomit. Ford dan Williams 1992, Definisi karst adalah bagian medan dengan kekhasan kondisi hidrologi sebagai akibat dari tersebentuknya batuan yang mudah larut lantaran memiliki porositas sekunder yang berkembang baik Jennings 1971, Makna karst adalah kawasan yang ada dalam lingkungan serta mempunyai karakteristik relief dan drainase yang khas, yang timbul akibat tingginya keterlarutan batuan di dalam air Ciri Karst Ciri Karst Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh karst, antara lain; Cekungan Cekungan atau depresi adalah suatu bentuk lahan yang diakibatkan dari pergerakan lempeng bumi yang berasal dari daerah patahan atau daerah lipatan. Di daerah cekungan terdapat banyak sekalian batuan yang mengandung unsur senyawa pembentukan karst. Maka tidak heran jika pada dataran karst mengandung ciri-ciri terdapat cekungan yang bentuknya beragam. Cekungan pada dataran karst digenangi air yang menjadi satu–satunya pusat penyerapan air pada dataran karst. Kedalaman cekungan pada dataran karst bervariasi tergantung frekuensi unsur pembentuk dataran karst. Terdapat perbukitan Bagian yang tererosi pada batuan karst terdapat pada bukit–bukit di sekitar dataran karst. Jumlah bukit terdapat beberapa kelompok yang membuat penyebutan bukit tersebut menjadi perbukitan. Erosi yang terjadi pada bukit sekitar karst membawa pelarutan efek unsur senyawa pada batu gamping. Yang kemudian batu gamping itu bergerak vertikal ke atas lalu menjadi dataran karst. Aliran sungai tidak lancar Pada dataran karst, perkembangan sungai yang ada di permukaan tidak mengalir dengan lancar. Hal ini diakibatkan karena pada dataran karst mengalami sirkulasi drainase air yang buruk. Aliran sungai pada dataran karst menjadi putus-putus. Bahkan di beberapa dataran karst terjadi peristiwa hilangnya aliran sungai dan tiba–tiba muncul ke permukaan pada saat musim penghujan tiba. Terdapat goa kapur Goa kapur adalah goa yang terdapat pada batuan karst yang terjadi karena pada dasar dataran karst mengalami sirkulasi air yang buruk. Pembentukan dataran karst memerlukan penyerapan air walaupun tingkat penyerapannya sedikit. Goa kapur dilalui sungai kecil yang membawa air untuk membantu proses pembentukan karst. Terdapat terrarosa Terarosa adalah endapan lumpur batuan sedimen yang berwarna kemerahan. Terrarosa terjadi karena batuan beku mengalami pengendapan residual karena pengendapan batu gaming yang setelah bersedimentasi batuan akan berubah warna menjadi merah. Perubahan warna inilah yang disebut terrarosa. Teksturnya bermacam-macam Dataran karst tidak ada yang berbentuk halus. Dengan kata lain, tekstur yang terdapat di dataran karst mengalami tekstur yang kasar. Kenampakan tekstur tersebut apabila disentuh maka akan timbul efek pecah – pecah. Lapisan karst yang pecah-pecah tersebut akan menjadi runcing dengan sendirinya. Terdapat stalaktit dan stalakmit Stalaktit dan stalakmit adalah batuan yang bentuknya ke bawah. Stalaktit dan stalakmit terdapat pada goa-goa di dasar dataran karst. Stalaktit dan stalakmit terbentuk dari tetesan air yang masuk ke dalam doline batuan di dalam goa kemudian turun masuk ke dalam permukaan goa, yang kemudian tertetes terjun masuk ke permukaan goa yang akhirnya mengalami pengerasan berbentuk batuan. Proses Pembentukan Karst Untuk proses pembentukan karst, antara lain; Pembentukan dominasi landform Asal mula karst awalnya pembentukan ini pertamakali melalui proses pembentukan dominasi landform yang mengalami pelarutan. Landform tersebut sejatinya memiliki kandungan batu gamping yang memiliki banyak unsur karbon dioksida di dalam air lalu membentuk suatu senyawa asam karbonat. Asam karbonat terurai menjadi bikarbonat yang selanjutnya terurai menjadi kalsium karbonat yang merupakan unsur dari karst. Proses pelarutan asam karbonat Pembentukan karst di dukung oleh beberapa faktor. Faktor tersebut bersifat menentukan proses pembentukan karst. Kesempurnaan pembentukan karst tidak terlepas dari proses pelarutan asam karbonat yang menjadi unsur senyawa penting di dalamnya. Dataran karst memiliki batuan yang mudah larut. Ketebalan batuan yang tersedia juga kompak. Kompak disini mengandung arti bahwa hampir semua ketebalan tersebut sama besar. Karst merupakan batuan yang mudah rapuh dan retak. Pembentukan karst juga didukung oleh curah hujan yang rendah. Curah hujan yang menentukan pembentukan karst adalah tidak lebih dari 250 mm per tahun. Curah hujan yang rendah membuat minimnya daerah resapan air yang berdampak pada kesempurnaan proses pembentukan karst. Pembentukan karst Pada pembentukan karst batuan naik dari bawah keatas atau secara vertikal. Hal terjadi ini dikarenakan pada saat perkembangan sirkulasi air yang menjadi drainase pada pembentukan dataran karst. Temperatur suhu dan tekanan udara yang menghambat laju pembentukan karst biasanya terjadi di musim penghujan. Karena musim penghujan banyak membawa presipitasi air yang menghambat laju pembentukan karst. Kandungan kalsium karbonat yang tinggi pada batuan pendukung karst membawa efek pelarutan. Semakin kuat senyawa kalsium karbonat pada batuan maka semakin tinggi pula perkembangan bentuk lahan karst. Penentuan kekompakan unsur pembentukan morfologi karst juga mengakibatkan pelarutan. Jika tekstur batuan mengalami pelunakan maka yang terjadi adalah proses erosi dan pergerakan batuan tidak berkembang dengan baik. Dengan kata lain mengganggu perkembangan batuan untuk bergerak. Tingkat ketebalan batuan karst membentuk vertical ke atas dengan mengikuti sirkulasi air yang tersedia. Lapisan yang mengandung air secara berlebih menjadi faktor tingginya pertumbuhan vertikal batuan ke atas. Jenis Karst Klasifikasi jenis karst adalah sebagai berikut; Perkembangan Karst dengan perkembangan mengikuti prosedur pembentukan karst yang baik perkembangannya akan condong tumbuh vertikal ke atas. Sebaliknya, jika pada dataran pembentukan karst kekurangan unsur pembentuk karst yang baik seperti asam karbonat yang kurang, maka karst akan cenderung tumbuh ke samping. Pertumbuhan karst ke samping kanan maupun ke samping kiri membawa dampak buruk pada dataran sekitarnya. Hal ini diakibatkan karena dataran karst bersifat membawa penyerapan air yang buruk. Maka yang terjadi adalah vegetasi sekitaran dataran karst akan mati karena kekurangan daya penyerapan air. Morfologi Karst terjadi pada morfologi dataran yang dipenuhi batuan. Batuan tersebut membawa efek unsur senyawa kalsium karbonat yang merupakan kandungan tertinggi pembentukan karst. Morfologi batuan yang kurang padat membuat klasifikasi karst jenis ini tidak dapat berkembang dengan baik dan akhirnya akan berbentuk jarang–jarang. Iklim Iklim merupakan faktor pendorong klasifikasi pembentukan karst. Iklim yang terjadi di dataran sekitaran karst memerlukan tekanan dan suhu yang tinggi. Curah hujan juga berpengaruh pada dataran sekitaran karst. Curah hujan yang dibutuhkan adalah tidak lebih dari 250 mm per tahun. Contoh Karst Adapun untuk contoh adaya batuan karst. Misalnya saja; Indonesia Di Indonesia, terdapat batuan karbonat yang merupakan bahan dasar pembentukan karst secara alami yang luasnya mencapai 15 hektar. Persebaran batuan ini terdapat mulai dari Sabang sampai Merauke. Beberapa contoh kawasan karst juga sudah mendapatkan kembangan dari pemerintah yang disebut Geopark yang terdapat di Gunungsewu Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa karst biasanya terjadi di bebatuan air karbonat. Selain terapat di bebatuan air karbonat, karst juga terdapat di bebatuan lain yang memiliki tingkat pelarutan yang tinggi. Syarat bebatuan memiliki tingkat pelarutan yang tinggi adalah mempunyai sesar intensif yang bersifat porositas sekunder. Contoh sesar intensif yang memiliki sifat porositas sekunder adalah batuan gypsum dan batuan saltstone. Hal ini dikarenakan batuan karbonat tersebar luas dalam kandungan karst yang tersedia di penjuru dunia. Pembentukan karst tidak terlepas dari batuan karbonat yang menjadi unsur sebuah karst. Disisi lainnya, seperti jenis dataran yang lainnya, karst juga memiliki beberapa jenis klasifikasi yang berbeda. Perbedaan jenis karst itu sendiri dipengaruhi faktor pendorong yang menyebabkan laju pertumbuhan karst. Demikianlah serangkaian penjelasan dan pengulasan secara lengkap mengenai pengertian karst menurut para ahli, ciri, proses pembentukan, jenis, dan contohnya yang ada di Indonesia. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.
Karst merupakan bentukan alam berupa dataran yang dicirikan oleh tanah tandus dan berbatu, terdapat gua, lubang runtuhan, sungai bawah tanah, dan tidak terdapat aliran permukaan dan danau. Kondisi tersebut merupakan hasil dari efek penggalian air bawah tanah pada batu kapur terlarut yang sangat besar. Tanah karst merupakan wilayah yang sangat tandus sehingga kurang banyak diminati oleh makhluk hidup, salah satu karakteristik daerah karst adalah berabtuan dan kering tanahnya. Karst juga bisa diartikan sebagai jenis lanskap khusus yang dibentuk oleh pelarutan batuan, termasuk batugamping dan dolomit. Kawasan karst memiliki akuifer yang mampu menyediakan air dalam jumlah besar, sehingga kawasan ini bisa bermanfaat untuk menjadi daerah penyimpanan air bersih, dan beragam manfaat lainnya, termasuk obyek wisata. Perlu kita ketahui bahwa lebih dari 25 persen populasi dunia hidup atau memperoleh air dari akuifer karst. Definisi karst Karst merupakan topografi yang terbentuk dari pelarutan batuan terlarut seperti batugamping, dolomit, dan gipsum. Hal ini ditandai dengan sistem drainase bawah tanah dengan lubang runtuhan dan gua. Drainase bawah tanah dapat membatasi air permukaan, dengan sedikit atau tidak ada sungai atau danau maka dari itu sebagain dataran karst sangat kering. Namun, di daerah yang batuan dasarnya mengalami pelarutan dan tertutup mungkin oleh puing-puing atau dibatasi oleh satu atau lebih lapisan batuan yang tidak larut, ciri khas karst hanya bisa terjadi pada tingkat bawah permukaan dan bisa hilang sama sekali di atas tanah. Proses pembentukan karst melalu pelapukan makhluk hidup yang ada di permukaan bumi. Studi tentang paleokarst karst yang terkubur dalam kolom stratigrafi penting dalam geologi perminyakan karena sebanyak 50% dari cadangan hidrokarbon dunia berada dalam batuan karbonat, dan sebagian besar ditemukan dalam sistem karst berpori. Jenis palapukan yang dominan terjadi di daerah dengan litologi karst adalah pelapukan hewan dan tumbuhan. Pengertian Karst Karst adalah lanskap dengan hidrologi dan bentang alam khas yang muncul jika batuan dasarnya terlarut. Secara lebih rinci, bentang ala karst dicirikan oleh beberapa hal, yaitu Terdapat goa yang berasal dari sistem drainase bawah tanah Terdapat lembah kering Terdapat sungai bawah tanah Terdapat aliran sungai yang masuk ke bawah tanah sinking stream Terdapat doline/telaga, ponor Terdapat bukit-bukit yang sambung menyambung bergerombol Proses Terjadinya Karst Proses terbentuknya karst atau yang disebut dengan karstifikasi membutuhkan waktu jutaan tahun, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor geologi, fisika, kimia, dan biologi. Rincian proses terbentuknya karst yaitu sebagai berikut Karstifikasi diawali dengan pergerakan lempeng bumi yang bersifat dinamis. Terjadinya pergerakan lempeng bumi mengakibatkan lempeng saling bertabrakan, kemudian menghasilkan gaya tektonik yang mampu mendorong sebagian lempeng ke atas. Lahan karst ini hanya cocok untuk lahan pertambangan saja. Pergerakan lempeng tektonik mendorong sebagian lempeng ke atas menyebabkan sedimentasi dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengandung kapur kalsium karbonat mengalami pengangkatan dari dasar laut ke permukaan. Contoh biota laut yang menganding kapur tersebut diantaranya yaitu Coral Pontes, Neandrina, Acropora, Siderastrea, Ginoid, Briozoa, Ganggang Halimeda, Lithothamniam, Penicillus, Acialaria, Neomen, Foraminifera. Peristiwa yang disebabkan oleh adanya gaya tektonik tersebut menghasilkan deretan bukit kapur/gamping yang muncul di permukaan laut. Gaya-gaya tektonik tersebut bisa mengakibatkan berasosiasinya patahan dan retakan. Lempeng batuan yang mengalami deformasi oleh gaya-gaya tektonik tersebut adalah area yang sangat potensial untuk masuknya aliran air dan terbentuknya perangkap-perangkap air. Proses selanjutnya setelah proses yang diakibatkan oleh gaya tektonik adalah pelarutan batuan karbonat oleh asam lemah. Reaksi yang terjadi antara karbon dioksida CO2 di udara dengan air hujan H2O dapat menghasilkan H2CO3 yang bersifat asam lemah. Larutan itu kemudian mengalir melalui aliran air permukaan atau run off, kemudian akan melarutkan batu gamping sehingga terbentuklah celah. Celah yang dihasilkan dari proses pelarutan akan semakin membesar dari waktu ke waktu hingga membentuk patahan dan rongga yang dinamakan karen patahan, sinkhole lubang lari air, collapse sink/doline rongga, dan gua. Gaya tektonik yang terjadi berikutnya mengakibatkan rongga dan gua berasosiasi satu sama lain membentuk sistem perguaan dengan lorong yang panjang. Perlu juga kita ketahui beberapa persyaratan agar lempeng batu gamping dapat membentuk morfologi karst Hamilton & Smith, 2006, diantaranya yaitu lempeng batuan gamping mempunyai ketebalan yang cukup, berada di wilayah dengan curah hujan tinggi, dataran karst biasanya terdapat di dataran rendah. batuan gamping banyak mengandung celah atau rongga, berada pada posisi lebih tinggi dibandingkan lingkungan di sekitarnya. Setelah kita mentehaui bagaiman proses terbentuknya, berikut ini beberapa bentuk karst yang dapat dihasilkan, diantaranya yaitu Karst Interstratal Karst interstratal adalah lanskap karst yang dikembangkan di bawah penutup bebatuan yang tidak larut. Biasanya ini akan melibatkan lapisan batu pasir yang melapisi lapisan batu kapur yang mengalami pelarutan. Gambaran peristiwa karst ini seperi pelapukan yang menjai dataran sehingga membentuk batuan yang beku dan wilayah karst ini mirip dengan gurun. Kegelkarst Kegelkarst adalah jenis medan karst tropis dengan banyak bukit mirip kerucut, dibentuk oleh kokpit, mogote, dan poljes dan tanpa proses erosi fluvial yang kuat. Lanskap ini ditemukan di Kuba, Jamaika, Indonesia, Malaysia, Filipina, Puerto Riko, Cina bagian selatan, Myanmar, Thailand, Laos, dan Vietnam. Pseudokarst Pseudokarst mirip dalam bentuk atau tampilannya dengan ciri-ciri karst tetapi dibuat dengan mekanisme yang berbeda. Contohnya termasuk gua lava dan torit granit, misalnya, Labertouche Cave di Victoria, Australia. Gua Lumpur Mud Caves adalah contoh pseudokarst. Paleokars Paleokarst diartikan sebagai karst yang terkubur oleh batuan yang lebih muda. Ini adalah komponen suksesi yang umum, meskipun sering tidak dikenali, di mana terdapat batugamping dan berfungsi sebagai indikator yang jelas dari lingkungan darat dan, sampai batas tertentu, durasi kemunculannya. Interpretasi paleokarst mungkin dipersulit oleh dua faktor; pertama, biasanya hanya terlihat dalam dua, bukan tiga, dimensi; dan kedua, penguburan oleh batuan yang lebih muda tidak mencegah modifikasi atau bahkan penghancuran paleokarst oleh pembubaran bawah permukaan. Hutan kars Kawasan karst cenderung memiliki tipe hutan yang unik. Dataran karst sulit dilintasi manusia, sehingga ekosistemnya seringkali relatif tidak terganggu. Tanah cenderung memiliki pH tinggi, yang mendorong pertumbuhan spesies anggrek, palem, bakau, dan tanaman lain yang tidak biasa. Daerah karst Karst batu kapur terbesar di dunia adalah Dataran Nullarbor Australia. Slovenia memiliki risiko lubang runtuhan tertinggi di dunia, sedangkan Highland Rim bagian barat di Amerika Serikat bagian timur berada pada risiko lubang runtuhan karst tertinggi kedua. Topografi karst biasanya ditandai adanya bahan tambah yang dimanfaatkan untuk manusia. Di Kanada, Taman Nasional Wood Buffalo, NWT memiliki area lubang runtuhan karst. Meksiko memiliki kawasan karst yang penting di Semenanjung Yucatán dan Chiapas. Karst Cina Selatan di provinsi provinsi Guizhou, Guangxi, dan Yunnan adalah Situs Warisan Dunia UNESCO. Manfaat Karst Manfaat kawasan kars, diantaranya yaitu Sebagai tempat tinggal dan menetap Kawasan karst ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan seperti tempat tinggal dan menetap. Misalnya di Gunung Kidul, kawasan ini sudah digunakan untuk tempat tinggal sejak zaman nenek moyang. Selain itu, ada pula yang melubangi tebing bukit karst menjadi makam, misalnya makam batu Lemo yang terdapat di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Sebagai daerah penyimpanan air bersih Meskipun kawasan karst memiliki kenampakan yang gersang, tapi kawasan ini mempunyai peran yang sangat penting, karena dapat digunakan sebagai daerah penyimpan air bersih untuk mencukupi kebutuhan air di daerah sekitarnya. Batuan yang membentuk karst mempunyai banyak celah dan rongga, sehingga air dapat meresap dengan baik, sampai ke lorong sungai bawah tanah. Sumber bahan tambang Karst bukan hanya berperan penting dalam menyediakan air bersih, tapi juga menjadi sumber bahan tambang, yaitu tambang batuan gamping, yang dapat diolah menjadi aneka bahan bangunan, seperti kapur dan semen. Objek wilayah karst in sangat cocok untuk wilayah pertambangan karena berasal daro pelapukan hewan jutaan tahun yang lalu. Sebagai obyek wisata Jenis karst di Indonesia sangat banyak salah satunya adalah kawasan karst dengan pemandangan yang unik dan indah, sehingga dapat dijadikan sebagai obyek wisata alam serta banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Diperkirakan terdapat sekitar 15,4 juta hektar di Indonesia yang bersebar dari Aceh sampai Papua. Salah satu kawasan karst di Indonesia yang terkenal yaitu Gunung Kidul, yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diperkirakan terbentuk sejak 470 juta tahun yang lalu. Bukan hanya di Indonesia, keistimewaan alam dari bentang alam karst seperti gua dan mata air yang menjadi penciri khas daerah karst, sehingga menjadi area dengan pemandangan spektakuler juga ada di negara-negara lainnya, contohnya termasuk dataran runtuhan dan gua-gua di Kentucky tengah, mata air besar sebening kristal di Florida, dan gua-gua New Mexico yang rumit dan didekorasi dengan indah. Demikianla materi yang dapat dibagikan kepada segenap pembaca mengenai proses terjadinya karst dan manfaat karst. Semoga artikel yang di tulisi ini menambah wawasana dan pengetahun kepada segenap pemabaca serta dapat dijadikan sebuah rujukan sumber informasi mengenai materi terkait. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah terdiri dari beberapa Kota dan Kabupaten. Keunikan banyak dijumpai pada beberapa Kota dan Kabupaten tersebut. Sebagai contoh di Kota Semarang kita dapat menemukan topografi yang terbagi menjadi 2, yaitu Semarang atas yang topografinya berupa dataran tinggi dan Semarang bawah yang topografinya berupa daerah pantai. Keunikan juga terdapat di Kabupaten Grobogan yang daerahnya mayoritas gersang karena kurang tanaman. Secara letak geografis penggunaan lahan, Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang paling menarik adalah di daerah Kabupaten Wonogiri. Daerah tersebut sebesar 60% wilayahnya berupa dataran karst. Apa yang disebut dataran karst? Ada berapa sajakah jenis-jenis dataran karst yang terdapat di Indonesia? Pada uraian materi berikut akan dijelaskan definis karst dan jenis-jenis karst yang ada di Indonesia. Pengertian karst adalah sub bagian dari topografi daratan yang memiliki sifat mudah larut dan berada di permukaan. Dataran dapat disebut sebagai karst apabila bentuknya tebal dan terlihat beberapa retakan-retakan dalam tampilannya. Karst dapat terjadi pada daerah dengan curah hujan yang tinggi minimal 1000 mm per tahun. Biasanya daerah dataran karst dikelilingi oleh lembah karena proses pelarutan senyawa kimiawi. Unsur yang berpengaruh pada pelarutan karst adalah batugamping. Morfologi sisa pelarutan karst pada batugamping berkembang menjadi 4 kategori. Yang mana kategori pertama adalah batuan akan mengalami retakan yang membentuk lembah. Lembah tersebut dalam istilah geografi disebut sebagai zona A. Daerah yang tidak terbentuk lembah bukit disebut sebagai zona B. Zona B inilah yang terlihat sebagai dataran karst. Daerah lembah zona A pelarutannya lebih cepat. Hal ini dikarenakan jumlah yang mendominasi pada larutan di kawasan tersebut adalah air sebagaimana kita ketahui bahwa air memiliki pH netral. Lembah di zona A ini akan terjadi sangat dalam hingga menghasilkan kedalaman lebih dari 50 meter. Dataran tinggi zona B memiliki gejala pelarutan yang sedikit. Hal ini dikarenakan banyak timbulnya vegetasi yang menaungi zona B. Vegetasi tersebut biasanya bukan berupa pepohonan. Melainkan berupa lumut, rumput-rumput liar, dan tanaman semak. Pohon yang tinggi mustahil dapat tumbuh dan berkembang di zona B karena pada daerah ini memiliki sifat daya serap yang minim. Hal yang salah dalam mempelajari karst adalah dataran karst minim terjadi erosi. Pernyataan tersebut salah kaprah. Jika dibayangkan, dataran karst memiliki unsur tanah yang rendah dan daya serap yang kecil. Erosi tidak akan dapat terjadi di dataran karst. Penelitian yang dilakukan geograf asal Jerman bernama Bloom menegaskan bahwa pada dataran karst mungkin terjadi erosi dengan jenis erosi lateral, yaitu erosi vertikal yang menyisakan bebatuan. Secara garis besar, dataran karst dibagi menjadi 2 macam. Klasifikasi jenis karst tersebut adalah karst minor kecil dan karst mayor besar. Karst minor sulit diamati dengan proses penginderaan jauh citra foto karena ukurannya yang kecil. Sedangkan karst mayor amat baik jika dianalisis menggunakan foto udara. Berikut adalah jenis-jenis karst yang ada di Indonesia. Jenis Karst Sebagaimana kita ketahui bahwa klasifikasi karst terdapat karst mayor dan karst minor. Karst mayor berisi 6 macam karst antara lain lapies, split, parit, palung, speleothem, dan fitokarst. Sedangkan karst minor terdapat 4 jenis karst antara lain surupan, uvala, polje, dan jendela. Uraian jenis-jenis karst adalah sebagai berikut; Karst Lapies Lapies adalah jenis karst dalam klasifikasi karst mayor. Karst lapies merupakan dataran yang menjulang dari dasar ke permukaan dengan dikelilingi oleh lembah merata di sisinya. Datarn karst lapies memiliki bentuk tidak rata. Bentuk tidak rata ini disebabkan oleh pelarutan yang tidak seimbang antara air dengan vegetasi. Permukaan batugamping mengalami penggerusan hingga terjadi larutan asam yang menyebabkan terjal. Karst lapies sulit untuk diisi oleh vegetasi tanaman menjalar. Biasanya, tanaman yang tumbuh dengan sendirinya pada daerah dataran karst lapies hanya lumut dan rerumputan. Karst lapies yang berada di Indonesia biasanya dijumpai di Wonogiri, Palangkaraya, Bau-bau, Ternate, dan Wamena. Karst Split Karst split pertama kali ditemukan oleh ahli geograf asal Jerman bernama Ritter pada tahun 1979. Dirinya mengemukakan bahwa karst split adalah dataran dengan celah pelarutan yang berkembang dari pelarutan batugamping. Unsur senyawa kimiawi yang berpengaruh besar pada efek pelarutan tersebut adalah karbondioksida dan nitrogen. Karst Parit Karst parit adalah bagian daripada bentuk karst dalam klasifikasi mayor yang berbentuk panjang. Namun yang pastinya, jikalau mampu untuk diperhatikan bentuk yang panjang ini menyerupai suatu parit pada permukiman penduduk. Karst Palung Karst palung adalah dataran karst yang memiliki permukaan bebatuan dengan tekstur kasar. Pembentukan karst palung ini melalui proses pelarutan vertikal ke bawah. Dinamakan karst palung karena terinspirasi dari definisi palung itu sendiri yaitu dasar yang menjulang dalam ke bawah. Dalamnya karst palung dapat mencapai hingga 100 meter. Karst palung dapat terjadi pada permukaan batuan yang memiliki tingkat kecuraman lereng yang rendah sampai cenderung datar. Struktur pembentuk karst palung didominasi oleh vegetasi semak-semak. Persebaran karst palung di Indonesia dapat ditemukan di daerah Tebingtinggi Sumatera Utara, Pekanbaru Riau, Bandar Lampung Lampung, Cimahi Jawa Barat, Wonogiri Jawa Tengah, dan Sajingan Besar Kalimantan Barat. Karst Speleothem Karst speleothem pertama kali dikemukakan oleh geograf asal Belanda bernama Sanders pada tahun 1981. Karst speleothem dapat ditemukan di dalam gua. Ciri khas yang menonjol pada dataran karst speleothem adalah terdapatnya endapan berwarna putih berbentuk seperti tetesan air dan terdapat pada langit-langit gua. Endapan tersebut disebut sebagai stalagtit dan stalagmite. Kandungan unsur senyawa kimia yang mendominasi karst speleothem adalah kalsium karbonat CaCO3. Presipitasi air di lapisan tanah yang terjadi pada langit-langit gua mengendap oleh kalsium karbonat sehingga membentuk karst speleothem. Fitokarst Fitokarst adalah dataran karst yang bentuknya berkelok-kelok dengan ditandai dengan beberapa lubang yang saling berinteraksi. Batas antara lubang tersebut ditandai dengan ketajaman bunga karang. Bunga karang bukan merupakan salah satu jenis tanaman, melainkan batugamping yang larut karena proses pengendapan. Karst Surupan Karst surupan merupakan jenis karst minor yang pertama. Karst surupan memiliki karakteristik lonjong atau oval. Karst surupan dapat dibedakan menjadi doline mangkok, doline corong, dan doline sumuran. Karst Uvala Karst uvala adalah penyebutan untuk daerah dataran karst yang memiliki bentuk tertutup berupa kumpulan dari beberapa doline. Karst uvala memiliki dinding curam dan berbatu, sehingga mustahil terdapat vegetasi yang berada di area ini. Karst Polje Karst polje adalah jenis dataran karst yang memiliki dasar berbentuk sedimen. Batuan sedimen yang dibatasi oleh drainase aliran air terbentuk dari sistem hidrologi alogenik. Karst polje terbentuk karena adanya patahan impermeable. Karst Jendela Karst jendela pertama kali ditemukan oleh ahli geograf asal Jerman bernama Twidale pada tahun 1976. Karst jendela adalah karst yang menghubungkan reruntuhan batuan dari luar dan dalam gua. Jadi bentuknya seperti jendela. Nah, sekian penjelasan dari kami untuk pengertian, jenis karst dan contohnya di Indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang memiliki tujuan menambah ilmu pengetahuan. Semangat dan terima kasih telah membacanya!
gejala karst banyak terjadi pada daerah batuan